21 September 2024

Pelatihan Optimalisasi Peran dan Fungsi Komite Sekolah

PALEMBANG | KoranRakyat co.id – KOMITE Sekolah tetap merupakan bagian penting dan diperlukan keberadaannya sebagai mitra kepala sekolah/sekolah. Tapi peran dan fungsinya harus diperluas bukan hanya terkait dengan masalah sumbangan, tetapi juga termasuk berperan dalam peningkatan kualitas sekolah. Selain itu yang juga penting diperhatikan adalah menciptakan hubungan yang harmonis antara komite sekolah dengan kepala sekolah /jajaran, sehingga komunikasi dan koordinasi yang efektif dan positif dapat terjadi untuk kemajuan proses pendidikan.

Demikian antara lain benang merah dari acara Pelatihan Optimalisasi Peran dan Fungsi Komite Sekolah yang diadakan oleh Dewan Pendidikan Sumsel di Aula Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Rabu 2 November 2022.

Hadir sekaligus menjadi narasumber dalam acara tersebut antara lain Kadin Diknas Sumsel, Drs H Reza Pahlevi, Ketua Dewan Pendidikan Sumsel Dr. H Supadmi Kohar MM dan pengurus lainnya, Kabid SMA, Drs Joko Purwanto Msi serta Kabid SMK, Mondyaboni SE. S.Kom MSi. Sementara para peserta pelatihan adalah para Ketua Komite Sekolah SMA/SMK Madrasah Aliyah dari Kota Palembang, Kabupaten Banyuasin, dan Ogan Ilir (OI).

Dalam diskusi yang dipandu H Salman Rasyidin, Wakil Sekretaris Dewan Pendidikan Sumsel, terungkap bahwa hubungan yang harmonis antara Kepala Sekolah dan Komite Sekolah adalah prasyarat penting untuk kemajuan sekolah. Karena itu kemitraan kedua pihak harus seimbang, tidak boleh ada subordinasi antar keduanya. Karena itu komunikasi dan koordinasi harus terus berjalan, terutama untuk suksesnya program-program yang telah disepakati.

“Dalam praktiknya ketua komite hanya menerima jadi, dan hanya tanda tangan serta stempel jangan terjadi lagi. Tapi komite sekolah harus terlibat aktif mulai dari perencanaan program penghimpunan sumbangan, pelaksanaan dan pengawasannya. Bahkan dana hasil sumbangan harus disimpan oleh bendahara komite, lalu penggunaannya berkoordinasi dengan pihak sekolah berdasarkan program kerja yang telah disepakati,” ujar Reza Pahlevi dalam sambutan saat membuka pelatihan.

Reza juga meminta para ketua komite sekolah, untuk meneliti secara seksama kebenaran informasi dan laporan yang masuk, karena tidak jarang laporan tersebut ternyata hoax. Hal tersebut berdasarkan pengalaman yang pernah terjadi selama ini, ujar Reza.

Sementara dari pihak Dewan Pendidikan Sumsel, menyampaikan masukan yang sebaiknya ditindaklanjuti oleh komite sekolah seperti perlunya ruangan komite tersendiri, perlunya AD/ART, serta program kerja yang dibuat bersama dengan kepala sekolah.

Selain itu Ketua Dewan Pendidikan Sumsel, Dr H Supadmi Kohar dan para pengurus lainnya, juga memperhatikan dengan sungguh-sungguh berbagai pendapat, pemikiran dan masukan dari para ketua komite sekolah yang hadir. Terutama terkait peraturan dalam Permendikbud No 75 tahun 2016 yang mengatur soal pungutan, sumbangan, dan bantuan. Ketiga hal ini seringkali menjadi sorotan pihak-pihak tertentu, dan kemudian menyalahkan komite atau sekolah. Terhadap hal ini pihak Dewan Pendidikan Sumsel merencanakan audensi dengan Kapolda dan Kajati Sumsel, guna menyamakan persepsi.

Menurut Supadmi acara ini dapat membuka kran yang selama ini agak tersumbat, sehingga problema yang dirasakan oleh komite sekolah dapat diinventarisir guna dicarikan solusinya. (ica)