21 September 2024

Bakti Pena Kita untuk Negeri

PENA KITA adalah sebuah lembaga pendidikan yang diseting lebih mengutamakan kualitas bukan kuantitas. Sehingga sepertinya kecil, karena santrinya memang sedikit, hanya sekitar 30 orang. Lokasinya juga di tempat yang jauh dari keramaian, di pojok Desa Sakatiga Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan.

Sebagai lembaga yang kecil dan sedikit terpencil, wajar jika selama ini hanya dipandang sebelah mata, bahkan tidak “dianggap” sebagai pondok pesantren, karena tidak ada jenjang pendidikan formal. Para santri hanya diajari menghapal Al-Qur’an (Tahfidz), Hadits, Tafsir, Kitab Kuning, dan Karya Tulis Ilmiah Al-Quran (KTIQ). Meskipun demikian, kondisi ini tidak menyurutkan niat dari para pengasuh dan pendirinya untuk terus mengabdi memberikan pendidikan gratis kepada anak-anak yatim dan keluarga yang tidak mampu.

Ustadz H Ahmad Iskandar Zulkarnaen, Lc, M.Ag sebagai Ketua Yayasan telah meluangkan waktunya untuk membina Lembaga ini dengan segala keterbatasannya.

Begitu juga Ustadz H Agus Jaya, Lc, M.Hum sebagai Mudir, bersama sang istri Ustzadzah Nurul Haibah, M.Pd., dengan gigih mengasuh dan membina serta dengan ikhlas mengabdi tanpa mengenal lelah.

“Puji syukur kepada Allah yang tiada terhingga, karena berkat Rahmat dan Ridho-Nya Pondok Pesantren Pena Kita telah mampu mengharumkan Provinsi Sumatera Selatan di kancah nasional, melalui ajang MTQ dan STQH,” ujar Agus Jaya.

Dikatakannya, setelah pada event MTQ Nasional XXIX di Kalimantan Selatan Tahun 2022 lalu mempersembahkan medali dari cabang Fahmil Quran sebagai Juara II Nasional, “Alhamdulillah pada STQH Nasional 2023 di Jambi ini kembali menyumbangkan finalis pada cabang Hapalan 100 Hadits Bersanad.
Semoga bisa menyumbangkan prestasi terbaik. Aamiin,” ujar H Agus Jaya, Mudir Ponpes Pena Kita ketika ditemui di arena STQH Nasional XXVII di Jambi, Ahad 5 November 2023.

Itulah prestasi yang diraih santri Ponpes Pena Kita. Terkadang bisa melampaui mereka yang sudah besar. Tapi Agus Jaya tetap rendah hati. Ia memohon maaf, belum bisa mempersembahkan lebih banyak untuk negeri tercinta ini, khususnya bagi Sumatera Selatan.

Tapi dimata KH Mudrik Qori, Ketua Harian LPTQ Sumsel, apa yang telah ditorehkan Ponpes Pena Kita sangat luar biasa. LPTQ sangat terbantu dengan SDM Ponpes Pena Kita, yang berkat kesungguhan dan kegigihannya telah menyumbang prestasi yang membanggakan.

Kiai Mudrik Qori berharap lembaga keagamaan lainnya, khususnya yang belum mulai, juga dapat melahirkan para Ahlul Quran yang mampu mengharumkan lembaganya, keluargnya, daerahnya, serta bangsa dan negaranya.

Iklim Cahya yang sering diajak Ust H Agus Jaya sebagai teman diskusi melihat kesabaran dan kesungguhan H Agus Jaya dan keluarga dalam membimbing para santri dengan kasih sayang.

Hebatnya sebagian besar pembiayaan makan minum para santri didanai oleh Agus Jaya, dan sebagian lainnya berasal dari para dermawan. Karena itu kami mengajak kepada masyarakat untuk ambil bagian pada jalan kebaikan ini. Siapa tahu inilah jalan yang kelak menuntun kita ke SurgaNya. (ica)