11 Oktober 2024

Covid Berlalu, Muncul Wabah Mpox, Apa Itu Wabah Mpox dan Cara Mencegahnya?

KoranRakyat.co.id — Virus Covid 19 yang mematikan dan menghambat berbagai aktifitas manusia beberapa waktu, muncul   wabah Mpox, bagaimana penularan dan cara mencegahnya?
Dilansir  Kompas.com sebuah versi baru virus mpox telah muncul di Afrika Tengah.

Virus itu menular di antara anak-anak dan orang dewasa di Republik Demokratik Kongo dan negara-negara tetangga di sekitarnya.

Infeksi mpox bisa menyebabkan ruam kulit yang berisi nanah yang berlangsung hingga empat minggu, yang bisa sangat menyakitkan.

World Health Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia telah menyatakan wabah mpox itu sebagai darurat kesehatan global, level kewaspadaan tertinggi terhadap suatu penyakit menular.

Namun gejala apa yang harus diwaspadai dan apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko infeksi?

Apa Itu Mpox?

Anda mungkin pernah mendengar tentang mpox dengan nama lamanya, yaitu cacar monyet. Mpox adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus cacar monyet.

Virus itu pertama kali ditemukan tahun 1958 di Denmark, ketika wabah yang menyerupai cacar terjadi pada koloni monyet yang dipelihara untuk tujuan penelitian.

Memahami Serbuan Kejutan Ukraina ke Kursk dan Sasaran Lain Milik Rusia Artikel Kompas.id

Meski disebut “virus cacar monyet”, sumber asli virus tersebut masih belum diketahui.

Para peneliti berpendapat, hewan pengerat atau mamalia-mamalia kecil, seperti tupai dan primata, mungkin menjadi sumber virus itu.

Kasus-kasus mpox di luar wilayah seperti Afrika Tengah dan Barat, di mana virus ini menjadi endemik, secara historis jarang terjadi dan biasanya dikaitkan dengan perjalanan atau hewan-hewan impor.

Namun dalam kurun waktu dua tahun terakhir, WHO sudah dua kali menyatakan penularan mpox sebagai darurat kesehatan global.

Tahun 2022, mpox menyebar ke lebih dari 70 negara yang belum pernah melaporkan adanya kasus sebelumnya.

Tahun ini, varian baru mpox menyebabkan lonjakan kasus dan kematian di Kongo dan sejumlah negara tetangga.

Hal itu menyebabkan WHO kembali menyatakan penyebaran virus itu sebagai keadaan darurat yang menjadi perhatian internasional.

Bagaimana Mpox Menular?

Virus itu dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit yang terluka atau rusak, melalui selaput lendir (seperti mata, mulut dan hidung), dan sistem pernafasan.

Orang bisa tertular melalui kontak dekat dengan pengidap mpox, seperti kontak kulit dengan kulit saat berciuman, berpelukan, berhubungan seks (oral, anal, atau lewat vagina), dan pijat.

Interaksi tatap muka yang lama dengan penderita mpox (seperti berbicara atau bernapas) dapat menyebabkan orang tertular dari droplet pernapasan yang membawa virus.

Orang juga bisa tertular mpox dari cairan tubuh pasien yang terinfeksi, melalui alat bantu seks, tempat tidur, atau handuk yang digunakan bersama.

Orang hamil dapat menularkan virus itu kepada bayinya.

Jika Anda melakukan kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, Anda juga dapat tertular mpox.

Hal itu termasuk menguliti, memasak, memakan dan memburu hewan yang terinfeksi atau digigit atau dicakar binatang yang terinfeksi.

Orang yang terinfeksi dapat menularkan virus itu bahkan sebelum gejalanya muncul, dan penularan dapat berlanjut sampai semua lesi kulit sembuh dan lapisan kulit baru terbentuk.

Ini bisa memakan waktu berminggu-minggu.

Apa Saja Gejala Mpox?

Infeksi virus mpox biasanya dimulai dengan ruam di dekat anus atau alat kelamin, atau di dada, wajah, atau mulut.

Ruam kemudian dapat meluas ke telapak tangan dan telapak kaki serta bagian tubuh lainnya.

Ruamnya bisa terasa nyeri dan gatal serta awalnya menyerupai jerawat atau lepuhan, yang kemudian melalui beberapa tahap sebelum akhirnya keropengnya lepas.

Gejala-gejala mirip flu bisa dimulai sebelum atau sesudah ruam muncul.

Gejala itu termasuk demam, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri otot atau menggigil.

Beberapa orang melaporkan kesulitan buang air kecil dan pembengkakan yang menyakitkan di anus.

Gejala biasanya mulai dalam 21 hari setelah terpapar virus.

Komplikasi berbahaya dapat terjadi ketika lesi atau luka di kulit terinfeksi, yang menyebabkan abses.

Komplikasi lainnya dapat berupa dehidrasi parah akibat diare atau muntah, pneumonia, radang otak (ensefalitis) atau jantung (miokarditis) dan lain-lain.

Siapa yang Paling Berisiko?

Orang yang mengalami imunosupresi (kondisi di mana sistem kekebalan tubuh seseorang ditekan atau dikurangi fungsinya, sehingga menjadi kurang efektif dalam melawan infeksi atau penyakit) karena kondisi medis atau pengobatan berisiko lebih tinggi terkena komplikasi mpox.

Pekerja seks, petugas kesehatan, dan orang yang bergonta-ganti pasangan seksual mempunyai risiko lebih tinggi tertular mpox.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS), mereka yang berisiko juga termasuk ibu hamil, anak-anak di bawah satu tahun, dan orang dengan riwayat eksem.

Bagaimana Cara Mencegah Mpox?

Kebanyakan orang pulih dari mpox dalam dua hingga empat minggu.

Jika Anda atau pasangan menderita mpox, maka menghindari berhubungan seks, menyentuh, atau berciuman dapat mengurangi risiko penularan. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS merekomendasikan untuk menghindari kontak dekat dengan orang-orang yang memiliki ruam yang terlihat saat berada di tempat pesta, klub, dan festival.

Memiliki lebih sedikit pasangan seksual dan penggunaan kondom juga mengurangi risiko infeksi.

Namun, kondom tidak mencegah infeksi jika Anda bersentuhan dengan lesi atau cairan tubuh dari bagian tubuh lain.

CDC juga telah memperingatkan agar tidak menyentuh benda-benda yang dipegang oleh pengidap mpox, termasuk peralatan makan, handuk, dan alas tidur, serta menyarakan untuk sering mencuci tangan.

Anda juga bisa mendapatkan vaksinasi, meskipun hal ini mungkin bukan pilihan yang tersedia di wilayah Anda dan mungkin bergantung pada risiko komplikasi dan paparan Anda.

Di AS, misalnya, orang yang berisiko tinggi tertular atau mengalami komplikasi bisa mendapatkan vaksin cacar Jynneos untuk membantu mencegah mpox.

Karena virus mpox dan virus cacar secara genetik serupa, vaksin yang digunakan untuk mencegah cacar juga dapat diberikan untuk melindungi diri dari infeksi mpox. (*/Sar)