Pertanyaan Besar Kenapa Turki Akan Operasi Militer Melawan Irak Ada Apa?
Turki,KoranRakyat.co.id—Ditengah perseteruan antara Istrael dan Hamas Palestina yang tidak kunjung berhenti, justru Turki berencana melakukan operasi militer terhadap Irtak.
Dilansir viva.co.id terungkap bahwa Angkatan Bersenjata Republik Turki (TSK) telah mempersiapkan operasi masif untuk mengirimkan militernya ke Irak Utara dan Suriah. Serangan itu dilakukan Turki untuk melawan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan Unit Pertahanan Rakyat (YPG) yang dilarang di kedua negara tersebut setelah pemilihan lokal pada 31 Maret, menurut laporan media negara Turki T24.
Sumber tersebut mengatakan Turki akan menargetkan kelompok bersenjata Kurdi dengan serangkaian operasi.
Sejak akhir tahun lalu, Turki telah kehilangan puluhan tentara akibat serangan PKK terhadap pos-pos terdepan Turki di daerah perbatasan pegunungan Irak utara.
Kematian tersebut telah memicu kontroversi dalam negeri dan pengawasan terhadap efektivitas taktik Turki.
Sumber-sumber militer tahun lalu mengatakan bahwa militer Turki dikerahkan di pos-pos sementara di dataran tinggi, yang dijaga untuk mencegah PKK menyusup ke perbatasan Turki.
Namun PKK mampu menyerang posisi Turki dengan relatif mudah karena kondisi musim dingin yang sulit yang membuat drone dan peralatan pengawasan lainnya “tidak berguna” karena salju tebal dan kabut, dengan pasokan terbatas.
Menurut sumber, operasi militer baru tersebut akan menargetkan bagian barat wilayah semi-otonom Kurdistan Irak.
Aksi tersebut akan dilakukan di dekat wilayah yang dikuasai Partai Demokrat Kurdistan Irak (KDP), sekutu Ankara, sehingga memutus akses PKK ke Mosul.
“Tujuan utama Turki sangat jelas. Kehadiran PKK di Metina dan Gara berpotensi mengancam Proyek Jalan Pembangunan Irak,” kata seorang sumber Turki, mengacu pada rencana proyek jalan raya dan kereta api sepanjang 1.200 km yang akan menghubungkan Teluk ke Turki melalui Irak, dilansir Jumat, 15 Maret 2024.
“Kami ingin menghapus PKK dari dua wilayah ini serta mengamankan wilayah tersebut untuk pembangunan proyek, sehingga mencapai kedua tujuan tersebut dalam satu langkah,” lanjutnya.
Irak, Turki dan negara-negara Teluk Arab berharap untuk segera menyelesaikan proyek tersebut, yang akan membawa barang melalui pelabuhan al-Faw di provinsi Basra Irak ke pasar internasional melalui Turki.
Presiden Recep Tayyip Erdogan juga diperkirakan akan mengunjungi Baghdad dan Erbil setelah pemilihan lokal Turki yang akan dilaksanakan pada 31 Maret mendatang.
Turki telah melakukan negosiasi komprehensif dengan Amerika Serikat dan pemerintah Rusia selama beberapa waktu mengenai operasi tersebut.
Dalam pernyataan yang dibuat setelah rapat kabinet pada tanggal 4 Maret lalu, Presiden Erdogan menyoroti persiapan operasi komprehensif melawan kehadiran PKK di kedua negara.
“Mudah-mudahan, pada musim panas ini, kami akan menyelesaikan masalah perbatasan Irak secara permanen. Keinginan kami untuk menciptakan koridor keamanan sedalam 30-40 kilometer di sepanjang perbatasan Suriah tetap utuh.
Kami memiliki persiapan yang akan memberikan mimpi buruk baru bagi mereka yang berpikir demikian. mereka akan membuat Turki bertekuk lutut dengan ‘teroris’ di sepanjang perbatasan selatannya,” kata Erdogan.
Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengunjungi Bagdad pada Agustus 2023.
Enam bulan setelah kunjungan itu, Menteri Pertahanan Yaşar Güler, bersama Kepala Staf Umum Jenderal Metin Gurak, mengunjungi Erbil dan membahas kehadiran PKK di wilayah tersebut dengan pemerintahan Kurdi.(*/Sar)