17 Mei 2024

Guru PAUD di Natuna dilatih Platfrom Merdeka Mengajar PAUD

 

 

KR Natuna -Sekda Natuna Boy Wijanarko berharap guru PAUD di Natuna sebagai garda terdepan pendidik anak -anak Natuna terus bisa berinovasi dan mengembangkan ketrampilan mengajar yanag disesuaikan dengan perkembangan tekhnologi, pernyataan i i disampaikan saat membuka  Sosialisasi Pelatihan Mandiri dan Aksi Nyata Melalui Webinar bagi guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Platfrom Merdeka Mengajar PAUD yang ditaja Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Perkumpulan Penyelenggara Pendidikan Anak Usia Dini (PP PAUD) Kabupaten Natuna, di Gedung Wanita, Sabtu, (02/03/2024).

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Natuna Boy Wijanarko Varianto.

Sekdakab Natuan Boy Wijanarko

Dalam sambutannya Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna Boy Wijanarko Varianto menyampaikan ucapan terima kasih kepada DPC PP PAUD Kabupaten Natuna telah menyelenggarakan acara.

“Terimakasih kepada DPC PP PAUD Kabupaten Natuna sudah menggelar Acara Sosialisasi Pelatihan Mandiri dan Aksi Nyata Melalui Webinar Platfrom Merdeka Mengajar,” ujar Boy.

Boy menambahkan, melalui kegiatan ini akan menambah wawasan guru paud dan kepala sekolah dalam menciptakan suasana belajar mengajar.

“Melalui kegiatan ini akan menambah wawasan dan kapasitas tenaga pengajar guru PAUD dan kepala sekolah PAUD dalam mengajarkan dan membuat kebijakan dalam menciptakan proses pembelajaran untuk anak kita dalam jenjang taman kanak-kanak atau biasa di sebut pendidikan usia dini,”  imbuhnya.

Diharapkan melalui kegiatan ini akan tercipta inovasi dalam pembelajaran, di dunia pendidikan taman kanak-kanak atau pendidikan anak usia dini.

“Sehingga inovasi yang di bangun akan melahirkan kenyamanan dan keamanan belajar untuk anak-anak kita yang berada di taman kanak-kanak,” tandas Sekda.

Sementara dalam kesempatan yang sama Ketua DPC PP PUAD Kabupaten Natuna  Dewi Kurnilawati menyampaikan tujuan kegiatan yakni menciptakan Tenaga Guru PAUD Kabupaten Natuna yang selalu ingin mengembangkan diri.

“Mengembangkan skill, mencari, dan berbagi inspirasi melalui platfrom merdeka mengajar. Melalui kegiatan ini di akan tercipta tenaga pengajar yang memiliki kemampuan dalam menciptakan suasana belajar mengajar di jenjang pendidikan beliau atau di sebut pendidikan anak usia dini,”  kata Dewi.

Platform Merdeka Mengajar Dorong Guru dan Satuan Pendidikan Bermutu dan Berkarakter

Data Kemendikbut mencatat ada Sebanyak 134.766 satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang telah memiliki Nomor Pokok Satuan PAUD Nasional (NPSN) dan teregister di Platform Merdeka Belajar, sayangnya berdasarkan data Dapodik tercatat masih ada 10.891 satuan PAUD yang belum memiliki akun Belajar.id.
Selain itu, terdapat 44.080 satuan PAUD yang memiliki NPSN dan telah memiliki akun Belajar.id namun sayangnya hingga saat ini belum mengaktivasi akun Belajar.id sehingga akan menyulitkan mereka dalam melakukan Perencanaan Berbasis Data (PBD) guna menyusun Profil Sekolah dan membuat Raport Pendidikan. Angka tersebut diperoleh dalam pemutakhiran data Warung Teknologi Kemendikbud Ristek pada tanggal 22 Agustus 2022 lalu. Jumlah satuan PAUD yang memiliki NPSN yang diperoleh tercatat 134.766, dari angka tersebut ternyata 8.08% satuan PAUD atau 10.891 sekolah yang belum memiliki akun Belajar.id.
Sedangkan yang belum melakukan aktivasi akun Belajar.id sebanyak 32,71% atau berjumlah 44.080 satuan PAUD. Ragam Platform Merdeka Mengajar Dalam mendukung pelaksanaan Kurikulum Merdeka, yang merupakan bagian dari episode kelima belas kebijakan Merdeka Belajar, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) meluncurkan sebuah platform yang dinamakan Merdeka Mengajar.

Platform yang dapat diakses dengan mudah melalui gawai ini dipersembahkan untuk mempermudah guru dalam mengajar sesuai dengan kemampuan murid, kemudian juga menyediakan pelatihan untuk peningkatan kompetensi, serta berkarya untuk menginspirasi rekan sejawat sesama guru. Adanya platform ini menjadi bagian dari transformasi teknologi pendidikan di Indonesia.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim dalam peluncuran platform Merdeka Mengajar pada 11 Februari 2022 lalu, menyatakan bahwa pada intinya platform ini memiliki tiga fungsi yaitu membantu guru untuk mengajar, belajar, dan berkarya. Dalam mendukung guru dalam mengajar, Platform Merdeka Mengajar ini menyediakan referensi bagi guru untuk mengembangkan praktik mengajar sesuai dengan Kurikulum Merdeka. Saat ini tersedia lebih dari 2.000 referensi perangkat ajar berbasis Kurikulum Merdeka.

Menurut Nadiem, dengan adanya perangkat ajar yang disediakan di platform tersebut akan membantu guru melakukan analisis diagnostik literasi dan numerasi dengan cepat sehingga dapat menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan peserta didik. “Panduan implementasi Kurikulum Merdeka dan modul-modul pelatihan akan disediakan dalam fsh disk bagi satuan pendidikan dan pendidik yang kesulitan untuk mengakses internet. Jadi tidak perlu khawatir,” kata Nadiem, dalam peluncuran Merdeka Belajar Episode Kelima belas: Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Belajar, secara daring.

Menteri Nadiem menambahkan, Platform Merdeka Mengajar juga memberikan kesempatan yang setara bagi guru untuk terus belajar dan mengembangkan kompetensinya. Selanjutnya, platform ini juga mendorong guru untuk terus berkarya, dalam hal ini hal ini guru dapat membangun portofolio hasil karyanya agar dapat saling berbagi inspirasi dan berkolaborasi. Bagaimana Cara Menggunakan Platform ini? Dalam menggunakan platform ini, pengguna harus memperhatikan beberapa hal, dan langkah-langkah harus dilakukan.

Pertama-tama pengguna harus memastikan gawai yang digunakan memiliki sistem Android. Buka aplikasi Google Play Store lalu ketik Merdeka Mengajar di Kolom pencarian. Setelah muncul ikon aplikasi ini, kemudian klik tombol pasang atau instal, maka platform mereka mengajar akan tersedia di gawai pengguna. Selanjutnya, pengguna akan masuk ke halaman beranda aplikasi namun perlu login terlebih dahulu untuk bisa mengakses produk-produk pada platform merdeka mengajar.

Setelah membuka aplikasi, usap layar ke bawah untuk menemukan tombol masuk, dan klik masuk dengan google belajar.id. Patut dicatat bahwa platform merdeka mengajar hanya dapat diakses menggunakan akun pembelajaran saja. Ketika membuka platform ini, di halaman beranda terdapat lima produk utama yang ada di dalamnya, antara lain Perangkat Ajar, Asesmen Murid, Video Inspirasi, Pelatihan Mandiri, Bukti Karya Saya. Produk-produk tersebut akan membantu para guru dalam mengajar lebih baik, meningkatkan kompetensi, dan juga berkarya lebih baik.

Produk Perangkat Ajar pada platform ini berisi kumpulan materi pengajaran yang dapat digunakan oleh guru berupa modul ajar atau buku teks. Guru dapat membedakan jenis modul ajar berdasarkan label di setiap perangkat ajar. Dalam mencari materi pengajaran, guru dapat menyesuaikannya dengan mata pelajaran dan fase yang dibutuhkan. Dalam menu Perangkat Ajar, guru dapat melihat, menggunakan, dan mengunduh dokumen modul ajar pada platform mereka mengajar.

Modul ajar yang diunduh akan tersimpan di memori lokal gawai sehingga memudahkan guru untuk mengaksesnya kapan saja. Selain itu modul ajaran sudah anda simpan dapat dibagikan lewat media lainnya. Jika sudah menemukan perangkat ajar yang dibutuhkan pilih modul tersebut dari daftar hasil pencarian. Selanjutnya, dalam menu Asesmen Murid, guru dapat melakukan pencarian berdasarkan fase dan mata pelajaran, lalu hasil pencarian akan muncul, dan pilih sesmen yang ingin digunakan.

Pada laman asesmen ini guru dapat melihat detail dari paket soal yang dipilih untuk membantu dalam menentukan kesesuaian paket soal. Selain itu, guru juga dapat meninjau paket soal pada bagian daftar soal untuk mengirim soal ke murid. Klik tombol gunakan asesmen ini, selanjutnya akan muncul pilihan cara menggunakan asesmen. Guru dapat mendistribusikan secara secara daring dengan membagikan tautan agar langsung dikerjakan oleh murid di perangkatnya, atau juga bisa secara luring dengan mengunduh dan mencetak soalnya.

Menu selanjutnya Video Inspirasi, di dalamnya terdapat kumpulan video inspiratif yang dibuat oleh para ahli dibidangnya yang sudah dikurasi sebagai referensi praktik ajar. Kumpulan video ini dapat digunakan sebagai referensi dan rekomendasi dalam meningkatkan kompetensi guru pada aspek personal dan sosial dalam proses belajar-mengajar. Selanjutnya dalam dalam menu Pelatihan Mandiri, di dalamnya memuat berbagai materi pembelajaran untuk digunakan secara mandiri. Materi yang ada dibuat secara singkat dan disesuaikan dengan kebutuhan untuk mempermudah guru melakukan pelatihan Mandiri kapanpun dan dimanapun.

Pada pelatihan mandiri, guru mempelajari materi dalam bentuk teks atau video, mengerjakan latihan pemahaman, dan melakukan refleksi. Sementara itu, dalam menu Bukti Karya Saya, pada Platform Merdeka Mengajar, guru dapat mempublikasikan karya ke platform Merdeka mengajar dengan mengimpor video yang sebelumnya telah diunggah ke Youtube. Caranya sangat mudah, pertama buka menu karya saya, lalu klik tambah karya, pilih video untuk format dokumen dari bukti karya, pilih sudah jika anda memiliki video yang telah terunggah pada kanal YouTube. Karya yang sudah diunggah ini bisa mendapat umpan balik dari rekan sesama guru. Caranya dengan membagikan tautan karya yang sudah diunggah kepada rekan guru dan kepala sekolah untuk mendapatkan umpan balik dari mereka. Pastikan mereka telah memiliki akun di platform Merdeka Mengajar.

Untuk melihat umpan balik, tinggal klik tombol notifikasi di atas akan terlihat daftar umpan balik yang sudah diterima, dan pilih umpan balik yang ingin dibaca. Tidak hanya menerima guru juga dapat memberikan umpan balik terhadap karya yang diunggah oleh rekan lainnya. Dengan adanya menu untuk mengunggah karya di Platform ini menjadi wadah bagi guru untuk menampilkan profil, pengalaman, dan keterampilan profesional, serta mengembangkan portofolio dan kompetensinya. Terakhir, sebagai informasi, Platform Merdeka Mengajar ini merupakan aplikasi yang terus tumbuh dan akan selalu mengalami pemutakhiran dari segi fitur maupun tampilan. Tentunya hal ini dilakukan untuk lebih memudahkan tenaga pengajar dalam menggunakan platform sesuai kebutuhan.

(red)