17 April 2024

Sekdakab Natuna Identifikasi Lahan Untuk Pemberkasan Administrasi Sertifikat Lahan Embung Sebayar

Lokasi pembangunan tungku Embung Sebayar (dok_PUPR)

KR Natuna,- Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna Boy Wijanarko Varianto SE bersama ATR/BPN dan Kajari Natuna melakukan i Kabupaten Natuna, Sabtu (01/10/22) siang.

Dalam mendukung ketersediaan air baku dan air tanah di Kabupaten Natuna, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera IV Batam, Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air membangun 2 tampungan air yaitu Embung Pulau Serasan di Desa Air Ringau, Kecamatan Serasan Timur dan Embung Sebayar di Desa Sungai Ulu, Kecamatan Bunguran Timur. Kedua embung dibangun pada TA 2022 dengan anggaran Rp. 39,8 miliar.

Sekda Natuna Boy Wijanarko, Kajari Natuna Imam MS Sidabutar bersama Kepala ATR/BPN Natuna saat melihat peta lokasi lahan pembangunan Embung Sebayar untuk di sertifkasi oleh BPN Natuna
a

Boy mengatakan, kehadiran kedua embung di Natuna tersebut diharapkan dapat memberikan solusi ketersediaan air baku di wilayah kepulauan di Natuna.

“Embung berfungsi untuk mendistribusikan dan menjamin kontinuitas ketersediaan air untuk berbagai kebutuhan masyarakat, yaitu menyimpan air pada saat musim penghujan untuk dapat dimanfaatkan pada waktu diperlukan. Selain itu, embung juga berfungsi untuk me-recharge air tanah sebagai upaya konservasi sumber daya air,” tuturnya.

Embung Sebayar memiliki kapasitas tampung 410.000 m3 dengan luas genangan 18,5 hektar dengan fungsi utama menyediakan air baku sebesar 0,068 m3/detik. Saat ini progres konstruksinya sudah mencapai 23,76% dengan pekerjaan peninggian jalan area genangan lokasi 1 dan lokasi 2 serta pekerjaan spillway seperti pengecoran lantai kerja dinding bagian apron hulu ke mercu dan lantai ambang mercu, instalansi besi lantai hilir mercu, dan fabrikasi besi dinding dan bekisting dinding apron dan mercu.

“Pembangunan Embung Sebayar sampai sekarang baru di ditungku bangunan yang dilaksanakan 5 hektar. Totalnya 22 hektar di mana 5 hektar udah dihibahkan oleh pemerintah Daerah Kabupaten Natuna dan tinggal 17 hektarnya yang hari ini kita cek serta melakukan identifikasi bersama Kepala BPN Natuna dan dihadiri langsung oleh Pak Kajari Natuna”, tuturnya.

Lebih lanjut dirinya menyampaikan setelah melakukan identifikasi maka selanjutnya dilakukan pengukuran sehingga selanjutnya data dimasukkan ke sistem dan dari sistem itu nanti berjalan tim oprasial sudah siap melakukan pengukuran dan bisa terselesaikan di minggu ke-4 Oktober mendatang.
“Target Minggu ke-4 Oktober 2022 lokasi sudah clear area semua,” terang Boy,

Jamin Ketersediaan Air Baku di Wilayah Perbatasan, Kementerian PUPR Bangun 2 Embung di Natuna.

lokasi pembanguana Embung di kecamatan Serasan

Pembangunan infrastruktur oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tidak hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa atau kota-kota besar saja, melainkan juga di kawasan perbatasan maupun di pulau-pulau terdepan Nusantara, termasuk di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Hal ini merupakan wujud nyata implementasi dalam membangun Indonesia dari pinggiran dalam rangka menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu prioritas nasional yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasil-hasil pembangunan,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono

Dalam mendukung ketersediaan air baku dan air tanah di Kabupaten Natuna, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera IV Batam, Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air membangun 2 tampungan air yakni Embung Pulau Serasan di Desa Air Ringau, Kecamatan Serasan Timur dan Embung Sebayar di Desa Sungai Ulu, Kecamatan Bunguran Timur. Kedua embung dibangun pada TA 2022 dengan anggaran Rp39,8 miliar.

Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Batam Tuti Sutiarsih mengatakan, kehadiran kedua embung ini diharapkan dapat memberikan solusi ketersediaan air baku di wilayah kepulauan di Natuna. “Embung berfungsi untuk mendistribusikan dan menjamin kontinuitas ketersediaan air untuk berbagai kebutuhan masyarakat, yaitu menyimpan air pada saat musim penghujan untuk dapat dimanfaatkan pada waktu diperlukan. Selain itu, embung juga berfungsi untuk me-recharge air tanah sebagai upaya konservasi sumber daya air,” kata Tuti.

Embung Pulau Serasan memiliki kapasitas tampung 1.682 m3 dengan luas genangan 0,0649 ha. Manfaat utamanya adalah untuk penyediaan air baku sebesar 0,001 m3/detik serta fungsi lain seperti pengendalian banjir dan potensi destinasi wisata baru. Tercatat hingga Juni 2022, progres fisik pekerjaan Embung Serasan mencapai 13,09% meliputi pembangunan jalan akses, galian dan timbunan jalan akses, galian drainase, pembesian dan pengecoran jalan akses, pekerjaan bak tampung, pembesian dan bekisting dinding. (red)

 

(red)