Upaya BPGN Promosikan Geopark Natuna Keluar Daerah
Ket foto : Dari Badan Pengelola Geopark Nasional Natuna dihadiri oleh Sekretaris BPGN, Tukino. Kemudian akan mengikuti The 5 Regional Geoheritage Conference Symposium yang berlangsung pada 25-26 September 2024.
sesuai rilis yang diterima media ini menjelaskan Ruang lingkup nota kesepahaman ini pada bidang pendidikan dan pelatihan, kepariwisataan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat meliputi:
- pengembangan sumber daya manusia melalui penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan.
- Pengembangan dan peningkatan potensi sumber daya alam melalui penyelenggaraan penelitian dan pengkajian.
- Pengembangan dan peningkatan potensi kepariwisataan melalui promosi dan pemasaran.
- Perencanaan dan pembangunan yang tepat, terarah, terpadu, dan berkelanjutan melalui kegiatan pertukaran informasi dan pengalaman;
a. Pengabdian kepada masyarakat melalui pertukaran tenaga pemberdayaaan masyarakat;
b. Pengembangan ekonomi melalui penyusunan strategi, rencana program dan kegiatan dan pelatihan;
c. Peningkatan kapasitas masyarakat dan pemuda geopark (Geopark Youth Forum).
BP Geopark Natuna Dapat Kesempatan jadi Narasumber Symposium Internasional
Selaian berhasil menjalin kerjasama dengan 3 (tiga ) Pengelola kawasan Geopark di daerah lain, sekretaris II Badan Pengelola Geopark Natuna (BPGN), Ryannaldo, Sukses menjadi salah satu narasumber yang berkesempatan memaparkan makalah dengan tema “ Potensi Geotourism di Geopark Natuna” di ajang simposium dalam upaya mempromosikan potensi geowisata Natuna ke tingkat global.
“ Awalnya dapat info dari panitia mengenai kegiatan ini, lalu saya mengirimkan abstrak paper, dan alhamdulillah diterima. Lalu kemudian saya membuat full paper dan dipaparkan kemarin dalam symposium ilmiah konferensi warisan geologi itu,” ujar Ryannaldo, Kamis (26/9/2024).
Menurut Ryannaldo, potensi geowisata Natuna sangat besar dan bisa mendukung pengembangan wisata berkelanjutan, sekaligus meningkatkan perekonomian daerah melalui pelestarian warisan geologi.
Kehadiran delegasi Geopark Natuna di forum internasional ini dinilai penting dalam memperkenalkan keunikan alam dan geologi Natuna serta memperluas jaringan kerjasama dengan geopark lain di seluruh dunia.
Penyelengaraan “The 5th Regional Geoheritage Conference Symposium.” ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Geologi dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Departement of Minerals and Geoscience Malaysia (JMG) dan UGGp Maros-Pangkep Geopark yang sebelumnya telah dilaksanakan di beberapa daerah seperti Langkawi, Malaysia (2015), Yogyakarta, Indonesia (2016), Khon Kaen, Thailand (2018), Kuching, Malaysia (2019).
Kepala Pusat Survei Geologi, Edy Slameto menyampaikan bahwasanya acara ini terdiri dari beberapa agenda, yakni Geoheritage dan Geopark Workshop pada 23-24 September, Simposium Geoheritage Conference serta Geoheritage dan Geopark Exhibition pada 25-26 September serta ditutup Field Trip dari Geoheritage Conference pada tanggal 27 September.
“Konferensi ini merupakan kelanjutan dari kemitraan yang kuat antar negara di Asia Tenggara dan Kawasan Asia Pasifik yang telah berlangsung lebih dari satu dekade. Kami harap, penguatan Kerjasama jejaring antar geopark ini dapat berkontribusi untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan kesejahteraan Masyarakat lokal” ungkapnya.
Menambahkan penjelasan dari Edy, Gubernur Sulawesi Selatan yang dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Daerah Sulawesi Selatan, Jufri Rahman mengibaratkan geopark sebagai penghubung antara masa lalu, masa kini dan masa depan. “Geopark ini adalah anugerah dari Tuhan bagi kita karena tidak semua daerah memilikinya, jadi bentuk rasa Syukur adalah mendayagunakan potensi untuk kebaikan dan kemakmuran Masyarakat yang beraktivitas di kawasan geopark. Sedangkan apabila salah maka dapat memberikan dampak negatif” jelasnya.
Dalam penyelenggaraan acara konferensi ini, Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid menyampaikan apresiasi ke seluruh pihak yang terlibat untuk menyukseskan the 5th Regional, “Sesuai Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1 Tahun 2020 yang memberikan Pedoman Penetapan Warisan Geologi (Geo-heritage), penetapan Warisan Geologi dapat menjadi landasan bagi pengembangan geopark. Kegiatan yang dilakukan dalam geopark di berbagai lokasi telah menunjukkan kapasitas yang luar biasa untuk melibatkan berbagai sektor, khususnya melalui pariwisata berkelanjutan. Saya berharap, pemanfaatan data dan informasi terkait bidang kegeologian di acara ini dapat berkontribusi untuk kesejahteraan Masyarakat Indonesia” ujar Wafid. (red)