Berakhirnya Petualangan Idealisme Sang Artis, Banyak yang Mengenang Setelah Marissa Haque Meninggal
Jakarta, KoranRakyat.co.id —- Tatkala public figur dijemput Yang Maha Kuasa, sekecil apa pun kenangan perjalanan perjuangan hidupnya akan menjadi buah bibir yang tinggal. Begitu juga sang ajal menjemput artis senior Marissa Haque yang meninggal dunia Rabu (2/10/2024) dinihari. Bahkan firasat kejadian ini pun diposting sang artis juga dirasakan sang keponakan.
Sebagaimana dilansir TRIBUNNEWS.COM, Nadia Ayesha Mieke Soekarno, yang akrab disapa Nadia Soekarno sang keponakan mengabarkan meninggalnya Marissa Haque di insta storynya.
Nadia Soekarno yang dikenal sebagai jurnalis, model, pemeran, dan penyiar berita adalah putri dari Soraya Haque, kakak dari Marissa Haque dan Ekki Soekarno.
Nadia Soekarno memosting pengalamannya jika ada kerabat terdekat yang meningggal, begitupun yang dirasakannya saat Marissa Haque meninggal.
Memajang foto Marissa Haque, Nadia Soekarno memosting ulang postingan sang tante lengkap dengan instrumen musik Hening dari Guntur Dinatawijaya.
Dalam insta storynya, ia menceritakan mimpi yang selalu datang jika ada orang terdekat meninggal dunia.
Mimpi gigi patah, itu selalu berulang.
Termasuk dua hari sebelum Marissa Haque meninggal dunia.
“Setiap orang terdekat ada yang pulang pasti beberapa hari sebelumnya gue mimpi gigi patah. gak cuma sekali dan ini baru dua hari lalu Gue mimpi itu lagi,” tulis Nadia Soekarno.
Ternyata postingan Nadia Soekarno ini seiring dengan apa yang sudah dipajang Marissa Haque sebelum meninggal.
Postingan Marissa Haque 21 September 2024 tak lepas dari kata Hening hingga ada kalimat yang seperti menunjukkan jika ada panggilan Allah.
“MALAM HENING.
Tetap berjuang dalam tenang.
Sampai Allah SWT memanggil kita pulang.
La ilaha ila anta subhanaka inni kuntu minadzdzoooolimiiiin (Marissa Haque Ikang Fawzi)
Ingin Dimakamkan di Tanah Kusir
Foto seukuran kartu pos menampilkan Chiki Fawzi bersama keluarganya. Orangtua Chiki Fawzi, rtis senior Marissa Haque meninggal di RS Premier Bintaro, Jakarta Selatan, Rabu dinihari, 2 Oktober 2024, pukul 02.00 WIB. Foto ini Chiki unggah Rabu pagi di akun Instagram. (Instagram Chiki Fawzi)
Chiki Fawzi merasa ungkap keinginan ibundanya, Marissa Haque yang ingin dimakamkan di TPU Tanah Kusir.
Hal itu diungkapkan oleh Chiki lewat unggahan di media sosial instagram miliknya, sesaat setelah mengabarkan sang bunda meninggal dunia.
Dalam unggahan itu, Chiki terlihat sedikit kebingunan untuk mewujudkan keinginan sang bunda untuk dimakamkan di sana.
“Ibuku cuma mau dimakamkan di Tanah Kusir. Caranya gimana,” tulis Chiki, Fawzi dikutip Tribunnews.com dari unggahannya, Rabu (2/10/2024).
Chiki Fawzi meminta bantuan dari netizen di instagram karena ia ingin memenuhi keinginan dari sang bunda, Marissa Haque.
“Instagram please do your magic. Mau beri yang terbaik buat ibu. Aku harus apa, harus hubungi apa,” lanjut Chiki.
Chiki juga mengunggah foto ketika dirinya sedang membacakan Yasin di sebelah sang bunda, sembari memegang foto kebersamaan mereka.
Chiki hanya menuliskan caption berupa emoticon hati berwarna putih, semberi menyebut sang bunda sebagai cintanya.
“Cintaku,” tulia Chiki.
Kabar kepergian Marissa pertama disampaikan pengamat musik Adib Hidayat lewat akun X miliknya.
Adib mengatakan Marissa meninggal dunia pada Rabu (2/10) dini hari sekitar pukul 02.00.
Hingga kini belum diketahui mengenai penyebab Marissa meninggal dunia, dan belum ada pihak keluarga yang bisa memberikan penjelasan.
Profil Marissa Haque
Marissa sebelumnya dikenal sebagai seorang artis legendaris di era 1980-an. Dilansir dari Wikipedia, Marissa Grace Haque (lahir 15 Oktober 1962) adalah seorang pemeran dan politikus berkebangsaan Indonesia. Sulung dari keluarga Haque, ia merupakan kakak dari model dan pemeran Indonesia, Soraya Haque serta pemeran dan pembawa acara televisi Indonesia, Shahnaz Haque.
Memulai karirnya sebagai seorang pemeran film, ia telah membintangi berbagai film layar lebar, di antaranya dalam drama romantis seperti Tinggal Landas Buat Kekasih (1984) dan Biarkan Bulan Itu (1986).
Aktingnya yang mengesankan di kedua film tersebut membuatnya mendapatkan nominasi Piala Citra di Festival Film Indonesia, dan memenangkan satu di antaranya untuk perannya di film Tinggal Landas Buat Kekasih sebagai Aktris Pendukung Terbaik.
Kehidupan pribadi
Marissa lahir di Balikpapan dan menjalani masa kecil berpidah pindah dari TK dan SD di Palembang, Sumatra dan kemudian pindah ke Jakarta serta melanjutkan pendidikan dasarnya di SD Tebet Timur Pagi III.
Marissa kemudian tinggal di Jakarta mengikuti ayahnya yang berprofesi sebagai karyawan PT Pertamina.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 73, Tebet, Jakarta dan menengah atas di SMA Negeri 8, Bukit Duri, Jakarta Selatan.
Ayah Marissa, Allen Haque, adalah keturunan Pakistan dan Belanda-Prancis.
Kakek dari ayahnya Marissa berasal dari Pakistan dan neneknya berdarah Belanda-Prancis. Sementara ibunya, Mieke Soeharijah binti Cakraningrat, berasal dari Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Marissa adalah kakak kandung dari Soraya Haque dan Shahnaz Haque.
Marissa menikah dengan Ikang Fawzi pada 3 Juli 1986.
Pertemuan mereka diawali saat berperan sebagai sesama aktor dan aktris pendukung dalam film “Tinggal Landas Buat Kekasih” (1984) yang disutradarai oleh Sophan Sophian.
Pasangan Marissa-Ikang dikaruniai dua orang anak perempuan Isabella Muliawati Fawzi dan Chikita Fawzi.
Dari Layar Lebar Marissa Haque Sempat Terjuni Politik
Marissa Haque, kakak Soraya Haque dan Shahnaz Haque, memulai karirnya di industri film Indonesia dan telah membintangi berbagai film layar lebar.
Perkenalannya dengan dunia hiburan dimulai saat ia aktif mengisi waktu luangnya dengan menyanyi dan menari dalam sanggar “Swara Mahardika” pimpinan Guruh Soekarnoputera.
Pada tahun 1980 sutradara film M.T. Risyaf menawarkan peran untuk Marissa dalam film Kembang Semusim.
Marissa dikenal masyarakat sebagai bintang iklan sabun Lux, salah satunya adalah iklan pada tahun 1985 saat Marissa memenangkan Piala Citra sebagai Aktris Pembantu Terbaik di film Tinggal Landas Buat Kekasih pada tahun 1984 yang disutradarai oleh Sophan Sophian.
Film yang pernah dibintangi Marissa Haque di antaranya Tinggal Landas Buat Kekasih (1984) dan Biarkan Bulan Itu (1986).
Aktingnya yang mengesankan di kedua film tersebut membuat Marissa Haque mendapatkan nominasi Piala Citra di Festival Film Indonesia.
Marissa Haque memenangkan Piala Citra untuk perannya di film Tinggal Landas Buat Kekasih sebagai Aktris Pendukung Terbaik.
Belum diketahui penyebab meninggalnya Marissa.
Marissa sebelumnya dikenal sebagai seorang artis legendaris di era 1980-an.
Ia juga sempat terjun ke dunia politik dan menjadi anggota DPR.
– PDIP
Marissa mengawali karier politiknya sebagai anggota DPR pada tahun 2004 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk daerah pemilihan Jawa Barat II, yang meliputi Kabupaten Bandung.
Pada bulan Juni 2006, ia menjadi Duta Badak dari WWF Indonesia.
Namun dikarenakan pencalonan dirinya pada pemilihan kepala daerah Banten sebagai calon wakil gubernur Banten, mendampingi Zulkieflimansyah, kandidat gubernur yang diangkat oleh Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Sarikat Indonesia (PSI) pada Agustus 2006, Marissa dikeluarkan dari DPR.
Marissa menyatakan bahwa ia diminta mundur oleh sekretaris jenderal partai, Pramono Anung, dan dipecat oleh Megawati.
Sementara sementara PDIP sendiri mendukung pasangan Ratu Atut Chosiyah dan Mohammad Masduki yang kemudian memenangkan pemilu pada periode tersebut.
Pada 30 April 2012, Marissa merevisi pernyataan “dipecat PDIP”, dan menyatakan bahwa keputusannya keluar dari PDIP dikarenakan “sesuatu yang membuatnya tidak nyaman”.
Saat ditanya mengapa dicalonkan PAN untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Bogor, dan bukan Banten, ia mengungkapkan bahwa “trauma, dikarenakan Banten memiliki kejahatan nyata dan sistemik”.
PPP
Setelah karier politiknya di PDIP, Marissa kemudian bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan pada 7 Oktober 2007 saat partai ini mengadakan acara Nuzulul Quran di kantor DPP PPP, Jakarta.
Bergabungnya Marissa disertai dengan suaminya, Ikang Fauzi, dan Paula Onky Alexander.
PAN
Pada 4 Oktober 2012, Marissa resmi bergabung dengan Partai Amanat Nasional.
Kepindahannya dari PPP dikarenakan alasan prinsip,[10] sementara Ketua DPP PPP, M Yunus, mengonfirmasi kepindahan Marissa dengan alasan ia tidak ingin berseberangan dengan suaminya yang merupakan kader PAN dan PPP tidak bisa melarang anggotanya yang ingin pindah.
Marissa menolak label “kutu loncat” untuk kepindahan partai yang berbeda untuk ketiga kalinya, dan lebih merujuk pada “dirayu” oleh Hatta Rajasa.
Pendidikan
Marissa adalah alumnnus Fakultas Hukum Universitas Trisakti dalam bidang hukum perdata.
Ia kemudian menamatkan studi S2 dalam bidang bahasa anak tuna rungu di Universitas Katolik Atma Jaya.
Ia juga lulus sebagai magister administrasi bisnis (MBA) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Marissa mendapat gelar doktor pada Februari 2012 dari Pusat Studi Lingkungan Institut Pertanian Bogor. (*/Sar)