Berkat Program Garda Pusaka, Natuna ILPM Terbaik Se-Kepri
“:Ternyata setelah direview dan diakumulasi oleh perpustakaan Nasional kita terpilih menjadi ranking pertama untuk tahun 2023 kemarin, dengan skor 82,45 dengan katagori tinggi,” terang kadis perustakaan natuan erson gempa kepada pewarta, (28/02/2023)
Erson menambahkan, saat ini dari 70 Desa yang ada di Kabupaten Natuna sudah sebanyak 29 Desa yang sudah membangun Pustaka. Diharapkan dengan telah dilaunching branding Garda Pusaka ke depannya akan dapat menumbuhkan semangat dalam membangun pustaka desa sebagai wadah peningkatan pendidikan di Natuna.
Program GARDA PUSAKA merupakan Gerakan Desa Dalam Pembangunan Perpustakaan adalah program inovasi yang dibuka langsung oleh Bupati Natuna, dalam hal ini diwakili oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum Tasrif, Selasa (28/2/2024), bertempat di gedung perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Natuna.Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Natuna Erson Gempa Afriandi, dalam laporannya menyampaikan saat ini ada 34 desa yang telah mendaftar.
“Setengah dari total jumlah desa yang ada di Natuna sudah mendaftarkan diri, ini menunjukkan semangat, perkembangan dan pembangunan literasi mulai menggeliat di Kabupaten Natuna,” kata Erson.
Asisten III, Tasrif pada kesempatan ini menyampaikan tujuan dari gerakan ini salah satunya adalah untuk meningkatkan pembangunan literasi masyarakat ditingkat Pemerintah terdepan dalam hal ini ialah desa.
“Perpustakaan Desa merupakan salah satu aspek yang menjadi indikator dalam penilaian tingkat kemajuan/tipologi desa,” ujar Tasrif.
Pada kesempatan ini juga turut diberikan piagam penghargaan kepada Desa Air Lengit dan Desa Sepempang atas dedikasi, kerja keras dan prestasinya dalam pembangunan dan peningkatan literasi masyarakat serta menjalankan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial (TPBIS).
Progran ini dirintis sejak tahun 2018 yang melibatkam Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Dasrah Kabupaten /Kota, Pemerintah Desa dan Kelurahan, dengan tujuan untuk mengembangkan fungsi dan peran perpustakaan dalam meningkatkan mutu pelayanan, sehingga meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna.
Selanjutnya, Tasrif berharap kepada para Kepala Desa yang telah mengikuti program ini untuk dapat menjadi penerima manfaat program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang telah dicanangkan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI).
Namun dirinya mengakui bahwa penerima manfaat bantuan TPBIS tidak akan bisa direalisasikan tanpa adanya gedung perpustakaan dan koleksi buku-buku yang menjadi pusat belajar dan kegiatan masyarakat ditingkat Pemerintah Desa. (red)