Kepala BPKAD Natuna ” Pusing” , Hingga Selasa Siang Dana Transfer Pemerintah Pusat Belum Masuk ke Kasda
KR -Natuna, Kepala BPKAD Kab. Natuna Suryanto mengaku “Pusing” karena hinga pukul 12.30 belum ada kabar kepastian dana transfer Pemerintah Pusat seuai PMK yang masuk ke KasdaPemkab Natuna, Padahal ribuan ASN dan penyedia jasa pihak ketiga sangat berharap adanya pembayaran ditangal 31 Deseber 2024 atas pengajuan pencairan di SKPD Pemkab Natuna.
” Maaf saya pusing tak bisa jawab, tak ada lagi ynag bisa saya jelaskan” ujar Suryanto selaku kepala BPKAD Kab Natuna seusai melaksananakan sholad dhuhur, sambil berlari-lari kecil menaiki tangga menuju ruang kerjanya.
Suasana kantor BPKAD Natuna di Bukit Arai tak seramai sebelumnya, hanya nampak sebagian staf yang mengaku dari kelurahan yang sedang asyik belajar menginput data dan beberapa staf lainnya yang nampak meperbaiki beberapa berkas.
” Unyai, sampai jam segini lum ada kabar duit masuk” ucap salah satu staf BKAD yang nampak lesu berbisik kepada media ini.
Jika sehari sebelumnya beberapa ASN dan pihak ketiga berharap pencairan pada hari terakhir tanggal 31 Desember 2024, raut muka kekecewaan nampak tergambar dari sejumlah ASN baik ynag ditemui dikator Bupati Bukit Arai maupun di perkantorran masjid Agung NGU.
Kekecewaan ini makin lengkap jelang tegah malam sebelumnya (30/12) beredar surat Himbauan dari Bank Syariah Riau Kepulauan cabang Natuna,
Dalam surat edaran tersebut Bank Riau Kepri mengumumkan bahwa pelayanan kas untuk tarik setir dana di Bank Syariah Riau Kepri untuk tanggal 31 Desember 2024 hanya akan buka hingga pukul 14.00
Selanjutnya Pelayanan kas akan dibuka kembali pada tanggal 2 Januari 2024
Begitu jam 14.00 sat media ini memnatau kondisi bank riau kepro di jalan DKW Moh Benteng tampak banyak nasabah ynag keluar dari kantor bnk riau yna lesu
” Unyai kite bang, sudah capek menunggu dari pagi, ternyata tak kunjung bisa narik, padahal berkas kita sudah kita siapkan dan titip ke bendahara, tai nasib berkata lain, Malam tahu baru kelabu 2025 ini,” jelas Rna salahs atu nasabah bank riau yang mengaku menunggu pencairan ari tagihannya di salah satu dinas OPD pemkab Natuna
Selain Rina banyak juga nasabah yang mengomel arena pennatiannya tak membuahkan hasil,
” Mudah- mudahan nanti malam bisa masuk dana tranfer pusat itu dan bisa dibayarkan tagihan kami, ” ucap Zahri mencoba berpositif thinking.
Kondisi yang sama juga disamikan Sekwan DPRD Natuna Edy Priyono menjawab konfirmasi emdia ini
” Dana ynag diajukan Sekwan belum terealisasi, Karena uang belum ada di kasda” jelas Sdi priyono
Saat dimintai tnaggapan terkait tindak lanjutnya bagaimana ? apakah akan jd hutang bayar (tunda bayar) atau ada kebijakan lain?
” Ini yg belum bisa saye jawab Pak, karena masih menunggu uang sampai jam 12 malam” jelas edi Priyono.
Sementara Kadis Kimpraswil Pemkab Natuna Edi rianto yang dikonfirmasi :
Asalamualaikum pak mohon info perkembangan apa sudah ada arahan proses pencairan ?
” Wa’alaikumsalaam… Sampai skrg belum ada, bang.. Masih menunggu semua kita ni.” jawab Edi
Kalau sampai 31 Desember malam tak masuk dananya antisipasinya bagaimana pak Kadis ?.
” Kita tunggu kebijakan pimpinan bang…. Krn semue Dinas akan terdampak hal ini..” jawan edi Rianto.
Klarifikasi BPKAD Kab. Natuna
Berikut kronologi upaya permintaan konfirmasi dan klarifikasi media ini kepada kepala BPKAD Pemkab Natuna Suryanto terkait dana tunda salur triwulan ke IV dan keluhan ASN ynag belum enerima TPP bukan november dan desember 2024, serta pembayaran kepada Pihak ketiga
“Assalamualaikum pak KABAN BPKAD mohon konfirmasi :
- apakah TPP untuk bukan November dan Desember 2024 Bisa dibayarkan di akhir Desember 2024?
- Apakah Dana utk Proyek yang dikerjakan juga bisa dibayarkan diakhir Desember ini?
- Apakah dana tanfsr 103 Miliar cukup utk membayar semua pembayaran yang tertunda dipemkab Natuna ?
- Apakah Dana Transfer Pusat sudah masuk ?
Kabarnya banyak yang bilang sudah masuk sebagian - Jika sampai tanggal 31 belum masuk dana transfer pusat .bagaimana solusi berbagai usulan pencairan ?
Terimakasih
Mohon arahan dan penjelasannya
Berikut jawaban kepala BPKAD Suryanto melaui pesan whattsap
“Waalaikjm salam, belum, iru hanya isu, yg suka adu domba, smpai skrng sluruh Indoneaai belum ada yg salur dan KMK smpai skrng belum terbit, dan Kepala Daerah (Bupati) sdh 2 kali bersurat ke Menkeu
Jawaban kedua, saya rasa semua daerah jawaban sama, bisa dibayarkan jika sdh diaalurkan atau masuk ke RKUD, dan saya yakin pak ivam tau jg, di 2020, 2021, 2022 ada pencairan yg tdk dpt dibayarkan s.d akhir tabun artinya direviu dlu sebagai syarat utl dianggarkan kembali dgn merubah perkada sesuai regulasinya. Semua mekanisme ada diaturan permendagti dan itu sdh menjadi acuan setiap daerah. Masalah TKDD sm pak diaeluruh indonesia, termasuk Prov Kepri, Tanjungpinang, Anambas, Karimun, dllseluruh Indonesia.” jawab Suryanto
Utk TPP tabun ini kebjkan pimpinan ada kasih TPP 13 dan 14 klau dihitung sdh 13 bln, yg biasanya 12 bln, dan utk des aturan diperbup di januari
Ditempat lain, bnyak yg tak dibayar TPP karena berdasarka kemampuan keu daerah
Uyk penyaluran Pusat, kita masih menunggu, karena masoh ada 1 hari bsok
Karena di Perpres Gaji 13 dan 14 msmbolehkan, tp baru tahum ini dikasih
Sy lg istrihat, karena dari kemarin 32 jam blum tdur, kondisi kurang bagus
Menghargai dan mempertimbangkan kondisi Kepala BPKAD maka media ini emdjawalkan keesokan harinya untuk memberi kesempatan kepada kepala BPKAD menjelaskan dalam vormat siaran vidio agar bis meberikan penjelasan berita seimbang
Penjelasan ini diharapkan bisa membuat publik dan khalayak Ranami di Natuna bisa memhamai situasinya dan tidak terjebak dengan asumsi dan dugaan blunder lainnya.
Sayang nya meskipun kesempatan berselang 1 hari setelah konfirmasi, kepala BPKAD tidak mengunakan kesempatan ynag diberikan untuk menjelaskan lebih jauh kepada publik.* (red)