4 Oktober 2024

Pelayanan Pasien Cuci Darah di RSUD OI Disorot. Apa yang Terjadi?

BEBERAPA hari ini sejumlah media online memberitakan mengenai pelayanan terhadap pasien cuci darah atau Hemodealisa (HD) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Ogan Ilir (OI). Berita yang mengutip sumber di RSUD yang tak bersedia ditulis namanya, menyebutkan ada tiga orang pasien meninggal dunia tak lama usai melakukan cuci darah. Hal tersebut ditengarai telah terjadi mal-praktek, setelah menggunakan peralatan cuci darah yang baru. Akibatnya pelayanan cuci darah di RSUD dihentikan, dan pasiennya dialihkan ke RS Arroyan Indralaya.

Disebutkan tiga pasien yang meninggal berasal dari Kecamatan Tanjung Batu, Rambangkuang, dan Tanjung Raja. Namun tidak ada konfirmasi dari keluarga pasien maupun penjelasan dari dokter/perawat yang menangani instalasi HD. Beberapa media tersebut hanya mengutip keterangan tertulis tentang penyebab kematian dari ketiga pasien cuci darah ini.

Apa yang sebetulnya terjadi? Direktur RSUD OI, dr Andi Nopan, MH yang dihubungi Kamis 15 Agustus 2024, membantah keras semua yang diungkapkan dalam pemberitaan sejumlah media tersebut.

Dijelaskan Andi Nopan, tidak ada yang namanya mal-praktek. Penanganan pasien cuci darah sudah sesuai protap. Ada 12 pasien cuci darah yang dirawat. Dan tiga orang yang meninggal terkait penyakitnya pada bulan November 2023 lalu, ujar Andi Nopan.

Kemudian, lanjutnya, masalah penghentian sementara penanganan pasien cuci darah adalah keputusan manajemen. Keputusan tersebut diambil karena berakhirnya kontrak dari perusahaan penyedia mesin lama di bulan November 2023 lalu, dan kebetulan dokter penanggung jawab HD sedang naik haji waktu itu,” tegas dr Andi Nopan.

Andi Nopan juga menegaskan tidak ada larangan dari Pernefri (Perhimpunan Nefrologi Indonesia) untuk pelayanan pasien HD. Bahkan pihak Pernefri mensupport untuk segera buka kembali. Saat ini, jelas Andi Novan, sudah proses pemeriksaan air RO mesin baru. Tinggal nunggu hasilnya baru buka pelayanan HD lagi, ujarnya sambil menegaskan bahwa mesin lama memang sudah habis masa kontraknya. Andi Novan juga menjelaskan bahwa mesin baru tersebut kualitasnya lebih bagus.

“Demikian semoga berkah, semoga dapat menjelaskan simpang siur berita hoaks yang berhembus. Semoga kita semua diberi keberkahan dan ridho Allah dgn apa apa yang telah kita perbuat, yang kelak akan kita pertanggung-jawabkan sekecil apapun yang telah kita buat dan tulis,” harap Andi Nopan. (ica)