21 Januari 2025

AS : Serangan Israel ke Rafah di Gaza Bisa Jadi Bencana

Jakarta, KoranRakyat.co.id – Suasana Timur Tengah semakin terasa tak menentu karena semakin membabi-butanya Israel dengan korban sipil berjatuhan.

Tidak sedikit  yang ingatkan Israel agar menghentikan  serangan  namun tidak pernah digubris.

Terakhir Israel melancarkan serangan baru terhadap Rafah yang merupakan kota di perbatasan Gaza Selatan yang padat pada hari Jumat.

Sebagaimana dilansir detikNews Amerika Serikat pun memperingatkan akan adanya ‘bencana’ yang akan datang karena serangan tersebut.
Diketahui di Rafah terdapat lebih dari satu juta warga Palestina yang mengungsi mencari perlindungan. Dilansir AFP, Jumat (9/2/2024), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia telah memerintahkan pasukannya untuk ‘bersiap beroperasi’ di Rafah, kota besar terakhir di Jalur Gaza yang mana pasukan darat Israel belum memasukinya.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan pada hari Kamis bahwa Amerika Serikat tidak mendukung operasi Israel di Rafah.

Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada wartawan bahwa dia menganggap tindakan Israel dalam perang melawan Hamas ‘berlebihan’.

Diketahui, militer Israel meningkatkan serangan udaranya di Rafah pada hari Kamis.

Para saksi melaporkan lebih banyak serangan dalam semalam.

Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di wilayah tersebut mengatakan pada Jumat pagi bahwa lebih dari 100 orang tewas pada malam itu, termasuk setidaknya delapan orang di Rafah.

Sementara itu Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan tiga anak tewas dalam serangan di Rafah.

Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan informasi terkait mengenai serangan yang akan datang ke kota itu ‘mengkhawatirkan’, dan memperingatkan bahwa hal itu “akan secara eksponensial meningkatkan apa yang sudah menjadi mimpi buruk kemanusiaan”.

Wakil Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel mengatakan Washington “belum melihat bukti adanya perencanaan serius” untuk operasi darat di Rafah.

Hal itu karena Rafah juga merupakan pintu masuk penting bagi bantuan kemanusiaan.

Dia menambahkan serangan semacam itu “bukan sesuatu yang kami dukung”.

“Melakukan operasi seperti ini sekarang tanpa perencanaan dan sedikit pemikiran… akan menjadi sebuah bencana,” katanya.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken menyampaikan kekhawatiran Washington kepada Netanyahu secara langsung selama pembicaraan pada hari Rabu di Yerusalem, kata Patel.

Saat ditanya tentang perang di Gaza pada konferensi pers yang tidak terkait pada Kamis malam, Biden mengatakan kepada wartawan bahwa dia “berpandangan, seperti yang Anda tahu, bahwa tindakan respons di Gaza, di Jalur Gaza, sudah berlebihan”.(*/Sar)