KONI OI Petik Pelajaran Berharga dari KONI Kota Bandung
PENGURUS Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Ogan Ilir (OI) Sumsel, 15 – 18 Juli 2024 melakukan study tiru ke KONI Kota Bandung serta ke Akademi Persib Bandung.
Pilihan locus study tiru ini cukup tepat, karena KONI Kota Bandung banyak melahirkan atlet-atlet berprestasi, baik skala nasional maupun internasional. Sedangkan akademi Persib juga contoh yang baik untuk pembinaan sepakbola usia muda.
Dalam pertemuan yang berlangsung di ruang rapat bersama Gedung KONI Kota Bandung, Selasa 16 Juli 2024, yang dipimpin langsung Nuryadi, Ketua KONI Kota Bandung. Juga turut hadir Sekretaris KONI Kota Bandung, Cece Muharram, beserta beberapa pengurus lainnya. Sementara dari KONI Ogan Ilir hadir sebanyak 40 pengurus, dipimpin langsung Ketuanya, H Aswan Mufti, ST, M.Si.
Dalam pertemuan sekitar dua jam yang berlangsung akrab tersebut, banyak hal yang dapat dipetik dari KONI Kota Bandung, mulai dari manajemen organisasi, dukungan anggaran, hingga pembinaan atlet.
Dari sisi anggaran, KONI Kota Bandung pada tahun anggaran 2024 ini mendapat dana hibah sekitar Rp 40 M. Walau dulu-dulunya juga kecil. Tetapi berkat dukungan dari Walikota dan DPRD Kota Bandung, setiap tahun terjadi peningkatan. Hal ini karena terciptanya persepsi yang sama dalam hal upaya untuk meningkatkan prestasi atlet, sehingga dukungan anggaran dari APBD terus meningkat secara significant.
Anggaran yang besar ini, tetap proporsi terbesar untuk pembinaan. Untuk itu dilakukan sistem pengawasan yang baik, baik oleh auditor internal, auditor eksternal, inspektorat hingga BPK RI. Pengurus yang dipercaya di posisi audit internal betul-betul diberdayakan sesuai dengan fungsinya.
Dalam hal manajemen organisasi, KONI Kota Bandung juga menerapkan kepengurusan yang tidak gemuk. Mereka memilih dan memilih hanya personel yang bisa aktif. Begitu juga dalam hal pemberian dana operasional untuk cabor, tetap memperhatikan keaktifan cabor, prestasi atlet, serta jumlah atlet yang dibina cabor tersebut.
Sementara dalam hal pembinaan, KONI Kota Bandung mendorong terbentuknya banyak club dan unit, sebagai dapur penggodokan atlet. Dengan banyaknya club dan unit, maka terjadi persaingan yang sangat kompetitif antar atlet di setiap cabang olahraga. Begitu pula dalam hal seleksi atlet yang akan dikirim ke event-event tertentu, lebih diutamakan yang memiliki prestasi konsisten, tidak hanya dari hasil event. Sementara Porkot, lebih berorientasi kepada pemasyarakatan olahraga.
Para atlet yang dikirim diutamakan melalui seleksi yang ketat, objektif, dan memiliki daya saing dengan atlet daerah lainnya. Pembinaan yang terukur ini, diiringi dengan bonus yang memadai, sehingga membuat para atlet memiliki semangat dan daya juang untuk berprestasi.
Ketua KONI OI, Aswan Mufti, berharap secara bertahap Ogan Ilir bisa menerapkan sistem pembinaan seperti yang dilakukan di Kota Bandung. Begitu juga dukungan anggaran. Bahkan bila memungkinkan sejumlah bakat-bakat muda di cabor sepakbola, bisa ikut berlatih di Akademi Persib, harap Aswan yang terpilih sebagai Anggota DPRD Sumsel ini. (ica)