Petani Panen Tiga Kali Setahun Berkat Listrik Masuk Sawah
KAYUAGUNG | KoranRakyat co.id—-PETANI padi sawah yang tergabung dalam Kelompok Tani Serabuk Jaya Desa Rantau Durian I Kecamatan Lempuing Jaya Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), pada musim tanam tahun 2023 ini berhasil panen tiga kali setahun dari sebelumnya hanya dua kali setahun. Peningkatan panen padi ini berkat Program Listrik Masuk Sawah (Electrifying Agriculture) dari PT PLN (Persero).
Menurut Manager PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Ogan Ilir, Achmad Ariansyah melalui Arina Novianti, SE Ak, Asisten Manager Keuangan & Umum selaku Pengelola Kegiatan TJSL (Tanggung Jawab Sosial Lingkungan) PLN UP3 Ogan Ilir, program listrik masuk sawah di Desa Rantau Durian I ini dimulai sejak bulan Oktober 2022 lalu. Jadi baru berjalan setahun ini, ujarnya.
Dijelaskan Arina Novianti, ketika dihubungi Rabu 13 Oktober 2023, selama ini petani padi sawah di daerah tersebut panen sebanyak dua kali setahun. Masyarakat menginginkan frekuensi panen padi ini bisa meningkat menjadi tiga kali setahun.
Lalu setelah dilakukan komunikasi dengan kelompok tani, serta dilakukan survei ke lapangan, potensi untuk panen tiga kali dalam setahun tersebut memang memungkinkan. Syaratnya penataan pengairan dan biaya operasional petani harus ditekan lebih murah, selain faktor pemupukan.
Karena itu melalui Program PLN Peduli, PT PLN (Persero) memberikan bantuan pompa listrik untuk sumur bor, dan juga bantuan sambungan listrik daya 2.200 KVA kepada kelompok tani Serabuk Jaya tersebut, ujar Arina Novianti.
Selama ini, lanjut Arina, petani hanya panen dua kali setahun, dikarenakan masih menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk menggerakkan pompa air yang ongkosnya cukup mahal. Untuk satu jam operasi pompa air memerlukan 1 liter BBM Pertalite, yang harganya Rp 10.000/liter bahkan ada yang mencapai Rp 15.000/liter. Sedangkan dengan menggunakan pompa air listrik, biayanya paling Rp 1.500.
Karena itu saat program listrik masuk sawah ini akan dilaksanakan, pihaknya terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten OKI untuk minta support (dukungan), ujar Arina.
Arina membenarkan bahwa program listrik masuk sawah ini, biaya operasionalnya jauh lebih murah dibanding menggunakan Pertalite yang dipakai petani di Desa Rantau Durian I selama ini.
Dengan Dinas Pertanian OKI, lanjut Arina, pihaknya juga minta tambahan subsidi pupuk satu kali untuk petani, supaya petani bisa tanam padi tiga kali dalam musim tanam tahun 2023 ini.
Permohonan ini lalu ditindaklanjuti oleh Kelompok Tani Serabuk Jaya, dan disetujui oleh Dinas Pertanian OKI. Dengan adanya bantuan pupuk tersebut memungkinkan petani untuk menanam padi kembali untuk yang ketiga kalinya, sedangkan untuk pengairannya sudah didukung pompa listrik yang dibantu melalui program PLN Peduli.
Dengan panen tiga kali setahun maka penghasilan petani semakin meningkat, yang tentu berdampak kepada kesejahteraan mereka, ujar Arina.
Para petani yang mendapatkan bantuan program listrik masuk sawah ini adalah mereka yang tergabung dalam Kelompok Tani Serabuk Jaya Desa Rantau Durian I Kecamatan Lempuing Jaya, dengan luas sawahnya 20 ha.
Menurut Supono, salah seorang petani setempat, dengan panen 3 kali setahun ini, maka penghasilan petani juga meningkat. Menurutnya, 1 ha sawah bisa menghasilkan 75 karung atau 7 ton gabah.
Salah seorang tokoh masyarakat Kecamatan Lempuing Jaya, KH Munawir, menyambut gembira dan mengapresiasi program listrik masuk sawah dari PT PLN (Persero) ini. Tentu hal ini sangat membantu para petani dalam meningkatkan hasil panen, yang tentu berdampak terhadap penghasilan petani.
Karena itu Ki Munawir berharap, ke depan bantuan seperti ini dapat diteruskan kepada kelompok tani lainnya.
Menurut Arina Novianti, setelah program listrik masuk sawah ini berjalan, maka dapat menjadi percontohan. “Dan alhamdulillah ada juga petani yang secara mandiri melakukan penyambungan listrik, dan pembelian pompa karena sudah terbukti biayanya lebih murah dibanding dengan menggunakan pompa diesel dengan bahan bakar minyak,” ujar Arina.
Sebagai informasi Kecamatan Lempuing Jaya dan Kecamatan Lempuing, memang penghasil beras terbanyak di Bumi Bende Seguguk OKI. Warga yang berdiam di wilayah ini kebanyakan keturunan suku Jawa dan Bali, selain penduduk lokal. Mereka selama ini hidup rukun, kendati penduduknya heterogen. (ica)
Keterangan:
Penulis: Iklim Cahya (Wartawan Koran Rakyat co.id). Lomba Karya Tulis Kategori Hard News : PLN Journalist Award 2023.
Foto: Dokumen PLN Peduli