9 Februari 2025

Komentar PBNU Soal 5 Nahdliyin Bertemu Presiden Israel: Tak Paham Geopolitik

Jakarta,KoranRakyat.co.id —  Berbagai komentar muncul ke public terkait adanya 5 Nahdliyin yang betemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Komentar atas kunjungan 5 Nahdliyin itu justru muncul karena tidak hanya Indonesia, sejumlah Negara mengutuk perlakuan Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Savic Ali pun bereaksi dan menyesalkan lima Nahdliyin bertemu Presiden Israel Isaac Herzog. Savic mengatakan kunjungan lima Nahdliyin itu bukan atas nama NU.
“Kemungkinan kunjungan mereka atas nama pribadi. Kita tidak tahu tujuannya apa dan siapa yang mensponsorinya. Ini tindakan yang disesalkan,” kata Savis, seperti dikutip situs resmi NU, Senin (15/7/2024).

Savic  sebagaimana dilansir detikNews,  menilai kunjungan lima Nahdliyin karena tidak memahami geopolitik serta tak mengerti kebijakan NU secara organisasi dan perasaan seluruh warga NU. Dia mengatakan, PBNU belum mengetahui siapa sponsor keberangkatan lima Nahdliyin itu ke Israel.

Dia mengatakan meski kunjungan atas nama pribadi, kelimanya dikenal sebagai warga dan aktivis NU. Hal itu, lanjut Savic, yang memperburuk citra NU di mata publik. Apalagi, sikap PBNU dan Nahdliyin berdiri di pihak Palestina dan mengecam agresi militer Israel.

“Israel sampai saat ini tak mengakui Palestina dan terus melakukan agresi militer yang memakan ribuan korban jiwa. Israel masih menjatuhkan bom dan peluru kepada warga Palestina. Korbannya banyak sekali, warga sipil,” katanya.

Savic mengatakan PBNU saat ini sedang berkomunikasi intensif dengan Palestina untuk membahas situasi terkini. Bahkan, Savic menambahkan, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf bertemu dan berbincang secara khusus dengan Duta Besar Palestina Zuhair al-Shun di kantor PBNU pada Kamis (11/7) kemarin.

“Kemarin ada pertemuan antara Ketua Umum Gus Yahya dengan Dubes Palestina membicarakan perkembangan yang terjadi di Palestina, apa yang bisa dilakukan oleh NU dalam konteks mendukung kemerdekaan Palestina dan menghentikan kekerasan yang terjadi terhadap rakyat Palestina,” jelasnya.

Lalu apakah akan ada sanksi terhadap lima Nahdliyin yang bertemu Presiden Israel? Savic mengatakan akan melakukan mengklarifikasi terlebih dahulu.

“Tapi yang jelas, keberangkatan mereka sulit diterima karena melukai perasaan warga Nahdliyin. Tidak semestinya warga NU berkunjung ke Israel. Ini tindakan tidak paham geopolitik dan perasaan warga NU,” tegasnya.(*/Sar)