8 November 2024

Dilihat dari Kinerjanya, Panca Ardani Memang Layak Dipilih Kembali

CATATAN : Drs H Iklim Cahya, MM (Anggota Tim Bupati Untuk Percepatan Pembangunan Kabupaten Ogan Ilir).

PEMILIHAN Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah (Pilkada) tanggal 27 November 2004, hanya tinggal hitungan hari. Dan kita tahu untuk Pilkada Ogan Ilir (OI) hanya ada satu pasangan calon (Paslon) yakni Panca Wijaya Akbar, SH dan H Ardani, SH, MH, bupati/wakil bupati incumbent. Karena hanya paslon tunggal, maka dalam surat suara ada kolom kosong, sebagai perwujudan tetap adanya demokrasi dalam Pilkada.

Kenapa terjadi calon tunggal? Yang pasti karena tidak ada calon lain yang “berani” mencalonkan diri selain Panca Ardani. Kondisi tersebut, bukan dikarenakan ada grand desain/rekayasa dengan melakukan “borong partai. ” Tetapi memang betul-betul tidak ada calon yang berani menantang Panca Ardani, termasuk dari PDIP yang pada pilkada-pilkada sebelumnya selalu ada calon yang mereka usung.

Lalu kenapa tidak ada yang berani menantang Panca Ardani? Salah satu alasannya karena Panca Ardani masih kuat, dan masih disukai masyarakat. Survei yang dilakukan oleh PDIP menyatakan , setidaknya elektabilitas Panca Ardani masih di atas 77 persen. Peluang keterpilihan ini jauh diatas perolehan suara mereka saat Pilkada tahun 2020 lalu, yang sebesar 63 persen. Dengan angka elektabilitas yang tinggi ini, wajar tidak ada calon yang berani menyaingi, walau mereka memiliki partai.

Elektabilitas yang tinggi tersebut, juga dapat diterjemahkan bahwa kinerja Panca Ardani selama 3 tahun menjabat (2021 – 2024) dinilai baik oleh publik /masyarakat OI.

Penilaian publik tersebut memang faktual dan rasional. Alasannya antara lain dapat kita lihat dari sejumlah fakta berikut ini ;

1. Saat Pilkada tahun 2020 lalu, Panca Wijaya Akbar dinilai sebagian warga adalah “anak kecil” yang tidak mengerti apa-apa. Dan hal ini terpatahkan setelah kita melihat bagaimana kiprah Bupati Panca Wijaya Akbar selama 3 tahun ini. Panca ternyata anak muda yang cerdas, banyak memahami tentang pemerintahan dan pembangunan. Panca juga pandai berpidato dan berwawasan, yang menjadi salah satu tolok ukur pemimpin.
2. Program-program Pemkab OI yang dulu disampaikan Panca Ardani saat kampanye, sebagian besar mampu direalisasikan.

Di bidang kesehatan kita menyaksikan telah terjadi perubahan cukup significant, terutama dalam pelayanan RSUD OI. Animo publik sudah cukup tinggi untuk berobat di rumah sakit yang terletak di Tanjung Senai ini. Apalagi dengan makin lengkapnya dokter spesialis, yang didukung dengan fasilitas kesehatan yang semakin baik. Hal yang sama juga terlihat di sejumlah Puskesmas. Termasuk penyebaran ambulance di beberapa wilayah yang jauh dari jangkauan Puskesmas, dan RSUD OI juga menyiapkan pelayanan ambulance jemput pasien dengan radius area yang telah ditentukan. Selain itu hebatnya lagi Pemkab OI, telah menyediakan semacam “BPJS Daerah” bagi masyarakat tidak mampu (miskin), cukup dengan menunjukkan KTP.

Lalu di bidang pendidikan, juga dilakukan perbaikan-perbaikan/penggantian sarana meja dan kursi siswa SDN dan SMPN, sehingga lebih layak dan nyaman. Ditambah lagi program tour siswa ke tempat-tempat yang bermanfaat dan bersejarah di Kota Palembang bagi anak-anak SD dan SMP secara bergiliran dan gratis. Hal ini akan menambah pengalaman dan semangat para siswa apalagi yang tinggal di desa pelosok.

Di bidang infrastruktur terutama jalan dan jembatan, berdasarkan data yang ada pada Dinas PUPR OI, jalan raya kabupaten yang kondisinya baik dan cukup baik, mencapai 81 persen. Dengan demikian yang masih tergolong jelek hanya 19 persen, terutama yang rusak karena masih banyak kendaraan yang melintas dengan tonase tidak sesuai dengan kapasitas jalan.

Kemudian di bidang ekonomi, usaha-usaha UMKM semakin menggeliat, bidang pertanian juga semakin membaik, terbukti angka kemiskinan menurun, bahkan angka kemiskinan ekstrim jauh menurun, dari hampir 4 persen hanya tersisa sekitar 0,7 persen saja.

Begitu juga di bidang minat dan hobby masyarakat, seperti prestasi di bidang olahraga, MTQ, dan kesenian terus membaik, sudah mampu bersaing pada level provinsi, bahkan tingkat nasional untuk MTQ.

Begitu juga pembangunan kota Indralaya juga sudah dimulai, terutama upaya memperindah pusat kota, termasuk untuk semakin membuka bagian tengah kota Indralaya, dengan dibukanya kawasan perkantoran instansi vertikal di Desa Tanjung Baru. Sehingga akan makin menyatukan Indralaya, Sakatiga, Simpang Timbangan, Tanjung Pering, Tanjung Baru dan Sejaro Sakti.

Keberhasilan kerja Panca Ardani juga tak luput dari perhatian pemerintah pusat dan pemerintah provinsi Sumsel. Lebih dari 70 penghargaan yang telah diterima Pemkab OI selama 3 tahun ini. Tentu itu semua berkat tangan dingin Panca Ardani.

Namun dibalik keberhasilan tersebut, kita tidak menutup mata, bahwa disana-sini masih banyak juga yang belum membuat kita puas. Tapi gerak langkah yang dilakukan Panca Ardani selama tiga tahun ini tergolong sudah on the track. Karena itu bila melihat kinerja Panca Ardani yang baik ini, memang pantas untuk kita pilih kembali, guna melanjutkan dan meningkatkan kerja-kerja yang belum selesai. (*)