Pengelola Danantara dengan Aset Ribuan Triliun Orang Problematik, Mantan Napi hingga Finalis Tokoh Terkorup Dunia

KoranRakyat.co.id,Jakarta— Berdirinya Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) –perusahaan milik negara yang berfokus pada investasi dan pengelolaan asset yang rencananya diluncurkan 24 Februari 2025menimbulkan berbagai komentar di berbagai kalangan. Bahkan Pengelolaan Danantara sudah diwaspadai sejumlah pihak. Terutama dari sosok yang akan menduduki jabatan strategis.
Bagaimana tidak, Danantara disebut akan mengelola aset dalam pengelolaan (AUM) mencapai Rp9.049 triliun. Selain itu menaungi tujuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Mereka, seperti dilansir FAJAR.CO.ID adalah PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan MIND ID.
Burhanuddin Abdullah, mantan narapidana korupsi Bank Indonesia (BI) disebut sebagai inisiatornya. Ia juga didapuk sebagai Ketua Tim Pakar Danantara.
“LUAR BIASA!!! Mantan Terpidana Korupsi,” kata Pegiat Media Sosial Stefan Antonio dikutip dari unggahannya di X, Kamis (20/2/2025).
Selain itu, Presiden ke-7 Jokowi disebut-sebut akan menjadi pengawas Danantara.
Stefan mengungkit bagaimana Jokowi masuk dalam finalis tokoh terkorup versi organisasi jurnalis investigasi dunia, OCCRP.
“Bakalan saingan sama Jokowi itu nanti. Jadi Finalis nomor Satu dan Dua OCCRP taun 2025,” ujarnya.
Menurutnya, dua orang tersebut problematik.
“Rasanya Indonesia Kekurangan Orang Hebat yang engga Problematik kayanya ya ??!!! Pemerintahan ini diisi Orang-Orang yang modelan begini,” imbuhnya.
Ia heran. Orang yang punya rekam jejak demikian malah diminta kelola aset negara yang nilainya jumbo.
“Udah tau Terbukti Korupsi, malah disodorin kelola duit Negara segede itu,” pungkasnya. (*)