Mulai Dievakuasi, 68 WNI ABK Diamond Princess Diterbangkan ke Kertajati
YOKOHAMA | Koranrakyat.co.id — Proses pemulangan para WNI ABK yang telah dikarantina 2 pekan lebih di kapal Diamond Princess di Yokohama, mulai dilakukan sejak Minggu siang, 1 Maret 2020, pukul 12.10 waktu Tokyo. Mereka turun kapal dijemput dengan bus lalu ke bandara Haneda, Jepang. Rencananya mereka akan diterbangkan ke tanah air menggunakan pesawat Garuda Indonesia.
Tim Gabungan yang terdiri dari TNI, Kemenkes, Kemenlu RI dan KBRI Tokyo, saat ini tengah berada Yokohama, melaksanakan proses pemulangan dari kapal, kemudian dibawa menggunakan bus menuju bandara Haneda. Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh Kemlu Jepang serta Aparat Kesehatan Jepang dalam proses pemulangan ini.
”Setelah makan hidangan santap siang yang dikirim oleh KBRI Tokyo, WNI ABK tersebut turun satu persatu untuk diukur suhu tubuhnya,” kata seorang pejabat Kemenlu yang ikut dalam rombongan. Mereka yang suhunya lebih panas dari angka yang ditetapkan oleh Protokol Kesehatan Indonesia diminta untuk kembali ke kapal.
Total 69 WNI ABK kapal Diamond Princess yang secara sukarela mengikuti proses pemulangan ini telah meninggalkan Kapal Diamond Princess menggunakan bis untuk segera boarding di pesawat charter yang telah menunggu.
Pemerintah Indonesia mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Jepang yang telah mendukung proses pemulangan ini, utamanya beberapa pihak yang langsung terlibat di lapangan, antara lain : Kemlu Jepang, Japan Self Defense Force (JSDF), manajemen Princess Cruises serta Polisi Metropolitan Tokyo.
Rombongan ABK ini diperkirakan bakal tiba di Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat pada Minggu malam (1/3) ini.
“Minggu malam (1 Maret 2020) pemerintah, atas arahan Presiden Joko Widodo merencanakan pendaratan 68 orang anak buah kapal MV. Diamond Princess,” tutur Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rachman melalui keterangan tertulis, Minggu (1/3) sebagaimana dilansir cnnindonesia.com.
Fadjroel mengatakan WNI tersebut akan langsung dibawa ke Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, Jakarta setibanya di Bandara Kertajati. Mereka akan menjalani observasi selama 28 hari.
Fadjroel menjelaskan bahwa para WNI sebenarnya telah dinyatakan tidak terinfeksi virus corona usai diobservasi 14 hari di Jepang berdasarkan standar World Health Organization (WHO) PBB.
Meski demikian, mereka tetap akan diobservasi kembali di Pulau Sebaru Kecil guna memastikan tidak ada yang terinfeksi virus corona.
Observasi nanti akan diisi dengan kegiatan seperti ibadah, makan tiga kali sehari, olahraga serta pemeriksaan kesehatan yang rutin.
“Semuanya dalam pengawasan Kementerian Kesehatan, TNI, Polri serta pihak Kementerian/Lembaga terkait sesuai Inpres No. 4 tahun 2019,” imbuh Fadjroel.
WNI yang berada di Kapal Pesiar Diamond Princess sebenarnya ada 78 orang. Mereka lalu menjalani tes kesehatan dan observasi di Jepang lantaran ada kasus virus corona di kapal tersebut.
Hasilnya, 8 WNI dinyatakan positif terinfeksi virus corona (Covid-19). Dengan demikian ada 70 WNI anak buah kapal Diamond Princess yang terbebas dari virus tersebut.
Pemerintah Indonesia lalu ingin menjemput mereka menggunakan Pesawat Garuda Indonesia dari Jepang. Dari 70 WNI di Diamond Princess, ada 68 yang akan dijemput dan ada 2 yang memilih untuk tinggal di sana. “Ada 2 warga negara yang memang memilih untuk tinggal,” ucap Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (red)