Pemkab Natuna Gelar FGD Rumuskan Rencana Induk Geopark Natuna
KR Natuna,- Geopark Natuna merupakan isu strategis yang akan mengangkat nama Natuna secara nasional dan internasional. Untuk itu keberhasilan kegiatan FGD sangat dibutuhkan agar pengelolaan geopark Natuna bisa optimal hingga lebih dikenal secara luas. Butuh kerjasama semua stakeholder dalam penyusunan rencana induk pengembangan Geopark Natuna,
Pernyataan ini disampaikan asisten II Ir Basri saat mewakili Bupati Natuna membuka pelaksanakan Focus Group Discussion (FGD) Pra penyusunan rencana induk Geopark Natuna dengan agenda rumusan kebijakan, strategi dan rencana aksi pengembangan Geopark Natuna.
Kegiatan dilaksanakan di Ruang Rapat utama Kantor Bupati Natuna, Jalan Batu Sisir, Bukit Arai, Kecamatan Bunguran Timur, pada Rabu (25/10/2023) siang.
Bupati Natuna, melalui Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan, Basri dalam sambutannya menyampaikan FGD pengembangan Geopark Natuna akan dilaksanakan di Provinsi Kepri.
“Hari ini kita melaksanakan pra FGD dengan harapan kegiatan selanjutnya dapat berjalan sesuai dengan keinginan bersama,” terang Basri.
Asisten II Setda Natuna, Basri, Kadis Pariwisata Natuna, Hardinansyah dan sejumlah OPD Pemkab Natuna saat mengikuti FGD.
Selain itu, Basri juga menyebutkan Geopark Natuna sudah ditetapkan sebagai Geopark Nasional pada tanggal 30 November tahun 2018 lalu.
“Dukungan juga diberikan oleh Bappenas dan Kemenko Marves, artinya ada jalan yang begitu mulus untuk Natuna bisa menjadi UNESCO Global Geopark. Tergantung bagaimana kita saling berkolaborasi untuk mencapai tujuan ini,” pungkasnya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna, Hardinansyah menyampaikan pengembangan Kabupaten Natuna menjadi Unesco Global Geopark (UGG) diakuinya sangat tepat.
FGD pra penyusunan rencana induk Geopark Natuna, turut dihadiri oleh sejumlah pimpinan OPD teekait.
Pasalnya pengembangan sektor pariwisata Kabupaten Natuna juga sesuai dalam visi misi Bupati Natuna yakni mengembangkan wisata Natuna yang berlandaskan Kultural dan religius.
“Dengan demikian pengembangan Geopark Natuna untuk menjadi Unesco Global Geopark haruslah di dukung dan disegerakan agar pengembangan sektor lain di Natuna bisa cepat terwujud,” ungkapnya.
Hardinansyah memaparkan, penyusunan rencana induk Geopark Natuna dimulai dengan upaya pengembangan sektor unggulan Natuna, penetapan warisan Geologi (Geo Heritage) dengan menetapkan peta geosite yang diajukan tim kecamatan dan desa.
“Natuna itu memiliki 13 site utama dengan 15 site pendukung yang terbagi dalam 3 cluster yakni cluster Ranai dan sekitarnya, Cluster Selatan dan Cluster Kelarik-Sedanau,” paparnya.
Lanjut Hardinansyah, site inilah yang akan disusun dan dikembangkan untuk diusulkan menjadi UNESCO Global Geopark (UGG).
Dengan masuknya Geopark Natuna menjadi UGG, diharapkan dapat semakin menggairahkan pengembangan sektor pariwisata di daerah ujung utara NKRI tersebut. (red)