15 Januari 2025

Terbukanya Tanjung Senai Bikin Indralaya Makin Hidup

KEHADIRAN Kawasan Perkantoran Terpadu (KPT) Pemerintahan Kabupaten Ogan Ilir (Pemkab OI) di Tanjung Senai, membuat situasi dan kondisi Indralaya, ibu kota Ogan Ilir lebih “hidup” dan semarak. Kalau selama ini area belakang Indralaya “mati”, kini menjadi pusat aktifitas baru, bukan hanya bidang pemerintahan, tapi juga membuka ruang untuk olahraga, bisnis, dan rekreasi. Kehadiran KPT Tanjung Senai juga semakin melengkapi keberadaan Kampus Unsri Indralaya, yang sudah lebih dahulu hadir.

Kota Indralaya kalau kita cermati berbentuk segitiga dengan titik atasnya patung pahlawan di KM 32 Simpang Timbangan. Dan titik lainnya berada di gerbang Tanjung Sejaro dan Payakabung. Bila kawasan titik puncak di belakang patung pahlawan bisa dibebaskan (dibeli), maka area ini sampai gerbang kampus Unsri, bisa ditata lebih baik dan lebih menarik. Anda bisa bayangkan, kalau itu terjadi, bagaimana indahnya ibukota kabupaten Santri ini. Apalagi kalau jalan lingkar Barat ; Tanjung Senai – Tanjung Baru B – Simpang Timbangan – SPF serta jalan lingkar Timur : Tanjung Senai – Sakatiga – Tanjung Seteko – Palemraya—diperlebar dan di aspal mulus, maka akan membuat kota Indralaya lebih cepat berkembang, tidak semata bertumpu pada jalur Jalintim.

Tanda – tanda pembangunan kota Indralaya menjadi semakin baik, sudah mulai nampak. Sebab jalan-jalan yang sudah disebutkan di atas, sudah ada. Tinggal pengembangan dan penataan lebih lanjut saja. Untuk itu perlu kreatifitas dari Pemkab OI, khususnya kemampuan kepala OPD terkait, untuk mencari dana dari pusat. Mengingat kalau hanya mengandalkan APBD kabupaten, maka tidak akan cukup.

Sebaiknya lobby ke pusat semakin diperkuat, koordinasi semakin baik dengan anggota DPR dan DPD RI, “wajib” hukumnya. Apalagi diantara mereka, merupakan putra daerah OI atau setidaknya memiliki hubungan emosional dengan OI. Sebut saja misalnya AW Noviadi, M Ikbal Romzie, Askweni, Yulian Gunhar, Iskandar, Amelia Sobli, dan Jhyalika Ilyas. Belum lagi tokoh-tokoh OI lainnya yang punya kaliber di kancah nasional, baik sipil maupun militer. Termasuk juga tetap menggunakan mantan -mantan pejabat OI yang masih memiliki lobby yang baik di pusat.

Untuk kemajuan OI ke depan, sudah saatnya kita mengenyampingkan sekat-sekat politik yang pernah ada. Dan siapapun dia yang punya kemampuan, sebaiknya mau berpartisipasi untuk membangun daerahnya. Sehingga setelah masa jaya berlalu, ada kenang-kenangan membanggakan bagi masyarakat di daerahnya.

Ada baiknya kita belajar dari pemerintahan era Bupati OI, Mawardi Yahya (2005 – 2015) dan alhamdulillah saat itu saya ada di DPRD, sebagai partnership pemerintah daerah. Di tengah anggaran daerah yang relatif kecil, bisa membangun banyak hal, diantaranya yang cukup spektakuler adalah membuka dan membangun jalan-jalan baru, juga membuka kawasan Tanjung Senai seperti saat ini.

Tanjung Senai bukan hanya sebagai pusat perkantoran, tapi menjadi magnet makin berkembangnya ibu kota kabupaten. Apalagi di era Bupati Panca Wijaya Akbar, telah dibuka kawasan perkantoran vertikal di Tanjung Baru B. Tentu akan dilanjutkan dengan fasilitas pendukungnya, terutama membangun jalan yang membuka akses dari Indralaya, serta dari arah Jalinsum menjadi lebih baik lagi.

Kehadiran kawasan perkantoran vertikal ini, akan membuat ruas Jalintim dan Jalinteng menjadi terhubung. Ini tentu memberi manfaat untuk Indralaya khususnya, dan Ogan Ilir umumnya. Mari berkolaborasi untuk daerah kita tercinta. (ica)