Upacara Agustusan Tanpa Ceremony Detik-Detik Proklamasi
INDRALAYA|KoranRakyat co. id—SUDAH dua tahun ini upacara memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI Tingkat Kabupaten Ogan Ilir (OI) tanpa ceremony detik-detik Proklamasi. Hal itu dikarenakan daerah “diwajibkan” mengikuti/menyaksikan upacara tingkat nasional melalui zoom/secara virtual.
Kalau sebelumnya upacara “Agustusan” dimulai sekitar pukul 09.00 WIB, karena akan menyesuaikan dengan detik-detik proklamasi kemerdekaan pukul 10.00 WIB. Hal tersebut dilatarbelakangi bahwa pernyataan proklamasi kemerdekaan dikumandangkan Ir Soekarno didampingi Mochammad Hatta, tepat pukul 10.00 WIB tanggal 17 Agustus 1945 di Gedung Pola (Sekarang Gedung Proklamasi) Jalan Pegangsaan Timur Jakarta.
Namun dua tahun ini upacara tingkat kabupaten dimulai lebih pagi. Seperti di Ogan Ilir dimulai pukul 07.30 dengan Inspektur Upacara, Bupati Panca Wijaya Akbar. Hadir sejumlah undangan seperti unsur Forkopimda, Sekda dan Asisten Sekda, Staf Ahli Bupati, Anggota DPRD, Kepala OPD, Anggota TBUPP, Ketua/Pengurus organisasi Wanita, Ketua KPUD dan Bawaslu, serta tokoh masyarakat dan tokoh agama, juga unsur TNI/Polri, Korpri, Purna Paskibraka dan pelajar.
Selain terasa ada sesuatu yang kurang karena ceremony detik-detik proklamasi ditiadakan, namun keuntungannya upacara lebih cepat selesai dan cuaca belum begitu panas.
Pengibaran Bendera Merah Putih di Bumi Caram Seguguk dikibarkan oleh putra putri Paskibraka terbaik daerah yang berlangsung dengan sukses dan penuh hikmat. Hanya saja agak kurang sempurna, dikarenakan bendera merah putih tidak berkibar sempurna disebabkan sebagian bendera tergulung tali. Namun demikian upacara tetap berjalan khidmat.
Usai upacara Bupati Panca Wijaya Akbar bersama Forkopimda OI dan Sekda Muhsin Abdullah, serta Ketua TP PKK, Ketua Bhayangkari, dan Ketua DWP, melanjutkan menyaksikan secara virtual Upacara Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 Tahun 2024. Upacara tersebut berlangsung di Ibu Kota Nusantara (IKN) di pimpin oleh Presiden Joko Widodo.
Selanjutnya Bupati Panca Wijaya Akbar, melanjutkan ziarah ke TMP Kabupaten Ogan Ilir, guna memberikan penghormatan kepada para Pahlawan.
Upacara bendera HUT Kemerdekaan RI ke 79 ini juga digelar di kecamatan-kecamatan, juga berlangsung khidmat. Namun di Kecamatan Pemulutan sempat terjadi “insiden” kecil, karena tali bendera menyangkut di besi di puncak tiang bendera, sehingga tidak bisa bergerak. Melihat kondisi ini salah seorang pelajar Madrasah Aliyah Nurul Amal Pancasila, juga peserta upacara, berinisiatif menaiki tiang bendera sampai ke puncak, membenahi tempat tali nyangkut/tidak bisa bergerak. Vidio pelajar naik tiang bendera ini sempat viral. Setelah itu penaikan bendera berjalan seperti biasa (normal) kembali.
Sementara upacara di Kecamatan Rantau Panjang dihadiri oleh seluruh mantan camat yang pernah bertugas di kecamatan hasil pemekaran ini. Antara lain terlihat A. Torik, Guntur YS, dan Eddi Rizal. Menurut Guntur, memang mereka diundang camat sekarang untuk hadir. Para mantan camat ini terlihat terharu dan berterimakasih atas inisiatif camat Rantau Panjang mengundang mereka dalam kegiatan sakral ini. (ica)