11 Desember 2023

Ihsan Harumkan Sumsel Melalui Hadits 100 Bersanad

MASIH ingat santri Pondok Pesantren (Ponpes) PENA KITA Sakatiga, Indralaya, Ogan Ilir, yang sekitar 4 bulan lalu kehilangan sepeda motor di garasi pondok? Sayangnya kendati sudah dilaporkan kepada pihak berwajib, namun hingga kini belum juga ada kabar baiknya.

Tapi Allah SWT maha bijaksana, duka kehilangan sepeda motor yang dibeli dengan menabung bertahun-tahun itu, diganti Allah dengan pengganti yang jauh lebih baik, yakni menjadi Juara STQH Tingkat Nasional XXVII Tahun 2023

Ya…itulah M Ihsan Taufik (21), yang pada ajang STQH Nasional XXVII Tahun 2023 di Jambi, menjadi pemenang/juara I kategori putra untuk cabang Hapalan Al-Hadits 100 Bersanad.

Bukan itu saja, Ihsan menjadi penyokong utama bagi kafilah Sumsel, menjadi provinsi terbaik di luar Jawa di ajang Seleksi Tilawatil Al-Quran dan Al-Hadits (STQH) Tingkat Nasional Tahun 2023. Dan masuk tiga besar nasional. Ini sejarah besar bagi Bumi Sriwijaya, karena untuk pertama kalinya meraih predikat Tiga Besar Nasional di ajang STQH yang sudah berlangsung 27 kali. Selama ini prestasi yang dicapai paling banter 8 besar, seperti pada STQH XXV tahun 2019 lalu di Pontianak Kalimantan Barat. Bahkan sering juga terlempar di luar 10 besar nasional.

Bagi Ihsan Taufik sendiri, yang saat ini juga sedang kuliah di Semester VII Jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IAT) pada IAIQ Al-Ittifaqiah Indralaya, untuk pertama kalinya mengikuti STQH Nasional. Ini artinya motto vini vidi vici (datang, berlomba, dan menang) sukses diembannya.

Kendati begitu Ihsan tetaplah rendah hati. Menurutnya keberhasilan ini berkat doa dan dukungan dari keluarga, guru-gurunya, pengurus LPTQ dan masyarakat yang peduli pada Al-Quran. Untuk itu dia mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.

Ihsan sejak ditinggal ibunya tahun 2019 lalu, mulai bergabung dengan Ponpes Pena Kita yang dipimpin Ust H Agus Jaya, Lc, M.Hum. Sebelumnya Ihsan pernah mondok di Ma’had Izzatuna Palembang, jenjang madrasah Aliyah selama tiga tahun 2016 – 2019. Sebelumnya di pendidikan dasar ia bersekolah umum, SD dan SMP.

Anak pertama dari dua bersaudara pasangan Harun dan Ahsaniyati (almh), menurut Ustadz Agus Jaya, memiliki ketekunan dan kecerdasan. Karena itu lebih mudah membinanya.

Dan memang Ihsan lebih beruntung karena berdiam di Ponpes Pena Kita, sehingga setiap waktu bisa belajar dengan Ustadz Agus Jaya atau dengan Ustadzah Umi Nurul Haibah, istri Ust Agus Jaya.

Selain belajar tentang Hadits, Ihsan Taufik yang lahir di Palembang 11 Mei 2002, juga belajar tahfidz dan tafsir. Setiap pekan Ihsan juga mengikuti pengajian Tafsir Al-Quran bersama masyarakat yang diasuh oleh Ust Agus Jaya.

Berkat prestasinya tersebut, dari panitia pusat/LPTQ Nasional, Ihsan mendapat tropy, medali, piagam dan hadiah uang sebesar Rp 20 juta. Ia juga dijanjikan beasiswa kuliah S2 di IAIQ, oleh KH Mudrik Qori, Ketua Harian LPTQ Sumsel.

Namun sayang hadiah uang yang ia dapatkan, belum cukup untuk membeli motor anyar, guna memperlancar aktifitasnya. Semoga ada dermawan yang peduli, untuk mengganti sepeda motor yang hilang tersebut. Aamiin (ica)