19 Februari 2025

Mencari Pemimpin yang Tepat Untuk Sumsel, Mengatasi Berbagai Persoalan Terkini

KoranRakyat.co.id– Ketua Umum IMA Sumsel M. Noor Marzuki dalam Dialog spesial TVRI Sumsel  bertajuk SUARA SRIWIJAYA  yang bakal tayang akhir pekan ini Sabtu (13/7) membocorkan  metari yang bakal dibahas. Dalam rencana  tayangan berdurasi 60 menit bakal memaparkan berbagai persoalan terkini dengan thema “Mencari pemimpin yang tepat di Sumsel untuk mengatasi persoalan terkini.

Berbagai persoalan terkini dalam bocoran ke Redaksi KoranRakyat.co.id akan dipaparkan M. Noor Marzuki diawali dengan mengedepan peta masalah dan isue terkini di Sumsel yang perlu disikapi.

Di antara persoalan yang bakal diketengahkan khususnya yang ada di pusat pemerimtahan provinsi seperti mandeknya program pemindahan pusat Pemerintahan ke Jakabaring yang sudah lama diprogram.

Belum teratasi berbagai persoalan bencana baik di kota Palembang dan Sumsel umumnya seperti masalah banjir dan tanah longsor hampir di seluruh kabupaten/kota di Sumsel.

ist

Hal sangat menarik dalam berbagai masalah yang dihadapi Sumsel sebagai lumbung energi dan  lumbung pangan terkai ketidakadilan dalam pengelolaan sumber daya alam. Para insvestor di Sumsel hanya ambil sumber daya alam, tapi tidak ikut membangun Sumsel. Tingginya angka kemiskinan di Sumsel yang masih  di Sumsel diatas angka nasional. Hal itu sangat berpengaruh pada angka  ⁠pengangguran masih tinggi di Sumsel.

Berkaitan dengan masalah transportasi dan perhubungan, persoalan kemacetan di jalan raya terjadi di mana mana yang perlu dicarikan solusinya. Sumsel dengan jumlah penduduk mayoritas Muslim, belum memiliki Masjid Raya atau Masjid Agung yang dibangun Paskah Indonesia merdeka. Adapun rencana membangun masjid raya yang sudah dirintis oleh pemprov Sumsel terkendala oleh ditemukannya pelanggaran hokum.

Provimsi Sumsel yang dikenal sebagai lumbung energi namun ironisnya masih ada 60 desa yang belum dapat aliran listrik. Kesenjangan pembangunan infrastruktur antara Kabupaten dan Provinsi.

Rendahnya wawasan para Kepala Daerah di Sumsel terhadap perlunya pembangunan SDA & SDM di wilayahnya masing-masing.

Fakta terjadi keuntungan pengelolaan SDA di daerah masing2 hanya untuk kepentingan (dinikmati oleh) investor dan pribadi pejabat-pejabat di  daerah tsb.

Yang tertinggal adalah kerusakan lingkungan dan tidak ada usaha reklamasi lingkungan sesuai dengan konsep Pembangunan berkelanjutan (sustainability development). Dana reklamasi juga selalu tidak ada laporan pertanggung jawaban.

Perlunya Pemprov dipandang perlu  memiliki program peningkatan SDM dengan pelaksanaan pelatihan yang terstruktur dan berkelanjutan.

Dipandang perlu dan mendesak alokasi anggaran Bea Siswa  untuk anak-anak  yang cerdas untuk melanjutkan pendidikannya di Indonesia  maupun ke Luar negeri seperti LPDP di Kementerian Keuangan RI.

Noor Marzuki berharap, dengan bocoran ini, masyarakat Sumsel, minimal yang bisa menyaksikan tayangan ini bisa ikut berkontribusi dengan memberikan masukan dan kritikan serta usulan demi Sumsel kedepan.  (*/Sar)