Bupati Natuna : ” Industri Rumahan di Natuna Sudah Waktunya Naik Kelas ! “
Natuna- Bupati Natuna Wan Siswandi berharap, produk-produk yang dihasilkan industri rumahan di Natuna sudah waktunya naik kelas hingga bisa masuk ke resort-resort yang ada di Natuna dan menembus pasar nasional.
“Saya yakin dan percaya industri rumahan ini bisa berkembang dan mampu bersaing dengan industri rumahan dari wilayah lain, Industri rumahan atau UMKM di Natuna bisa meningkatkan kualitas mutu dengan kemasannya sesuai perkembangan zaman agar bisa dipasarkan ke tinfkat nasionalm adanya Resort yang saat ini standarnya bintang Lima bisa membantu mempromosikan aneka produk olahan ibu-ibu yakni masakan lokal tetapi standar hotel bintang lima,” Jeas Wan Siswandi
Harapan Bupati Natuna ini disampaikan saat membuka pelatiham bagi 85 pelaku industri rumahan di Kabupaten Natuna yang ditaja Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak kabupaten Natuna di Restoran Dapur Ibuku Adiwana Jelita Sejuba Desa Sepempang Kec. Bunguran Timur, Senin (12/06).
Saat ini Pemerintah Kabupaten Natuna sedang membangun pusat layanan usaha terpadu dan sentra IKM yang nantinya akan diperuntukkan kepada para pelaku usaha nantinya.
“Kita berharap pelatihan ini memberikan penguatan-penguatan dan keterampilan untuk pelaku industri dalam menjalankan industri rumahan, latihan ini bertujuan agar para ibu-ibu lebih mempunyai karya-karya dan keterampilan dalam bidang masakan selama ini lebih disempurnakan pengetahuannya agar industri rumah ini kedepannya berjalan lebih baik, harapannya setelah pelatihan peserta ibu-ibu dapat meningkatkan keterampilan untuk dapat menghasilkan pendapatan ekonomi keluarga,” jelas Wan Siswandi.
Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Anak Sri Riawati, SP M.Si menje;asan bahwa tujuan pelatihan bertajuk “Pengembangan Industri Rumahan Pelatihan Diversifikasi Produk Kabupaten Natuna Tahun 2023,” dapat meningkatkan daya saing produk-produk industri rumahan yang menggunakan bahan lokal yang ada di desa-desa binaan industri rumahan sehingga dapat menyelesaikan upaya penurunan angka kemiskinan melalui pemberdayaan perempuan dengan memanfaatkan potensi desa di kabupaten Natuna.
“Sesuai arahan Presiden Republik Indonesia kepada kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Republik Indonesia bahwa Pemberdayaan perempuan di bidang kewirausahaan perspektif gender,” jelas Sri Riawati
Selain itu juga untuk Peningkatan peran ibu dan keluarga dalam pengasuhan pendidikan anak penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak penurunan pekerjaan anak dan pencegahan perkawinan
Dijelaskan Sri Riawati, Kementerian PPA sejak tahun 2016 melaksanakan kegiatan pemberdayaan ekonomi perempuan melalui pengembangan pelaku industri rumahan yaitu suatu industri skala mikro umumnya memanfaatkan atau menghasilkan produk berupa barang jadi yang memberikan nilai tambah dan dikerjakan di rumah secara khusus ataupun sebagai kerja paruh waktu pemerintah pusat melalui Kementerian PPPA mengeluarkan kebijakan dengan diterbitkannya peraturan menteri pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Republik Indonesia nomor 2 tahun 2016 tentang pedoman umum pembangunan industri rumahan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui pemberdayaan perempuan
“Pada tahun 2017 Kementerian PPPA melaksanakan pilot project industri rumahan sampai tahun 2019 dengan perbandingan anggaran APBN 100% tahun kedua 80% APBN 20% APBD tahun ketiga 20% APBN 80% APBD sampai tahun ke-4 APBD 100% dengan lokus Desa limau manis jeruk dan Tanjung dengan melakukan intervensi beberapa hal seperti pemetaan perempuan yang berasal dari keluarga kurang mampu namun mempunyai potensi diberi bantuan peralatan sederhana yang bisa menunjang usahanya diberi pelatihan kewirausahaan mulai dari psikologis kewirausahaan pendampingan usaha sampai pelatihan diversifikasi sehingga hasilnya 3 Desa ini sudah mampu membuat prakoperasi sehingga secara modal ketiga Desa ini sudah mulai Mandiri,” jelasnya
Hal itu tentunya, lanjut Sri Riawati, tidak terlepas dari usaha bersama seluruh OPD untuk melaksanakan program kegiatan sesuai tupoksi masing-masing dengan sasaran yang sama sehingga ketika industri rumahan ini berkembang menjadi usaha mikro kecil dan menengah Maka selanjutnya menjadi binaan despendako Oleh sebab itu mohon kepada seluruh kepala desa agar program ini menjadi perhatian sehingga dapat dianggarkan pada anggaran desa
‘Pembinaan industri rumahan ini sudah dikembangkan lagi pada Desa Binjai pada Tahun 2022 dan desa air langit serta Sumedang pada tahun 2023 dengan menggunakan APBD Program ini bertujuan untuk membantu para ibu rumah tangga yang mempunyai usaha guna menopang ekonomi keluarga atau para ibu rumah tangga yang menjadi kepala rumah tangga disebabkan suami meninggal dan tidak lagi memberikan nafkah ekonomi untuk menghidupi keluarga,” ucapnya
“Program ini diharapkan mampu mewujudkan beberapa hal diantaranya meningkatkan pendapatan keluarga melalui kegiatan produksi yang dikerjakan di rumah oleh perempuan wirausaha dengan penumbuhan dukungan dari suami dan anggota keluarga lainnya, membuka peluang usaha alternatif, mengembangkan industri kreatif melalui kegiatan pemberdayaan perempuan dalam rangka penguatan jaringan industri rumahan,” pungkas Sri Riawati.
Turut hadir dalam kegiatan itu, Ketua TP PKK Kabupaten Natuna Ibu Septi Dwiani Wan Siswandi, Plt Kadis Ketahanan Pangan Pertanian Asmara Juana Suhardi, M.Si, Kadis Pariwisata Hardinansyah, M.Si, Kadisperindagkop UM Marwan Sjah Putra, S.TP, Kadisnakertrans Husyaini, S.Ip, Camat Bunguran Timur Laut Yunalis, S.Pd, Sekretaris Inspektorat Daerah Trisulo Varianto, SE, Kades Tanjung Kec. Bunguran Timur Laut M. Nawawi, Kades Limau Manis Kec. Bunguran Timur Laut Zarkawi, Kasi Trantib DesaCeruk Kec. Bunguran Timur Laut Yusniadi, Kabid Kewaspadaan Nasional dan Penanganan konflik Bakesbangpol Tri Agung Prawira, dan Chef Dapur Ibuku Adiwana Jelita Sejuba Chef Salman serta Perwakilan DWP Kabupaten Natuna Ibu Ida (red)