Sukses Porwada Jadi Bekal Muba Tuan Rumah Porprov Sumsel 2025
PENYELENGGARAAN Pekan Olahraga Wartawan Daerah (Porwada) oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) alhamdulillah berjalan secara konsisten. Porwada tahun 2024 ini merupakan yang ke empat kalinya, dan digelar di Sekayu, ibu kota Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), 3 – 5 Desember 2024 lalu.
Sebelumnya Porwada III diselenggarakan di Kota Lubuklinggau tahun 2023, Porwada II di Kota Prabumulih (2022), dan Porwada I tahun 2021 dipusatkan di Pangkalan Balai Kabupaten Banyuasin. Bahkan di Porwada II dan III, juga ditambah lomba bidang seni, seperti lomba karaoke di Lubuklinggau dan lomba Azan di Prabumulih.
Pelaksanaan Porwada/Porseniwada tersebut, tujuan utamanya untuk meningkatkan kebersamaan dan ajang silaturrahim sesama wartawan, khususnya yang tergabung dalam organisasi PWI.
Pada Porwada IV di Sekayu Muba yang dibuka Sekretaris Daerah Muba, Drs H Apriyadi yang dipusatkan di Stabel Berkuda Sekayu, Selasa malam 3 Desember 2024, dipertandingkan 6 cabang olahraga (Cabor) . Adapun ke enam Cabor tersebut yakni Bulutangkis, Tenis Meja, Bilyard, Catur, Domino, dan e-sport.
Dari laporan panitia, sebanyak 450 wartawan yang tercatat ikut Porwada IV, baik sebagai pemain (atlet) maupun sebagai official. Artinya hampir 50 persen wartawan dari 975 wartawan yang bertugas di se-antero Sumsel, datang ke “kota Kuyung dan Kopek” ini.
Dalam pagelaran olahraga wartawan selama tiga hari itu, tuan rumah PWI Muba berhasil merebut juara umum, disusul PWI Sumsel (peringkat II), PWI Kota Lubuklinggau (III), PWI Ogan Ilir (IV), serta PWI Kabupaten PALI meraih peringkat V.
Memperhatikan suasana dan jalannya Porwada, terlihat panitia dari PWI Muba yang disuport oleh Pemkab Muba dan PWI Sumsel, telah berupaya maksimal untuk menyelenggarakan sebaik mungkin.
Terlihat sejumlah baleho dan spanduk tersebar di kota Sekayu, lalu lokasi pembukaan Porwada di “Stabel Berkuda” yang menjadi pusat acara-acara besar di Muba, juga ada jamuan makan malam dari Pj Bupati Muba, serta lokasi venue-venue yang memadai untuk pertandingan. Selain itu ada juga pembagian makan siang dan makan malam. Lalu kepada pemenang baik juara 1, 2, dan 3 juga diberikan uang pembinaan.
Namun tentu tak ada gading yang tak retak. Kendati panitia Porwada IV sudah berupaya maksimal melakukan yang terbaik. Namun disana-sini masih juga ada kekurangan.
Berdasarkan pengamatan, beberapa hal yang dirasakan kurang tersebut yakni tidak adanya Pers Center, sebagai pusat sumber berita yang dapat menyuplai informasi yang komprehensif/utuh tentang Porwada. Sehingga berita yang muncul baik di medsos maupun di berita online, lebih banyak focus pada kepentingan PWI masing-masing. Akibatnya gambaran tentang Porwada tidak utuh. Hal lainnya yang dirasakan masih kurang adalah jumlah penonton, yang dirasakan sepi. Hal ini bisa saja akibat kurang promosi/publikasi. Termasuk kesadaran peserta untuk mengikuti opening dan closing ceremony, juga sangat rendah. Akibatnya defile peserta dari PWI Kabupaten/kota terlihat sepi, paling hanya 25 persen dari 450 peserta/official yang dikabarkan datang ke Sekayu Muba. Bahkan saat acara penutupan yang nampak hanya peserta dari PWI Muba, PWI Sumsel, PWI Lubuklinggau dan PWI Ogan Ilir.
Karena itu belajar dari Porwada IV ini, maka bila Kabupaten Muba jadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumsel tahun 2025 nanti, sejatinya hal-hal yang masih sebagai kelemahan/kekurangan tersebut, dapat segera ditutupi. Caranya yakni dengan memaksimalkan potensi yang ada serta bekerjasama dengan pihak-pihak yang profesional, termasuk dalam penanganan publikasi. Sangat disayangkan bila kelemahan dan kekurangan saat Porwada IV ini masih belum teratasi saat Porprov 2025. Apalagi bila dilihat dari Porprov selama ini, prestasi kontingen Muba selalu baik. (ica)