16 Maret 2025

Jurus Bupati Natuna Cen Sui Lan Yakin Bisa Lewati Krisis Keungan saat ini.

Bupati Natuna Cen Sui Lan sl berikan santunan

KR Natuna- Bupati Natuna Cen Sui Lan meyakinkan masyarakat untuk sabar dan tetap kompak bersama-sama menghadapi krisis keungan daerah  saat ini.   Adanya kebijakan penghematan pemerintah pusat dan hampir seluruh lembaga kementerian dilakukan pemangkasan anggaran sekitar 50 persen pasti berdampak bagi seluruh daerah di Indonesia, termasuk Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

“Rasionalisasi bukan hal yang mudah. Mau tidak mau, kami harus memotong TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai). Ini terpaksa harus kita jalankan, karena kalau tidak, keuangan Pemda bisa kolaps, kondisi ini pasti berdampak juga kepada pendapatan seluruh masyarakat Natuna ” ungkap Cen Sui Lan. dihadapan masyarakat yang menghadiri Safari Ramadhan di Masjid Hikmatul Huda, Desa Gunung Putri, Kecamatan Bunguran Batubi, Minggu, (09/03)

Meski demikian, politisi Partai Golkar yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Persatuan Islam Tionghua Indonesia (PITI) Kepri itu, meminta semua pihak tidak saling menyalahkan dan saling lempar tanggungjawab.

Bupati Natuna Cen Sui Lan yakin setiap masalah harus diselesaikan secara bersama-sama, agar menemukan solusi yang tepat dan akurat.

“Mari kita saling bergandengan tangan, saling mendukung, jangan saling menyalahkan. Sama-sama kita cari solusinya. Mudah-mudahan efisiensi anggaran ini hanya sementara, kedepan insya allah akan lebih baik lagi,” jelas Cen Sui Lan kepada masyarakat Batubi ynag menghadiri safari Ramadhan

Meski Kondisi ini tidak mudah,   Cen Sui Lan. berharap masyarat bisa memahami bahwa keinginan Bupati untuk Tancap gas membangun Natuna belum dilaksanakan dalam waktu dekat. karena 2 hal yakni

  1. Kenyataan adanya kebijakan efiensi anggaran pemerintah pusat hingga Anggaran transfer daerah untuk Natuna banyak yang dipangkas. sebagai bentuk penghematan.
  2. Selain itu Natuna juga dihadapkan pada hutang Tahun Anggran Pemerintahan sebelumnya yang tak kurnag dari 180 Miliar Rupiah.

Maka harapan, kedepan harus kita datangkan  investasi masuk ke Natuna. agar Natuna punya PAD,  hingga daerah berjuluk Mutiara Diujung Utara Indonesia ini tidak bergantungan pada transfer dana dari pemerintah pusat saja.

Salah satu syarat investor mau berinventasi itu salah satunya jika daerahnya kondusif dan aman ,  “ Untuk itu saya menghimbau kepada seluruh elemen Masyarakat Natuna, mari kita menjaga keamanan Natuna bersama-sama,  mudah-mudahan investasi bisa kita dapatkan. Asalkan kita bisa saling mendukung, saling menjaga, saya yakin semua bisa kita lewati, jangan pernah putus asa,” ungkap Cen Sui Lan.

Cen Suilan dan Wakil Bupati  Jarmin akan tetap  peras otak mencari solusi atas masalah ini, untuk itu perlu dukungan dari seluruh elemen masyaraat Natuna

Bupati Natuna juga berpesan, selama bulan Ramadhan ini kita semua bisa saling memaafkan, saling toleransi dan saling menjaga hati.

“Pesan saya di bulan yang penuh berkah ini kita semua bisa menjadi insan yang berguna bagi makhluk lain, bisa memberikan kebahagiaan bagi orang lain, saling mendo’akan supaya kita bisa lebih baik lagi. Insya Allah kita bisa,” pungkas Cen Sui Lan.

Sementara Camat Bunguran Batubi, Mujahidin, mengungkapkan, kecamatan yang dihuni oleh 3.998 jiwa itu, bisa dikatakan sebagai Kampung Pancasila. Sebab, seluruh suku dan agama, ada di kecamatan tersebut.

“Meski demikian kami bisa hidup berdampingan dan harmonis. Artinya, toleransi itu sudah terjadi di Kecamatan Bunguran Batubi. Mudah-mudahan dengan kepemimpinan yang baru ini akan lahir semangat baru dan energi baru, untuk kemajuan Bunguran Batubi yang lebih baik lagi,” harap Mujahidin.

Mujahidin juga menyampaikan terima kasih kepada Pemda Natuna, karena telah menjadikan Batubi sebagai salah satu kecamatan yang masuk dalam jadwal Safari Ramadhan di awal kepemimpinan bupati baru.

Pr0fil Kecamatan Batubi  menurut Wikipedia

Bunguran Batubi adalah sebuah kecamatan di Kabupaten NatunaKepulauan RiauIndonesia. Ibu kotanya terletak di Batubi Jaya. Kecamatan ini memiliki lahan padi terbesar di Kabupaten Natuna dengan produksi tahun 2017 sebesar 87,5 ton (71,14%). Selain itu, Bunguran Batubi juga menjadi sentra kedelaikangkung, dan bayam di Kabupaten Natuna dengan berkontribusi 100% untuk produksi kedelai, 44,24% untuk produksi kangkung dan 53,01% untuk produksi bayam.[2] Topografi wilayahnya sebagian besar adalah dataran rendah.[1]

Batas Wilaya

Utara Kecamatan Bunguran Utara
Selatan Kecamatan Bunguran Barat
Barat Kecamatan Bunguran Barat
Timur Kecamatan Bunguran Tengah

Wilayah Pemerintaha

Bunguran Batubi terbagi atas 5 desa, 9 dusun, 18 RW, dan 49 RTDesa Semedang merupakan desa terluas, sedangkan Desa Sedarat Baru merupakan desa terkecil. Sementara itu, Desa Sedanau Timur menjadi desa terjauh dari ibu kota kecamatan. Berikut adalah statustik wilayah pemerintahan Kecamatan Bunguran Batubi:[1]

Desa Luas
(km²)
Jumlah
Dusun
Jumlah
RW
Jumlah
RT
Batubi Jaya 16,66 3 6 19
Gunung Putri 13,00 2 4 12
Sedarat Baru 7,97 1 2 6
Semedang 20,58 1 2 4
Sedanau Timur 16,03 2 4 8
Total 74,24 9 18 49

Penduduk

Pada tahun 2017, Bunguran Batubi memiliki jumlah penduduk sebesar 3.623 jiwa yang terdiri dari 1.850 laki-laki dan 1.773 perempuan. Kepadatan penduduknya berada diangka 48,8 jiwa/km². Berikut ini adalah statistik kependudukan Kecamatan Bunguran Barat:[1]

Desa/Kelurahan Luas
(km²)
Jumlah
Penduduk
Jumlah
KK
Kepadatan
Penduduk
Batubi Jaya 16,66 1.422 405 85,35
Gunung Putri 13,00 1.182 340 90,92
Sedarat Baru 7,97 522 137 65,50
Semedang 20,58 116 36 5,64
Sedanau Timur 16,03 381 104 23,77
Total 74,24 3.623 1.022 48,80

Pendidikan

Bunguran Batubi memiliki 3 PAUD, 4 TK, 5 SD/Sederajat, 1 SMP/Sederajat, dan 2 SMA/Sederajat. Berikut adalah statistik kependidikan di Bunguran Batubi:[1]

Jenjang Pendidikan Jumlah
Institusi
Jumlah
Guru
Jumlah
Murid/Siswa
Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta
PAUD 3 11 61
TK 1 3 4 12 30 81
SD 5 61 450
SMP 1 17 133
MTs 1 13 86
SMA 2 45 155

Kesehatan

Bunguran Batubi memiliki 1 puskesmas, 4 puskesmas pembantu, 11 posyandu, dan 1 poskesdes. Jumlah tenaga medis yang ada adalah 1 dokter, 8 bidan, 9 perawat, dan 8 dukun bayi. Pada tahun 2017, sebanyak 469 dari 616 pasangan usia subur menggunakan alat kontrasepsi yang didominasi oleh suntikan sebanyak 219 pasangan.[1]

Agama

Sebagian besar penduduk Bunguran Batubi beragama Islam. Terdapat 9 masjid, 12 mushola, dan 1 gereja di Bunguran Batubi. Berikut statistik keagamaan di Bunguran Batubi:[1]

Agama Jumlah
Penganut
Islam 3.485
Katolik 7
Kristen 131

Perekonomian

Di Bunguran Batubi terdapat 5 lembaga keuangan yang terdiri dari 2 bank dan 2 KUD. Selain itu, terdapat pula 9 rumah makan, 58 warung, dan 9 bengkel yang sebagian besar berada di ibu kota kecamatan. Pada tahun 2017, terdapat 30 industri rumah tangga dimana 20 buah bergerak dibidang pembuatan makanan/minuman dan 10 buah bergerak dibidang pembuatan kerajinan.[1]

Pertanian

Bunguran Batubi memiliki 77,50 Ha lahan sawah yang seluruhnya masuk kategori nonirigasi. Pada tahun 2017, tercatat lahan pertanian digunakan untuk komoditas makanan pokok dan sayur-mayur. Bunguran Batubi tidak memiliki lahan perkebunan. Berikut adalah statistik pertanian di Bunguran Batubi:[2]

Nama Komoditas Luas Lahan
(hektare)
Produksi
(ton)
Komoditas Makanan Pokok
Padi 77,75 87,50
Jagung 8,00 4,50
Kedelai 3,00 0,10
Ubi Kayu 3,00 10,00
Ubi Jalar 11,00
Kacang Tanah 1,00 5,00
Komoditas Sayur-Mayur
Kangkung 14,00 287,00
Cabe Rawit 0,45 20,50
Ketimun 5,00 153,00
Kacang Panjang 6,50 73,00
Bayam 18,00 343,00
Terong 4,50 58,00

Peternakan

Populasi sapi pada tahun 2017 sebanyak 594 ekor, sedangkan kambing 213 ekor, ayam kampung 5.125 ekor, dan itik 314 ekor. Produksi peternakan Bunguran Batubi terdiri dari 1.026 kg daging sapi, 15 kg daging kambing, dan 57 kg telur.[2]

Perikanan

Bunguran Batubi menyumbangkan 65,25 ton dari sektor budidaya laut dan 35,20 ton dari sektor budidaya air tawar

(Red )