21 Januari 2025

Wisata Telusur Sungai di Ogan Ilir Sumsel

KABUPATEN Ogan Ilir (OI) terletak di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), berbatasan langsung dengan Kota Palembang, ibukota Sumsel. Pusat pemerintahan Ogan Ilir di Indralaya, disini sejak tahun 1990-an sudah berdiri kampus Universitas Sriwijaya (Unsri), yang konon lahannya terluas di Asia Tenggara.

Kabupaten Ogan Ilir merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) 7 Januari 2004 lalu. Dari Palembang ke Indralaya, sudah ada jalan tol Palindra, sepanjang 22 Km yang bisa ditempuh kendaraan roda empat dengan kecepatan sedang, paling lama 30 menit. Selain itu ada jalan lama non tol, serta ada jalan alternatif lainnya yakni via Desa Pegayut Kecamatan Pemulutan hingga ke Indralaya, tapi bisa juga melewati Desa Palemraya. Alternatif lainnya bisa juga ditempuh dari jalan Musi II hingga ke desa Payakabung, Indralaya Utara. Pokoknya banyak jalan menuju Indralaya, ibukota Ogan Ilir.

Selain itu ada juga Kereta Api Kertalaya, dari stasiun Kertapati Palembang hingga ke Stasiun Tanjung Pering, tak jauh dari kampus Unsri Indralaya.

Namun yang juga menarik, bahkan paling menarik, yakni menuju Indralaya melalui jalur sungai. Perjalanan bisa ditempuh dari pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, sebagai titik pemberangkatan. Perjalanan ini juga sekaligus moment Berwisata Telusur Sungai.

Rutenya dari BKB bisa menggunakan kapal kecil yang sering disebut Tongkang atau menggunakan speedboat. Kapal diarahkan masuk Sungai Ogan melintasi jembatan kembar Kertapati.

Dari sini menuju ke Kecamatan Pemulutan, antara lain dengan melintasi desa-desa di sepanjang Sungai Ogan Pemulutan, dimulai dari Desa Sungai Buaya, Pegayut, Pemulutan Ilir, hingga ke Desa Talang Pangeran di Kecamatan Pemulutan Barat.

Di desa Talang Pangeran ini, nanti ada persimpangan Sungai. Kalau ke arah kiri tetap di jalur Sungai Ogan, menuju ke arah Desa Sungai Lebung, terus ke arah Tanjung Raja, hingga ke Muarakuang dan batas Kabupaten OKU.

Kalau melalui jalur ini, Anda bisa mampir dulu di Sungai Pinang untuk minum dogan (kelapa muda). Kalau lagi musim, juga bisa menikmati buah durian, duku, dan rambutan. Bila musim surut, juga Anda dapat menyaksikan hamparan pasir membentuk pantai yang dikenal Pantai Jodoh dan Pantai Supi.

Namun bagi pengunjung/wisatawan, yang mau ke Indralaya, akan diarahkan memilih jalur kanan, masuk ke Sungai Kelekar menuju Indralaya, ibukota Kabupaten Ogan Ilir.

Sesampai di Indralaya, pengunjung yang menumpang kapal tongkang tadi, berlabuh di kawasan jembatan Pesona Tanjung Senai.

Di lokasi ini usahakan tiba sekitar pukul 17.00 sore, sehingga wisatawan bisa diajak menikmati sejuknya udara sore di Kawasan Perkantoran Terpadu (KPT) Pemkab OI, Teluk Seruo, atau sambil menikmati makanan di kawasan Tanjung Putus yang berseberangan dengan Tanjung Senai.

Di kawasan rawa lebak Tanjung Senai, pengunjung juga bisa menyaksikan dan menikmati pemandangan “keakraban” Kerbau dan Burung Kuntul.

SEMALAM DI OGAN ILIR
Malam harinya selepas sholat Magrib dan Isya’, Anda bisa menikmati kuliner malam. Dan untuk bermalam bisa saja pada guest house Pemkab OI di kompek Rumdin Bupati di Tanjung Senai, atau di kawasan Teluk Putih Ponpes Raudhatul Ulum Sakatiga, atau di penginapan lainnya.

Untuk sementara ini lokasi makan malam masih tersebar di Kota Indralaya. Tapi ke depan sebaiknya dibuatkan Food Court, bisa di Tanjung Senai, Taman Pancasila, atau memanfaatkan lapangan parkir di depan pasar tradisional Indralaya.

Sambil makan malam, wisatawan dihibur dengan kesenian daerah, lagu dan tarian, bekerjasama dengan Dewan Kesenian Ogan Ilir (DKOI). Tentu bisa dikolaborasi dengan lagu-lagu pop, dangdut, sesuai selera pengunjung. Karena itu di area food court ini perlu dibangun panggung hiburan.

Usai makan malam, wisatawan dipersilahkan kembali ke penginapan, untuk beristirahat. Dan pagi harinya sekitar pukul 06.30, wisatawan diajak olahraga, senam bersama di Tanjung Senai/tepian Danau Teluk Seruo.

Setelah sarapan pagi, mandi, dan keperluan pribadi lainnya, sekitar pukul 09.00, wisatawan diajak keliling untuk menikmati wisata kerajinan, religi, dan kuliner.

Perjalanan kali ini lewat darat, di mulai menuju Kampung Warna Warni Desa Burai, menikmati makanan lokal terutama kerupuk kemplang dan pempek, atau berperahu ria di Sungai Kelekar.

Kemudian lanjut menuju ke Desa Senuro, dengan melintasi perkebunan tebu PG Cinta Manis. Di desa Senuro ini bisa ziarah ke makan Putri Pinang Masak dan melihat usaha Serat Daun Nenas. Selanjutnya melihat rumah bongkar pasang (knockdown) di Desa Tanjung Batu Seberang, kerajinan emas di Tanjung Batu, kerajinan perak dan aluminium di Desa Tanjung Atap, sekalian singgah di Ponpes Kampung Quran.

Etape berikurnya menuju ke arah Desa Tanjung Pinang, Limbang Jaya, dan Tanjung Laut. Di tiga desa ini wisatawan bisa menyaksikan usaha pandai besi yang menghasilkan produk alat-alat pertanian. Lalu juga melihat home industry tenun songket.

Menjelang siang beranjak kembali ke kecamatan Indralaya, dan mampir sholat Zuhur di Masjid Bayumi Wahab di Desa Tanjung Sejaro. Selanjutnya wisatawan diajak makan siang dengan menu pindang khas Ogan Ilir, bisa di RM PAS atau di RM Mantap atau diwarung lainnya, sesuai selera.

Usai makan siang, wisawatan bisa diajak ke Kampung Tenun Muara Penimbung. Disini sebaiknya disiapkan gerai untuk oleh-oleh.

Menjelang sore, wisatawan baru pulang ke Palembang, naik darat. Jadi mereka cukup “Semalam di Bumi Caram Seguguk Ogan Ilir. ” Kecuali bagi yang ingin berlama-lama, tentu dengan senang hati dipersilahkan untuk enjoy di Ogan Ilir.

Berikut schedule berwisata Semalam di Ogan Ilir ;

14.00 ; Wisatawan berkumpul di BKB Palembang atau bisa juga start di Dermaga Desa Pegayut Kecamatan Pemulutan. Lalu berangkat dengan menumpang Kapal Motor jenis Tongkang (ada juga yang naik speedboat).
Rute : Palembang – Pegayut – Talang Pangeran – Tanjung Senai Indralaya.

16.30: Tiba di Indralaya, menikmati sejuknya udara Pesona Tanjung Senai.

17.15 – 20.00 : ISHOMA

20.00 – 22.00 : Makan dan hiburan malam di Food Court Indralaya.

22.00 – 04.00 : Istirahat, tidur

04..00 – 05.30 : persiapan sholat subuh dan sholat Subuh di Masjid Agung An-Nur Tanjung Senai.

05.30 – 07.00 : Olahraga Bersama

O7. 00 – 08.30 : sarapan, mandi dan lainnya.

08.30 – 12.30 : Kunjungan melihat Kampung Warna warni Desa Burai, kerajinan serat nenas di Senuro, Rumah Knock down di Tanjung Batu Seberang, Kerajinan emas di Tanjung Batu, Kerajinan Perak dan aluminium di Desa Tanjung Atap, kunjungan ke Ponpes Kampung Quran di Tanjung Atap, serta kerajinan Pandai Besi di Tanjung Pinang /Limbang Jaya/Tanjung Laut.

12.30 – 14.00 : makan di Indralaya + sholat.

14.00 – 15.30 : Kunjungan ke sentra tenun di Desa Muara Penimbung Kecamatan Indralaya.

16.00 : Sholat Ashar di Masjid Muhajirin Indralaya, dan pulang ke Palembang via darat. (ica)

Untuk suksesnya perjalanan wisata telusur sungai Ogan ini, perlu dukungan dan kerjasama dengan Dinas Pariwisata OI. Mulai dari penyediaan motor tongkang/speedboat, bus, pemandu wisata dan lain-lain. Sehingga terjadi kolaborasi yang baik, sampai betul-betul pihak ketiga mampu mandiri mengelola wisata tersebut. Bahkan akan lebih baik kalau dibuat BUMD Pariwisata. Karena dengan area yang dekat Palembang, maka bisa memanfaatkan orang-orang yang datang berkunjung ke Palembang, satu harinya wisata ke Bumi Caram Seguguk Ogan Ilir. (ica)