Diketahui Sebagai Mata-mata Israel, Dieksekusi Mati di Iran
Jakarta, KoranRakyat.co.Id – Sebanyak empat orang diketahui sebagai mata-mata Israel, bernasib tragis karena ulahnya.
Mereka dieksekusi mati oleh pihak Iran usai tertangkap hendak menyabotase situs pertahanan Iran.
Sebagaimana diwartakan detikNews yang dilansir AFP, Senin (29/1), keempat dieksekusi mati pada Senin (29/1) dini hari waktu setempat.
Keempat terdakwa tersebut yakni Mohammad Faramarzi, Mohsen Mazloum, Wafa Azarbar, Pejman Fatehi.
Mereka ditangkap pada Juli 2022. Keempat mata-mata itu dituduh merencanakan operasi terhadap pusat Kementerian Pertahanan di provinsi Isfahan, Iran tengah, menurut situs web pengadilan, Mizan Online.
“Hukuman mati terhadap empat anggota kelompok yang berafiliasi dengan organisasi mata-mata Zionis, yang ditangkap… karena merencanakan operasi pengeboman di Isfahan, dilaksanakan pagi ini,” lapor Mizan Online.
Direkrut Badan Intelijen Israel
Menurut otoritas Iran, orang-orang tersebut telah direkrut oleh Mossad, badan intelijen Israel, “sekitar satu setengah tahun sebelum operasi tersebut”.
Menurut pengadilan Iran, mereka dikirim ke negara-negara Afrika untuk “kursus pelatihan di pusat-pusat militer” di mana para perwira Mossad.
Keempat pria tersebut dijatuhi hukuman mati pada September 2023.
Sebelumnya pada Agustus 2023, otoritas Iran mengklaim telah menggagalkan proyek “sangat kompleks” yang diprakarsai Mossad untuk “menyabotase” industri rudal balistiknya.
Beberapa bulan sebelumnya, yakni pada bulan Februari, Teheran menuduh Israel bertanggung jawab atas sebuah serangan drone atau pesawat tak berawak di situs militer di Isfahan.
Selama beberapa dekade, kedua negara telah terlibat dalam perang bayangan, dan Iran sering menuduh Israel dan sekutunya, Amerika Serikat menghasut kerusuhan.
Eksekusi Mati 4 Pria Jadi Mata-mata Israel
Otoritas Iran mengeksekusi mati empat pria karena berkolaborasi dengan musuh bebuyutan negara itu, Israel, dalam rencana untuk menyabotase situs pertahanan Iran.
Keempatnya dieksekusi mati pada Senin (29/1) dini hari waktu setempat.
Keempat terdakwa, yang diidentifikasi sebagai Mohammad Faramarzi, Mohsen Mazloum, Wafa Azarbar, Pejman Fatehi, ditangkap pada Juli 2022 dan dituduh merencanakan melakukan operasi terhadap pusat Kementerian Pertahanan di provinsi Isfahan, Iran tengah, menurut situs web pengadilan, Mizan Online, seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (29/1/2024).
“Hukuman mati terhadap empat anggota kelompok yang berafiliasi dengan organisasi mata-mata Zionis, yang ditangkap… karena merencanakan operasi pengeboman di Isfahan, dilaksanakan pagi ini,” lapor Mizan Online.
Iran Bantah Dukung Militan yang Tewaskan 3 Tentara AS di Yordania.
Menurut otoritas Iran, orang-orang tersebut telah direkrut oleh Mossad, badan intelijen Israel, “sekitar satu setengah tahun sebelum operasi tersebut”.
Menurut pengadilan Iran, mereka dikirim ke negara-negara Afrika untuk “kursus pelatihan di pusat-pusat militer” di mana para perwira Mossad.
Keempat pria tersebut dijatuhi hukuman mati pada September 2023.
Sebelumnya pada Agustus 2023, otoritas Iran mengklaim telah menggagalkan proyek “sangat kompleks” yang diprakarsai Mossad untuk “menyabotase” industri rudal balistiknya.
Beberapa bulan sebelumnya, yakni pada bulan Februari, Teheran menuduh Israel bertanggung jawab atas sebuah serangan drone atau pesawat tak berawak di situs militer di Isfahan.
Selama beberapa dekade, kedua negara telah terlibat dalam perang bayangan, dan Iran sering menuduh Israel dan sekutunya, Amerika Serikat menghasut kerusuhan.(*/sar)