Kunker ke OKUT, Herman Deru dan Menhub Cek Harga Karet
OKU TIMUR | Koranrakyat.co.id – Kunker Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi dan Gubernur Sumsel Herman Deru pada acara Istiqhosah Akbar dan silaturahmi bersama masyarakat di Ponpes Nurul Huda Tanah Merah Belitang Kabupaten OKU Timur, Kamis (17/1) membludak dihadiri warga.
Menhub RI Budi Karya Sumadi pun mengaku sangat senang dan berterimakasih atas penerimaan masyarakat OKU Timur tersebut. Dikatakannya, kemakmuran masyarakat Kabupaten OKU Timur sangat luar biasa karena dapat terwujud meskipun kabupaten ini tidak memiki SDA minyak.
“Jadi bapak ibu ini adalah orang-orang yang produktif yang luar biasa yang sudah menjalankan kegiatan dengan baik. Oleh karena itu apa yang dilakukan ini harus diteruskan,”pesannya.
Dikatakan Budi, permasalahan di Sumsel yang menjadi perhatian pemerintah saat ini adalah harga karet yang begitu murah. Terkait hal itu kata Budi, Pemerintah telah mengambil langkah dan sudah memutuskan untuk membeli karet petani pada Bulan Maret 2019 ini.
“Jadi karet masyarakat akan dibeli oleh Pemerintah,”katanya.
Sementara itu Gubernur Sumsel Herman Deru mengaku tak kalah senang bisa bersilaturahmi bersama masyarakat OKU Timur. “Saya senang datang kesini. Saya juga kangen dengan masyarakat OKU Timur. Saya datang kesini juga membawa para pejabat Provinsi Sumsel yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat. Baik masalah jalan bahkan pertanian,”katanya.
Selain bersilaturahmi, kunkernya kali ini bersama Menhub juga bertujuan melihat secara langsung dan mengecek harga karet yang murah di Sumsel.
“Pak Menteri diutus oleh pak Presiden untuk mengecek harga karet yang murah. Mudah-mudah-mudahan di bulan 2 dan 3 tahun 2019 ini sudah ada solusinya bahwa bapak Presiden memerintahkan salah satu kementerian untuk membeli karet itu secara langsung,”lanjutnya.
Begitu Pemerintah Provinsi Sumsel dikatakan Herman Deru saat ini sudah mengambil langkah dalam mengatasi ini karet yang murah dengan membangun Pabrik Ban.
“Kalau Pemerintah Provini Sumsel kita tetap segera membangun pabrik ban. Jadi jika pabrik ban sudah dibangun, saya tidak mau kalau ban yang dipake merek lain lagi karena yang dibuat itu berasal dari karet kita. Jadi kita yang punya karetnya, kita yang produksi lalu kita yang memakainya. Itu salah satu solusi yang kita perbuat,”ucapnya.
Sementara itu terkait perkembangan Ponpes Nurul Huda saat ini diakuinya sudah begitu maju. Artinya keinginan masyarakat ini untuk mendapatkan Ilmu tinggi mudah-muduhan berdampak kepada Indeks pembangunan manusia yang semakin baik.
Walaupun dengan harga karet rendah akan tetapi dari bukti data badan statistik, Kabupaten OKU Timur ini tetap saja menjadi kabupaten yang paling rendah tingkat kemiskinannya dibanding kabupaten lain, ” Nah ini harus disyukuri,” terangnya. (hms)