17 Februari 2025

Kejutan, Loyalis Jokowi Maruarar Sirait Pamit dari PDI Perjuangan

Maruarar Sirait mengatupkan tangan usai berpamitan dari PDI Perjuangan, ditemui di kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta, Senin (15/1/2024) malam. KOMPAS.com/ WARTAKOTALIVE.COM

Jakarta, KoranRakyat co.id – Di tengah semakin memanasnya suhu politik menjelang Pilpres 2024, berbagai kejutan pun bermunculan. Bahkan sesuatu yang tidak terbayangkan akan terjadi, bisa terjadi.

Sebagaimana diwartakan WARTAKOTALIVE.COM sebelumnya, politikus muda PDI Perjuangan Maruarar Sirait memilih berpisah dengan partai yang telah membesarkan namanya  selama ini. Langkah Maruarar Sirait sepertinya mengikuti langkah Joko Widodo (Jokowi) yang meninggalkan PDIP “Tanpa Pamit” sebelumnya.

Putera salah satu pendiri PDI Sabam Sirait ini telah resmi berpamitan ke DPP PDIP, Senin (15/1/2024) malam ini.

Dia ditemui oleh Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P Utut Adianto dan Wakil Bendahara Umum PDI-P Rudianto Tjen.

Saat berpamitan, mantan Ketua Taruna Merah Putih, organisasi sayap PDI-P itu turut mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri hingga Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto.

“Sesudah saya berdoa dan berdiskusi dengan orang terdekat, teman-teman terdekat, saya memutuskan untuk pamit dari PDI Perjuangan,” kata Maruarar saat ditemui.

Maruarar mengatakan itu di dalam mobilnya berwarna hitam dengan nomor pelat B 2770 SXR. Maruarar memakai baju kemeja putih dengan corak gambar daun.

Ikuti jejak Jokowi

“Saya sudah ketemu dengan Bapak Utut Adianto Wakil Sekjen. Dan juga Bapak Rudianto Tjen.

Saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Mega, Pak Hasto dan jajaran partai karena selama ini sudah mengizinkan saya berbakti melalui PDI Perjuangan,” ucap Maruarar.

Dia turut membeberkan alasannya meninggalkan PDI-P, salah satunya adalah mengikuti langkah politik Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Namun ia tak memerinci apakah alasan itu adalah mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, tidak seperti PDI-P yang mengusung Paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

“Saya memilih untuk mengikuti langkah Pak Jokowi karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia,” tutur dia seperti dilansir Kompas.com.

Rumor bakal hengkangnya pria yang biasa disapa Ara ini sudah beredar deras dalam beberapa pekan terakhir.

Namun, kabar tersebut segera dibantah oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P, Hasto Kristiyanto. “Tidak,” kata Hasto singkat saat ditemui di Bentara Budaya, Jakarta, Senin (15/1/2024).

Diungkap Akbar Faizal

Dikutip dari Tribunnews.com, kabar hengkangnya Maruarar dari PDI-P awalnya diungkap oleh politikus Akbar Faizal di media sosial Twitter.

“Sahabatku Maruarar ‘Ara’ Sirait. Yang terbaik buatmu ya bro,”tulis Akbar Faizal @akbarfaizal68, Senin (15/1/2024).

Akbar Faizal merupakan kolega Ara saat mereka masih sama-sama duduk di kursi DPR RI.

Adapun Maruarar Sirait merupakan putra dari mantan anggota DPR Sabam Sirait, orang dekat Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Sabam merupakan mantan Ketua Umum Partai Kristen Indonesia (Parkindo). Saat pemerintah Orde Baru memaksakan fusi partai-partai, Sabam membawa Parkindo melebur dengan partai nasionalis lainnya menjadi Partai Demokrasi Indonesia.

Pada perjalanan sejarahnya, PDI kini menjelma menjadi partai besar yakni PDI Perjuangan.

Ara pernah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI selama 3 periode, yakni 2004-2009, 2009-2014, dan 2014-2019.

Pada Pemilu 2019, Maruarar sedianya kembali mencalonkan diri sebagai anggota legislatif, namun ia gagal melenggang ke Parlemen.

Sejak 20 September 2023, Maruarar ditunjuk sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Anti-Mafia Sepak Bola oleh Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir.

Pecah kongsi

Seperti diketahui PDIP “pecah kongsi” dengan Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2024.

Jokowi cenderung memberikan dukungan kepada puteranya Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden yang berpasangan dengan Prabowo Subianto.

Sementara PDIP mengusung mantan Gubernur Jawa Tengah Prabowo Subianto yang maju bersama Menko Polhukam Mahfud MD.

Renggangnya hubungan antara PDIP dengan Jokowi semakin terlihat nyata setelah Presiden tidak hadir pada perayaan HUT ke-51 PDIP.

Padahal partai moncong inilah yang mengusung Jokowi sejak menjadi Wali Kota Solo, Gubernur DKI dan Presiden selama dua periode. (*/Sar)