11 Oktober 2024

Zainul Maarif Terancam Dicopot dari PBNU Karena  Jual Nama NU dan Gusdur saat Jumpa Presiden Israel

Jakarta KoranRakyat.co.id —- Berbagai kecaman demi kecaman, kritikan, umpatan dan cacian  terus bergulir yang ditujukan kepada lima aktivis Nahdlatul Ulama (NU) setelah ketemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog dan berbuntut panjang.

Salah satu orang yang ikut dalam rombongan tersebut adalah Zaenul Maarif, yang dikenal sebagai  aktivis NU.

Kini, dirinya terancam sanksi dari PBNU dan Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia).

Adapun sanksi dari Unusia itu lantaran Maarif merupakan salah satu dosen di universitas tersebut.

Sebelumnya, Zainul Maarif seperti dilansir WARTAKOTALIVGE.COM, membeberkan maksud pertemuan dengan Presiden Israel tersebut.

Hal itu disampaikannya dalam unggahan foto dirinya bersama dengan aktivis NU lainnya dan Isaac Herzog di akun Instagram pribadi, @zenmaarif.

Dalam takarir yang dituliskannya, pertemuan antara Herzog dan lima aktivis NU itu membahas soal konflik Hamas-Israel.

Selain itu, sambungnya, turut membahas soal hubungan antara Indonesia dan Israel.

Foto Lima aktivis Nahdlatul Ulama, Syukron Makmun, Zainul Maarif, Munawar Aziz, Nurul Bahrul Ulum dan Izza Annafisah Dania saat bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog.(Dok Website NU Online)

“Terkait konflik antara Hamas-Israel, dan relasi Indonesia-Israel, saya bersama rombongan berdialog langsung dengan Presiden Israel, Isaac Herzog (yang duduk dengan dasi biru) di Istana Sang Presiden. Semoga hasil terbaik yang dianugerahkan untuk kita semua,” tulisnya dalam unggahan foto pertemuannya dengan Herzog, dikutip pada Senin (15/7/2024).

Pada takarir yang sama, Maarif turut mengkritik langkah pemboikotan yang dilakukan berbagai pihak untuk mengecam tindakan penyerangan Israel ke Gaza.

“Saya bukan demonstran, melainkan filsuf agamawan. Alih-alih demonstrasi di jalanan dan melakukan pemboikotan, saya lebih suka berdiskusi dan mengungkapkan gagasan,” tulisnya.

Selain itu, dalam video yang viral, Maarif berpidato dengan memperkenalkan dirinya dan rombongan.

Dalam pidatonya, dia menegaskan bahwa dirinya berasal dari organisasi NU, dan pengajar di salah satu universitas yang berafiliasi dengan NU

Dia juga menyinggung sosok Abdurrahman Wahid alias Gusdur.

Dia mengaku akan melanjutkan legacy Gusdur dengan memperkuat dialog antar-agama

Maarif Terancam Dicopot dari Pengurus Lembaga PBNU

Maarif terancam dicopot sebagai pengurus badan otonom (banom) setelah meakukan pertemuan dengan Presiden Israel, Isaac Herzog.

Sebenarnya, ancaman sanksi tersebut tidak hanya ditujukan kepada Maarif saja, tapi juga terhadap empat aktivis NU lainnya yang ikut bertemu Isaac.

Mereka adalah Gus Syukron Makmun, Munawar Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania.

Adapun hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.

Gus Ipul mengungkapkan PBNU awalnya bakal memanggil kelima aktivis NU tersebut untuk dimintai keterangannya terkait pertemuan tersebut.

“Yang bersangkutan akan dipanggil untuk dimintai keterangan dan penjelasan lebih dalam tentang maksud tujuannya, latar belakang, dan siapa yang memberangkatkan serta hal-hahl prinsip lainnya,” tuturnya pada Senin (15/7/2024) dikutip dari Kompas.com.

Selain kelima aktivis tersebut, Gus Ipul menuturkan PBNU juga bakal memanggil pimpinan banom.

Apabila ditemukan pelanggaran, maka kelima aktivis NU itu bakal diberhentikan statusnya sebagai pengurus banom.

Lebih lanjut, Gus Ipul menegaskan bahwa PBNU tidak memberikan mandat kepada lima aktivis NU tersebut untuk bertemu Isaac Herzog.

“Kelima orang tersebut tidak mendapat mandat PBNU. Juga tidak pernah meminta izin ke PBNU,” kata Gus Ipul.

Menurut Gus Ipul, kepergian lima orang ini ke Israel adalah tindakan yang sangat tidak bijaksana di tengah situasi yang memanas antara Israel dan Palestina.

Padahal, kata Gus Upul, NU sebagai organisasi berada di barisan depan mengutuk serangan terus menerus yang dilakukan Israel.

“Kunjungan itu juga melukai perasaan kita semua,” tandasnya.

Maarif Bakal Disidang Etik Unusia sebagai Dosen

Selain itu, Maarif juga bakal disidang etik oleh Unusia sebagai dosen setelah pertemuannya dengan Isaac Herzog.

Unusia menganggap pertemuan Maarif dengan Presiden Israel tersebut mempengaruhi reputasi dan bertentangan denga nilai-nilai yang dianut kampus.

“Unusia akan menggelar sidang etik terhadap Saudara Zainul Maarif untuk mempertanggungjawabkan aktivitas yang bersangkutan mengingat kunjungan tersebut berdampak langsung bagi reputasi Unusia dan bertentangan dengan dengan nilai-nilai yang dianut Unusia,” ujar Unusia dalam keterangan resminya dikutip dari laman NU.

Pada keterangan resmi tersebut, Unusia juga membantah bahwa pertemuan yang dihadiri oleh Maarif tersebut mengatasnamakan kampus.

“⁠P⁠ertemuan Saudara Zainul Maarif dengan Presiden Israel adalah aktivitas individual dan tidak memiliki keterkaitan apa pun dengan Unusia sebagai lembaga pendidikan di bawah naungan Perkumpulan Nahdlatul Ulama yang menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Indonesia,” jelasnya.

Kampus milik NU itu juga menekankan bahwa pihaknya mendukung kemerdekaan Palestina dan mengecam agresi Israel.

“Unusia mendukung sepenuhnya kemerdekaan Palestina dan mengecam keras praktik genosida oleh Israel terhadap bangsa Palestina yang hingga kini masih terus berlangsung,” pungkas Unusia dalam keterangannya. (*/Sar)