Begal Pembunuh Mahasiswi Unsri Ditangkap, Bukan Warga OI
INDRALAYA|KoranRakyat co.id – APRESIASI untuk aparat kepolisian dari Jatantras Polda Sumsel dan Reskrim Polres Ogan Ilir (OI). Hanya dalam waktu 4 x 24 jam berhasil menangkap dua tersangka pembegal yang menewaskan mahasiswi Unsri, Sabtu dini hari 3 Februari 2024 lalu. Peristiwa tersebut terjadi di jalan menuju Perkantoran Pemkab OI Tanjung Senai, dari arah Desa Sakatiga Seberang Kecamatan Indralaya.
Berdasarkan data dan informasi yang didapat wartawan, kedua tersangka tersebut yakni Herly Diansyah (36 tahun), warga Gelumbang Kabupaten Muaraenim. Dan Nopriandi alias Mok (27 tahun), warga Desa Alay, Lembak, juga Kabupaten Muaraenim. “Alhamdulillah sudah tertangkap, dan keduanya bukan warga OI,” komentar Yani, salah seorang tokoh muda OI.
Kedua orang ini ditangkap, dan tidak diciderai, dilihat dari foto yang tersebar, kondisi kedua tersangka ini masih terlihat sehat dan tidak ada cidera, misalnya mengalami luka tembak.
Bersama penangkapan kedua tersangka, juga diamankan sejumlah barang bukti (BB). Adapun BB yang berhasil disita, antara lain satu unit senjata api diduga rakitan jenis revolver. Satu buah sarung senjata tajam jenis pisau. Satu unit sepeda motor merk Yamaha Aerox milik korban. Kemudian satu buah jaket wodie warna hijau, satu pasang sandal kulit warna coklat, dan satu buah topi warna hitam. Barang-barang ini ditengarai milik tersangka pelaku yang dipakai saat kejadian. Selain itu juga telah disita sejumlah barang milik korban, yang menjadi barang bukti.
Sekadar mengingatkan, aksi pembegalan oleh kedua tersangka pelaku terjadi di Ogan Ilir, yakni di Jalan Sakatiga Seberang ke Tanjung Senai, Jumat malam Sabtu, 2 Februari 2024 menjelang tengah malam.
Saat itu dua orang mahasiswa/mahasiswi Unsri, Aldo Prasetio (19) dan teman wanitanya yang biasa disapa Kekey (18), sedang duduk santai di dekat sebuah jembatan di area tersebut.
Lalu datang dua orang menggunakan sepeda motor secara berboncengan. Mereka menanyakan apakah melihat temannya yang sedang memancing di area tersebut. Ketika dijawab tidak ada, maka keduanya langsung berlalu, meninggalkan kedua mahasiswa tersebut.
Namun tidak berapa lama , keduanya datang lagi. Kedatangan yang kedua kalinya ini langsung mengeksekusi sepeda motor korban. Korban Aldo Prasetio sempat melawan mempertahankan sepeda motor tersebut, namun ia dapat dilumpuhkan setelah gagang senpi dipukulkan di bagian kepalanya.
Salah satu pembegal membawa lari sepeda motor milik korban, sementara satunya lagi tetap membawa sepeda motor mereka sendiri. Sial yang menunggang sepeda motor korban terjatuh, dan dikejar oleh Aldo dan Kekey. Sempat terjadi tarik menarik dan perkelahian. Dalam kondisi tersebut tiba-tiba sebuah pisau menancap di punggung kiri Kekey. Mahasiswi tersebut langsung terjatuh, diperkirakan pisau tersebut mengenai bagian jantungnya.
Melihat kondisi tersebut, kedua pembegal langsung tancap gas. Sedangkan Aldo berlari ke arah pintu gerbang yang terletak di Desa Sakatiga seberang, untuk meminta bantuan. Bersama warga kemudian Aldo Prasetio kembali ke TKP, dan membawa Kekey ke RS Mahyuzahra Indralaya. Namun naas ternyata Kekey sudah meninggal dunia.
Kejadian ini membuat heboh masyarakat Ogan Ilir, banyak sekali komentar atas kejadian tersebut. Mulai dari yang menilai bahwa kondisi keamanan di Indralaya yang ternyata masih belum aman. Hingga yang menyayangkan mengapa kedua mahasiswa Unsri tersebut, sudah tengah malam masih berada di lokasi yang sepi itu.
Suasana duka juga terlihat di kediaman orang tua Kekey di Desa Sukanegara, Lahat. Ternyata ayahanda Kekey, Nazir adalah anggota TNI yang bertugas di Koramil setempat. Selain itu juga Nazir adalah pelatih Karate di KKI Lahat.
Kejadian ini menjadi perhatian berbagai pihak, termasuk para mahasiswa Unsri. Dan tentu dari pihak Kepolisian. Polda Sumsel menurunkan tim Jatantras yang bekerjasama tim dari Reskrim Polres OI dan juga Polsek Indralaya. Berkat kegigihan dan kerja keras mereka, akhirnya kedua tersangka pelaku begal dapat ditangkap dalam kondisi hidup. (ica)