Membaca Peta Kekuatan Calon Ketua PWI Sumsel 2024 – 2029
Catatan : Drs H Iklim Cahya, MM (Wartawan, Wanhat PWI Ogan Ilir/Presidium Wartawan 789 Sumsel).
KONFERENSI Provinsi (Konferprov) organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) tahun 2024 akan digelar di Asrama Haji Sumsel, 1 Februari 2024. Dalam Konferprov ini terdaftar 498 anggota biasa PWI yang punya hak memilih, baik yang akan datang langsung maupun yang bermandat. Memilih dengan bermandat ini merupakan ciri khas PWI. Ke depan sebaiknya memilih bermandat ini, lebih baik ditiadakan. Karena dalam praktiknya dapat digunakan untuk memberangus kemerdekaan pemilih.
Berdasarkan surat persetujuan PWI Pusat, ada 7 calon ketua PWI Sumsel yang akan menghiasi surat suara pada Konferprov tersebut. Mereka adalah Afdhal Azmi Djambak, Agus Harizal, Dwitri Kartini, Hadi Prayogo, Kurnaidi, M Syarifuddin Basri, dan Richan Joe.
Selain itu ada 4 calon Ketua Dewan Kehormatan PWI Sumsel, yang akan dipilih berbarengan saat Konferprov. Keempatnya adalah Afdhal Azmi Djambak, Helmi Marsindang, M Syarifuddin Basrie, dan Oktaf Riady. Afdhal dan Syarifuddin memanfaatkan kebolehan untuk calon rangkap, sebagai ketua PWI dan Ketua DK-PWI.
Dari pengamatan di lapangan, dari 7 calon Ketua PWI Sumsel, ada 5 orang yang terlihat melakukan pergerakan, dengan cara terjun ke kabupaten/kota mensosialisasikan diri dan program, serta penggalangan dukungan. Dari lima orang ini, empat diantaranya diprediksi punya peluang untuk maju ke pemilihan putaran kedua. Karena pemilihan Ketua PWI Sumsel ini diprediksi berlangsung dua putaran, mengingat hingga saat ini belum ada yang mendapat dukungan 50%+1. Kecuali menjelang pemilihan nanti, ada calon yang berkolaborasi, maka bisa saja terjadi satu putaran.
Dari pengamatan dan monitoring ke sejumlah kubu calon, empat kandidat yang berpeluang maju ke putaran kedua adalah Kurnaidi, Dwitri Kartini, Hadi Prayogo, dan Agus Harizal.
Kurnaidi terlihat di dukung oleh sejumlah Ketua PWI Kabupaten/kota, wartawan dari media lokal yang selama ini merasa “terpinggirkan”, tentu terutama wartawan di Muba, serta jaringan salah seorang wartawan senior, yang pernah bertarung pada Konferprov tahun 2019 lalu.
Sementara Dwitri Kartini yang akrab disapa Wiwik, ditengarai didukung oleh mayoritas wartawan dari Sumeks-Jawa Post Gruf, yang tersebar dari Palembang hingga di kabupaten/kota. Wiwik yang merupakan putri dari H Kurnati Abdullah (alm), yang sekarang adalah Sekretaris PWI Sumsel, diprediksi juga didukung oleh sebagian pengurus lama.
Sementara Hadi Prayogo, banyak didukung oleh wartawan gruf Sripo – Tribun Sumsel dan koleganya, serta para wartawan senior. Sedangkan Agus Harizal kebanyakan didukung oleh wartawan SN yang dipimpinnya, juga wartawan yang bertugas di Kabupaten Lahat dan Pagaralam, daerah asal Agus Harizal.
Empat wartawan inilah yang diprediksi akan maju pada pemilihan putaran kedua. Tapi kalau mau dikerucutkan lagi, melihat pemetaan di lapangan, bisa hanya tiga nama yang lebih bersaing untuk maju ke putaran kedua yakni Kurnaidi, Dwitri Kartini, dan Hadi Prayogo. Ketiga orang ini punya plus dan minus masing-masing. Kurnaidi lama bertugas di daerah dan dinilai sukses memimpin PWI Muba, sehingga dinilai akan lebih peka terhadap aspirasi daerah. Namun Kurnaidi belum punya pengalaman pada level organisasi yang lebih besar.
Sementara Dwitri Kartini dibesarkan di media besar, dan berpengalaman di PWI provinsi, juga telah “dikader” oleh orang tuanya yang sudah malang melintang di PWI Sumsel.
Sedangkan Hadi Prayogo memiliki pengalaman dan kemampuan memimpin media besar, disuport juga pendidikan yang tinggi di bidang pers, serta dinilai memiliki jaringan yang cukup, karena dia dipercaya sebagai Ketua Forum CSR Sumsel.
Tapi terlepas dari semua plus dan minus tersebut, ada hal lain yang mempengaruhi keterpilihan mereka yakni bagaimana mereka mampu menjalin soliditas di internal pendukung mereka. Karena dalam era sekarang ini ada satu hal yang terkadang di luar prediksi, yakni masih banyak orang yang tergoda memilih karena faktor uang. Kendati uang bukan segalanya, tapi kalau tidak ada uang, maka segalanya sulit dicapai.
Tapi siapapun yang terpilih, akan menjadi sejarah baru bagi PWI Sumsel. Bila Kurnaidi terpilih maka maka ia orang daerah pertama yang menjadi Ketua PWI Sumsel. Begitu pula jika Dwitri Kartini yang terpilih, maka ia akan menjadi wanita pertama yang memimpin PWI Sumsel. Begitu pula jika Hadi Prayogo yang terpilih, maka ia tercatat sebagai Pimpinan media harian pertama, dan sudah bergelar Doktor, saat terpilih menjadi ketua PWI Sumsel. (*)