17 Mei 2024

Peluang Beasiswa Untuk Putra Putri Natuna Berprestasi di Institute Tehnologi PLN

KR Natuna- Bagi putra putri Natuna yang berminat berkarir di bidang tehnologi kelistrikan dan energi, terbuka pelauang untuk mendapatkan beasiswa di Institute Tehnologi (ITPLN) Jakarta, lulus dari sekolah ini bisa langsung penempatan kerja ( ikatan dinas)  dan berkarir di perusahaan BUMN PLN

Rektor Institut Teknologi PLN, Dr.Ir Iwa Garniwa mengapresiasinya  langkah Pemerintah Kabupaten Natuna yang telah melakukan audiensi dan bekerjasama dengan Institut Teknologi PLN.
“Kita sangat berharap anak anak dari perbatasan dapat memiliki kompetensi yang sama berkulitasnya dengan anak- anak lainnya. Tinggal bagaimana anak -anak dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mengembangkan potensi dirinya dan membangun masa depan yang lebih baik,”  kata Dr.Ir Iwa Garniwa dihadaan rombongan Bupati Natuna,Rabo (21/02/2024)

Dr.Ir Iwa Garniwa menambahkan bahwa kerja sama pemkab Natuna dengan ITPLN mungkin tidak hanya beasiswa tapi juga penanganan krisis energi yang ada di Kabupaten Natuna.

“System kuliah yang kita bangun di IT PLN adalah generasi generasi unggul yang siap bekerja. Sehingga nanti saat lulus 100 lukisan terbaik akan mendapatkan kesempatan langsung ikatan kerja,” tambah Dr.Ir Iwa Garniwa.

ITPLN, menyelenggarakan 10 program studi S1, 1 program studi S2 dan 2 program studi D3 yaitu::

“Tentunya dalam audiensi ini kami ingin melakukan monitoring kepada mahasiswa yang kami titipkan di sini, sekaligus kita berharap kerja sama ini dapat terus dilaksanakan dalam rangka penguatan sumberdaya di Kabupaten Natuna,” ujar Wan Siswandi, Rabu (21/2/2024)

Bupati dan Wakil Bupati Natuna, juga menyempatkan diri meninjau kondisi putra putri Natuna yang menuntut ilmu di perguruan tinggi teraebut.

Bupati Natuna berpesan kepada mahasiswa penerima beasiswa untuk belajar dan sungguh sungguh serta mempertahankan IPK yang telah didapat hingga lulus masa pendidikan.

Untuk keterangan lebih lanjut Bisa menghubungi kampus ITPLN yang beralamat di Menara PLN, Jl. Lkr. Luar Barat Lantai 2, RT.1/RW.1, Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11750

atau mengunjungi WEB resminya di :   https://itpln.ac.id/

Sejarah Istitute Tehnologi PLN

Institut Teknologi PLN berdiri sejak tahun 1998, dengan nama Sekolah Tinggi YPLN (STT-YPLN), ITPLN berada dibawah naungan Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PLN atau YPK PLN. pada 31 Januari 31 2020, ITPLN secara resmi bertransformasi menjadi Institut Teknologi PLN dengan Tujuan utama didirikannya adalah sebagai wadah bagi para pakar PLN untuk mentransfer ilmunya kepada generasi penerus. Kebutuhan energi yang ramah lingkungan menjadi salah satu bagian penting dalam kehidupan suatu negara. Perkembangan dunia energi yang semakin dinamis kedepannya, khususnya ketenagalistrikan menjadi salah satu penopang pembangunan Indonesia menjadi negara maju. Institut Teknologi PLN dibawah naungan Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PT PLN hadir dengan solusi tenaga atau man power untuk masa depan, dengan keterampilan para mahasiswa maupun lulusan yang dimiliki di bidang energi dan teknologi.

ITPLN didirikan berdasar SK Mendikbud No. 13/D/0/1998, tanggal 4 Maret 1998 dengan nama Sekolah Tinggi Teknik “YPLN”, disingkat STT-YPLN. Sejak 5 Januari 2004 singkatan STT-YPLN diubah menjadi STT-PLN dan bertransformasi menjadi ITPLN pada 31 Januari 2020.

Sekolah Tinggi Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PLN (Persero) disingkat STT-PLN beroperasi sejak tahun 1998. Pengelola STT-PLN adalah Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PLN disingkat YPK PLN. YPK PLN didirikan oleh PLN pada tahun 1998. Tujuan Utama mendirikan STT-PLN adalah membentuk wadah bagi para pakar PLN untuk mentransfer ilmunya kepada generasi penerus. PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara(BUMN) terbesar dan juga sebagai penyedia tenaga listrik (infrastruktur) merupakan BUMN yang strategis dan padat teknologi.

Sampai decade 1970-an, pembangkit utama PLN didominasi dengan PLTA. Bendungan-bendungan terbesar di Indonesia untuk pembangkit tenaga listrik dibangun dan dioperasikan oleh PLN. Masa itu, mencatatkan nama besar seorang pakar di bidang teknik sipil yaitu Prof. DR. Ir. Sedyatmo. Dia adalah alumnus ITB yang mencatatkan 2 patent di bidang keakhliannya dan sempat menjadi Direktur Pembangunan PLN.

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi listrik, pembangkit listrik skala besar menggunakan bahan bakar minyak mulai dibangun. Tahun 1980-an, peran pembangkit bertenaga air mulai menyusut digantikan pembangkit skala besar energi alternatif yaitu batubara. Mesin-mesin konversi energi, pembangkit tenaga listrik, seperti unit pembangkit listrik tenaga uap, pembangkit listrik tenaga gas dan pembangkit listrik panas bumi dengan daya terpasang sampai 600 MW juga dimiliki PLN.

Pertumbuhan yang sangat cepat mendorong kelahiran sistem interkoneksi di Pulau Jawa dan Bali. Jaringan tenaga listrik dengan tegangan tinggi 70 kV, 150 kV, 275 kV dan 500 kV dengan panjang ribuan kilometer dimiliki dan dioperasikan PLN. Untuk itu, masuklah era pengendalian beban sistem se JawaBali berbasis SCADA yang berpusat di Gandul. Pada giliran berikutnya sistem interkoneksi Sumatra dan Kalimantan mulai beroperasi.

Di sisi hilir, sistem distribusi dengan tegangan 20 kV meningkat pesat. Bukan hanya di kota-kota besar saja, jaringan distribusi mulai menyebar ke desa-desa, mengikuti pertumbuhan beban. Sebagai contoh dapat disebutkan, dari Anyer sampai Cirebon di Jawa Barat tumbuh menjadi kawasan industri yang padat beban. SCADA, sistem kendali berbasis komputer, dipakai untuk keperluan operasi sistem jaringan distribusi tenaga listrik.

Pada ujung akhir, muara dari seluruh kegiatan operasional PLN, adalah Pelayanan Pelanggan yang meningkai 2 kali setiap 10 tahun. Tahun 2011 tercatat 40 juta pelanggan, angka penjualan 150 triliun rupiah, diwarnai dengan tuntutan keandalan dan ketersebaran lokasinya melahirkan kompleksitas manajemen jaringan dan administrasi pelanggan. Itu semua, konvergen menuju ke satu titik, yaitu pelayanan berbasis sistem informasi modern.

Dengan latar belakang seperti di atas, tergambar dengan jelas ketersediaan tenaga terampil dari disiplin keteknikan sampai sistem informatika, sepanjang waktu menjadi keharusan. Tanpa bermaksud meremehkan disiplin keilmuan lainnya, keakhlian Teknik Sipil, Teknik Elektro, Teknik Mesin dan Teknik Informatika menjanjikan lapangan pekerjaan yang berkesinambungan untuk industri ketenagalistrikan di Indonesia. Untuk itulah peran STT-PLN didirikan. (red)