15 Januari 2025

Tak Tahan Dicerca, Miftah Mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo

KoranRakyat.co.id —Tak Tahan cerca netizen setelah mengolok-olok penjual es,  Miftah Maulana Habiburrahman yang didaulat Presiden Prabowo Subianto sebagai utusan khusus mengudurkan  diri.

Dilansir CNN Indonesia, pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman menyatakan mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Hal itu disampaikan Miftah di kawasan Pondok Pesantren Ora Aji yang ia asuh di Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (6/12) siang.

“Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam… Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan,” ujar iftah dalamkonferensi pers tersebut.
“Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan oleh siapa pun, bukan karena permintaan siapa pun. Tetapikeputusan ini saya ambil karena rasa cinta hormat dan tanggung jawab saya yang mendalam terhadap Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat,” imbuhnya.

handout

Sebelumnya dia mendapat ‘hantaman’ bertubi-tubi akibat polahnya yang viral mendiskreditkan seorang penjual teh di forum pengajian di Kota Magelang beberapa waktu lalu.

Bukan hanya dari netizen, kritik juga datang dari Partai Gerindra yang dipimpin Presiden RI Prabowo Subianto.

Belakangan muncul pula sejumlah petisi daring di Change.org.

Ada tujuh petisi daring di situs change.org yang meminta Presiden Prabowo Subianto mencopot Miftah alias Ta’im dari utusan khusus presiden karena mengolok-olok penjual es teh.

Berdasarkan pantauan, pada petisi berjudul “Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden” yang diteken 254 ribu orang per pukul 10.34 WIB, Jumat ini.

Jumlah penandatangan ini bertambah setidaknya 250 ribu orang sejak petisi muncul pada Rabu (4/12) lalu pukul 20.14 WIB. Kala itu, sudah ada 3.535 orang yang menandatangani petisi ini.

Sebelumnya, Miftah menuai kecaman publik karena mengolok-olok penjual es teh bernama Sunhaji. Saat diminta memborong dagangan penjual itu, Miftah malah melontarkan ucapan “goblok” kepada Sunhaji.

Miftah–yang ditegur Presiden Prabowo Subianto melalui Seskab Mayor Teddy Indra Wijaya–sudah meminta maaf ke publik melalui video dan meminta maaf langsung Sunhaji. Selain Miftah yang sudah mendatangi Sunhaji, penjual es teh itu juga sudah datang ke tempat tinggal Mitfah.

Sebelumnya, Miftah enggan merespons soal banyaknya desakan kepada pemerintah agar dirinya dicopot dari jabatan Utusan Khusus Presiden.

“Enggak usah tanya itu, enggak usah tanya itu. Bukan wewenang saya. Udah, udah itu bukan wewenang saya,” kata Gus Miftah ditemui di Ponpes Ora Aji, Kalasan, Sleman, DIY, Rabu (4/11).

Sementara Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Ujang Komaruddin mengatakan Presiden Prabowo Subianto menerima berbagai masukan. Hal itu ia sampaikan merespons desakan pencopotan Miftah.

“Ya semua aspirasi dari warga negara Indonesia, semua tokoh bangsa, baik kelas menengah, atas, ataupun bawah akan ditampung dan diperhatikan oleh Pak Presiden,” ucap Ujang.

 Petisi Desak Copot Miftah

Petisi mendesak Prabowo copot Miftah dari jabatan utusan khusus presiden terus bertambah. (CNN Indonesia)Sebelumnya, sebanyak 254.747 orang telah menandatangani petisi yang mendesak Presiden Prabowo Subianto mencopot Miftah Maulana Habiburrahman dari utusan khusus presiden pada Jumat (6/12) pukul 10.34 WIB.
Petisi itu muncul buntut tindakan Miftah yang mengolok-olok penjual es teh bernama Sunhaji dalam suatu pengajian.

Petisi yang dimulai sejak (4/12) lalu ini berjudul “Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden”. Petisi ini dibuat oleh Dika Prakasa yang menilai tindakan Miftah kontradiktif dengan sikap Prabowo.
Ia menilai citra Pemerintahan Prabowo berpotensi tercemar jika Miftah terus ditugaskan sebagai utusan khusus presiden.

“Jika ini terus dibiarkan, secara tidak langsung pemerintahan yang bapak pimpin ikut tercoreng,” bunyi petisi tersebut.

“Apa yang dilakukan oleh Gus Miftah adalah gambaran karakter beliau, karena hal seperti ini sudah terjadi beberapa kali. Untuk itu, agar jajaran bapak sejalan dengan bapak, segera copot Gus Miftah!” sambungnya.

Adapun jumlah penandatangan ini bertambah setidaknya 250 ribu orang sejak petisi muncul pada Rabu (4/12) lalu pukul 20.14 WIB. Kala itu, sudah ada 3.535 orang yang menandatangani petisi ini.

Sebelumnya, Miftah menuai kecaman publik karena mengolok-olok penjual es teh bernama Sunhaji. Saat diminta memborong dagangan penjual itu, Miftah malah melontarkan ucapan “goblok” kepada Sunhaji.

Miftah sudah meminta maaf ke publik melalui video dan meminta maaf langsung Sunhaji. Selain Miftahyang sudah mendatangi Sunhaji, penjual es teh itu juga sudah datang ke tempat tinggal Mitfah.

Miftah sendiri enggan merespons soal banyaknya desakan kepada pemerintah agar dirinya dicopot dari jabatan Utusan Khusus Presiden.

“Enggak usah tanya itu, enggak usah tanya itu. Bukan wewenang saya. Udah, udah itu bukan wewenang saya,” kata Gus Miftah ditemui di Ponpes Ora Aji, Kalasan, Sleman, DIY, Rabu (4/11).

Sementara Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Ujang Komaruddin mengatakan Presiden Prabowo Subianto menerima berbagai masukan. Hal itu ia sampaikan merespons desakan pencopotan Miftah.

“Ya semua aspirasi dari warga negara Indonesia, semua tokoh bangsa, baik kelas menengah, atas, ataupun bawah akan ditampung dan diperhatikan oleh Pak Presiden,” ucap Ujang. (*/Sar)