Menggalang Kolaborasi, Kunci Meningkatkan Rapor Pendidikan di Sumsel

Oleh : Aria Ahmad Mangunwibawa S.Psi.MSi
Kepala BPMP Provinsi Sumatera Selatan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah meluncurkan sekurangnya dua puluh enam episode “Merdeka Belajar” untuk mencapai visi pendidikan Indonesia mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global.
Balai Penjaminan Mutu Pendidikan, (BPMP) Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas, Dikmen, memiliki tugas melaksanakan penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan masyarakat di provinsi, yang juga sebagai duta Merdeka Belajar berkolaborasi dengan pemangku kepentingan, utamanya dinas pendidikan dalam mewujudkan hal tersebut.
Sebagai informasi rapor pendidikan Provinsi Sumatra Selatan di tahun 2022 yang disajikan pada tahun 2023, capaian kompetensi literasi dan numerasi masih belum menggembirakan, di mana untuk kompetensi literasi baru kisaran 50% peserta didik berada dalam kategori mencapai atau di atas kompetensi minimum (SD: 50,89%; SMP: 54,36%; SMA: 46,19%; SMK: 40,91%).
Bahkan untuk kompetensi numerasi baru kisaran 35% peserta didik berada dalam kategori mencapai atau di atas kompetensi minimum (SD: 37,54%; SMP: 36,46%; SMA: 39,04%; SMK: 34,06%). Hal ini menjadi perhatian dan perlu solusi serta upaya bersama dari seluruh pemangku kepentingan untuk memfokuskan pada upaya peningkatan capaian kompetensi tahun 2023 yang akan terlihat di tahun 2024.
Untuk dapat berkolaborasi menyelaraskan dan mengimplementasikan Merdeka Belajar dibutuhkan suatu komitmen yang dibangun bersama-sama dalam mengawal “Merdeka Belajar”, seluruh Kepala Dinas mulai dari Provinsi sampai Kabupaten/Kota dari akhir tahun 2022 menyatakan mendukung kebijakan Merdeka Belajar untuk peningkatan rapor dan kualitas pendidikan dengan menandatangani konsensus bersama UPT Kemendikbudristek di Provinsi Sumatra Selatan, yaitu Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) dan Balai Guru Penggerak (BGP).
Terdapat empat hal yang disepakati untuk bersama-sama berkolaborasi mendukung keberlanjutan program prioritas sampai tahun 2024 yaitu; menghadirkan regulasi, mengalokasikan anggaran, program dan kegiatan serta membentuk Pokja Manajemen Operasional (PMO) sebagai wadah koordinasi dan komunikasi implementasi kebijakan Merdeka Belajar.
Kolaborasi merupakan model interaksi “intensitas tinggi” (Keast, Brown, dan Mandell 2007) merawat rasa saling ketergantungan dan tindakan kolektif untuk mencapai tujuan sambil tetap mempertahankan otonomi berbagai pihak yang berkolaborasi (Thomson, Perry, dan Miller 2009). Keterlibatan pemangku kepentingan dalam “proses pengambilan keputusan kolektif yang formal, berorientasi konsensus dan deliberatif” (Ansell dan Gash 2008, 2) di mana para peserta “bersama-sama menghasilkan tujuan dan strategi dan berbagi tanggung jawab dan sumber daya” (Davies dan White 2012). Dalam pelaksanaan kolaborasi dapat diperlukan wadah kolaborasi (Collaborative platform) antara lain dapat berbentuk task force, organisasi, asosiasi, forum dan dukungan media digital.
Membangun kepercayaan menjadi salah satu kunci utama dalam kolaborasi, kepercayaan yang terbangun bahwa keberadaan menjadi bagian untuk menghadirkan mutu pendidikan bagi Provinsi Sumatra Selatan akan mendapatkan penerimaan dari seluruh pemangku kepentingan, tentunya prinsip ini menjadi panduan.
Kolaborasi intensif mulai terlaksana di tahun 2023 antara dinas pendidikan provinsi kabupaten/kota dengan BPMP dan BGP di berbagai program dan kegiatan antara lain program sekolah penggerak, implementasi Kurikulum Merdeka, program Guru Penggerak, transisi PAUD ke SD, perencanaan berbasis data dan program Merdeka Belajar lainnya.
Hari ini dampak dari kolaborasi yang dilakukan sudah mulai terlihat jelas, utamanya dengan terbitnya regulasi dukungan kebijakan Kemendikbudristek dari Provinsi, Kabupaten/Kota, terbentuknya PMO di Provinsi, Kabupaten/Kota, termasuk program dan kegiatan yang selaras. Dengan koordinasi, komunikasi, dan sinkronisasi, serta kolaborasi yang kuat dalam implementasi program merdeka belajar terjadi peningkatan rapor pendidikan di tahun 2023 yang disajikan di tahun 2024 untuk kompetensi literasi dan numerasi mengalami kenaikan signifikan.
Dibandingkan tahun sebelumnya, terjadi kenaikan kompetensi literasi, dimana kisaran 60% peserta didik telah berada dalam kategori mencapai atau di atas kompetensi minimum (SD: 62,59%; SMP: 63,04%; SMA: 60,18%; SMK: 56,73%). Bahkan diiringi dengan kenaikan kompetensi numerasi Dimana 50% peserta didik telah berada dalam kategori mencapai atau di atas kompetensi minimum (SD: 56,03%; SMP: 61,86%; SMA: 58,79%; SMK: 54,40%).
Sedangkan untuk ketuntasan standar pelayanan minimal bidang Pendidikan yang tahun 2022 baru terdapat 3 kabupaten/kota yang berstatus tuntas muda yaitu Kota Palembang, Kota Prabumulih, dan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur saat ini di tahun 2023 terdapat 16 kabupaten/kota dan provinsi yang mengalami peningkatan status capaian standar minimal, yaitu Kab. Banyuasin, Kab. Muara Enim, Kab. Musi Banyuasin, Kab. Ogan Komering Ulu Timur, Kota Lubuk Linggau, Kota Pagar Alam, Kota Palembang, Kota Prabumulih menjadi tuntas pratama, untuk provinsi Sumatera Selatan dan beberapa kabupaten lainnya berstatus tuntas muda.
Tentunya capaian ini merupakan upaya kolaborasi yang bukan hanya terjadi antara UPT Kemendikbudristek dengan dinas pendidikan saja, namun juga seluruh pemangku kepentingan, pemerintah pusat, pemerintah daerah, satuan pendidikan, kepala sekolah, guru, organisasi profesi, mitra pembangunan dan seluruh pegiat, praktisi, dan akademisi pendidikan lainnya, sehingga kualitas pendidikan di Provinsi Sumatra Selatan akan semakin baik dari waktu ke waktu.,
Jalan kita masih panjang, terus eratkan genggaman, rapatkan barisan untuk terus bergotong royong hadirkan pendidikan bermutu di Provinsi Sumatra Selatan. Mari “Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar” menghadirkan generasi emas 2045 yang berprofil Pelajar Pancasila!. (*/Sar)