21 Januari 2025

Dampak Rencana Donald Trump Menguasai Greenland dan Terusan Panama terhadap Indonesia

handoutOleh : Ahmad Usmarwi Kaffah. SH., LL.M., LL.M., PhD

Staf Khusus bidang Luar Negeri Menko Hukum, HAM, Imigrasi dan Permasyarakatan Republik Indonesia

KoranRakyat.co.id —Sebagai Presiden Amerika Serikat, Donald Trump adalah sosok yang sering melontarkan ide-ide besar, bahkan kontroversial, yang kadang-kadang terlihat tidak konvensional. Salah satu wacana yang pernah menjadi perhatian adalah aspirasinya untuk menguasai Greenland dan, secara hipotetis, mengambil alih kendali Terusan Panama. Meski kedua rencana ini tampak jauh dari kepentingan Indonesia, dampak potensialnya terhadap perdagangan global dan dinamika geopolitik tentu tidak bisa diabaikan.

Sebagai negara maritim dengan ekonomi berbasis ekspor, Indonesia sangat terhubung dengan jaringan perdagangan internasional. Jika Greenland dan Terusan Panama benar-benar berada di bawah kendali Trump atau Amerika Serikat, dampaknya dapat memengaruhi posisi Indonesia secara ekonomi maupun strategis. Pertanyaan pentingnya adalah, bagaimana Indonesia dapat memitigasi risiko sekaligus memanfaatkan peluang dari perubahan tersebut?

Terusan Panama: Jalur Perdagangan Vital bagi Dunia

Terusan Panama adalah salah satu infrastruktur perdagangan paling strategis di dunia. Menghubungkan Samudra Atlantik dan Pasifik, jalur ini memungkinkan kapal dagang menghindari perjalanan panjang melewati ujung selatan Amerika Selatan. Setiap tahunnya, terusan ini memfasilitasi perdagangan senilai lebih dari $270 miliar, menjadikannya komponen kunci dalam rantai pasok global.

Jika Donald Trump berhasil menguasai terusan ini, pengaruhnya terhadap perdagangan internasional akan sangat signifikan. Amerika Serikat dapat menggunakan kendali atas terusan ini untuk menetapkan tarif transit baru, menentukan prioritas pengiriman, atau bahkan memengaruhi pola perdagangan global demi kepentingan nasional mereka. Hal ini dapat menciptakan tantangan besar bagi Indonesia yang sangat bergantung pada ekspor.

Dampak terhadap Indonesia

  1. Kenaikan Biaya Pengiriman

Jika tarif transit Terusan Panama dinaikkan, biaya pengiriman barang dari Indonesia ke pasar-pasar utama seperti Amerika Serikat dan Eropa dapat meningkat. Produk-produk ekspor utama Indonesia, seperti kelapa sawit, tekstil, dan elektronik, mungkin kehilangan daya saing karena harga yang lebih tinggi.

  1. Penundaan Logistik

Dengan kontrol penuh atas Terusan Panama, Amerika Serikat dapat memprioritaskan pengiriman barang dari mitra dagang strategis mereka. Hal ini berpotensi menyebabkan penundaan bagi kapal-kapal dari negara lain, termasuk Indonesia, sehingga memengaruhi efisiensi rantai pasok.

  1. Ketergantungan pada Rute Alternatif

Jika pengendalian Terusan Panama oleh AS menimbulkan hambatan, negara-negara lain mungkin mulai mencari jalur alternatif. Meski ini dapat mengurangi ketergantungan pada Terusan Panama, pola perdagangan baru ini mungkin tidak seefisien jalur yang ada saat ini, yang pada akhirnya tetap berdampak negatif pada ekonomi Indonesia.

Namun, ada juga kemungkinan dampak positif. Jika penguasaan ini diikuti dengan peningkatan infrastruktur dan efisiensi operasional Terusan Panama, waktu transit dapat menjadi lebih singkat, yang berarti biaya logistik Indonesia bisa lebih rendah.

Greenland: Potensi dan Tantangan Geopolitik

Greenland, pulau terbesar di dunia, memiliki posisi strategis di kawasan Arktik dan kaya akan sumber daya alam, seperti mineral langka, minyak, dan gas. Minat Donald Trump untuk membeli Greenland tidak hanya mencerminkan ambisi geopolitik, tetapi juga strategi jangka panjang untuk menguasai wilayah yang semakin penting akibat perubahan iklim.

Perubahan iklim telah membuka jalur pelayaran baru di Arktik yang dapat mengurangi ketergantungan pada rute perdagangan tradisional seperti Selat Malaka. Ini menimbulkan ancaman langsung bagi posisi strategis Indonesia sebagai salah satu jalur pelayaran terpenting di dunia.

Dampak terhadap Indonesia

  1. Penurunan Lalu Lintas di Selat Malaka

Jika jalur pelayaran baru di Arktik menjadi lebih populer, lalu lintas perdagangan di Selat Malaka dapat berkurang secara signifikan. Hal ini dapat mengurangi posisi strategis Indonesia sebagai penghubung penting dalam perdagangan internasional.

  1. Persaingan Sumber Daya

Greenland memiliki cadangan mineral langka dan energi yang sangat besar. Jika sumber daya ini dieksploitasi dan masuk ke pasar global dalam jumlah besar, Indonesia bisa kehilangan daya saing di sektor ekspor energi dan mineral.

  1. Perubahan Keseimbangan Geopolitik

Dengan menguasai Greenland, Amerika Serikat dapat memperkuat posisinya di kawasan Arktik dan memiliki pengaruh lebih besar dalam menentukan alur perdagangan global. Ini bisa memaksa Indonesia untuk memperkuat hubungan strategis dengan kekuatan lain, seperti China atau Rusia, untuk menjaga keseimbangan geopolitik.

Apa yang Harus Dilakukan Indonesia?

Menghadapi dampak potensial dari penguasaan Greenland dan Terusan Panama oleh Donald Trump, Indonesia perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk melindungi kepentingan nasionalnya. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

  1. Meningkatkan Infrastruktur Maritim

Indonesia harus berinvestasi lebih besar pada pelabuhan dan jalur pelayaran domestik untuk memastikan kelancaran perdagangan. Dengan efisiensi logistik yang lebih baik, Indonesia dapat tetap kompetitif meskipun terjadi perubahan besar di jalur perdagangan global.

  1. Diversifikasi Mitra Dagang

Mengurangi ketergantungan pada pasar tradisional seperti Amerika Serikat dan Eropa sangat penting. Indonesia perlu memperluas hubungan dagang dengan negara-negara Afrika, Amerika Latin, dan Asia Tengah untuk menciptakan pasar baru yang stabil.

  1. Pengembangan Energi Terbarukan

Untuk mengurangi ketergantungan pada ekspor energi fosil, Indonesia harus mempercepat transisi ke energi terbarukan. Selain mendukung ekonomi berkelanjutan, langkah ini juga dapat meningkatkan daya saing Indonesia di pasar internasional.

  1. Penguatan Kerja Sama Regional

Sebagai pemimpin di ASEAN, Indonesia perlu mendorong kerja sama yang lebih erat di kawasan Asia Tenggara. Blok yang kuat dan bersatu akan membantu melindungi kepentingan regional dari dampak geopolitik global.

  1. Pemanfaatan Teknologi

Teknologi dapat menjadi alat penting untuk meningkatkan efisiensi perdagangan. Dari otomatisasi pelabuhan hingga logistik berbasis digital, Indonesia harus memanfaatkan inovasi teknologi untuk tetap kompetitif di pasar global.

Kesimpulan

Rencana Donald Trump untuk menguasai Greenland dan Terusan Panama mungkin terdengar jauh dari kenyataan, tetapi dampaknya terhadap Indonesia bisa sangat signifikan. Dari kenaikan biaya logistik hingga perubahan pola perdagangan global, rencana ini berpotensi menciptakan tantangan besar bagi ekonomi Indonesia. Namun, dengan strategi yang tepat, Indonesia dapat memitigasi risiko tersebut dan bahkan menemukan peluang baru untuk memperkuat posisi ekonominya.

Di dunia yang semakin kompleks dan dinamis, kemampuan Indonesia untuk beradaptasi dengan perubahan geopolitik akan menjadi kunci keberhasilan. Dengan fokus pada pembangunan infrastruktur, diversifikasi ekonomi, dan kerja sama regional, Indonesia dapat memastikan bahwa posisinya sebagai pemain utama dalam perdagangan global tetap kokoh, terlepas dari dinamika kekuatan global yang terus berubah.n (*)