Pantau Harga Kebutuhan Pokok, Bupati Natuna Sidak Pasar Ranai.
Turut mendampingi Bupati yakni Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Marwan Syah Putra serta Kepala Dinas Pertanian Sri Hariningsih. Sidak berlangsung mulai pukul 08.00 WIB. Hal ini dilakukan untuk memantau pergerakan harga kebutuhan pokok serta dalam rangka menjaga stabilitas harga pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Bupati bersama rombongan meninjau harga beberapa komoditi seperti sembako, sayur-mayur, ikan, hingga daging sapi.
Bupati Natuna Wan Siswandi mengatakan, sidak dilakukan guna menjaga stabilitas harga serta memantau pergerakan harga kebutuhan pokok pasca kenaikan BBM.
“Saat ini kita turun bersama-sama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna dengan Satgas Pangan untuk memantau perkembangan harga bahan kebutuhan pokok dari sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM,” kata Siswandi.
Dari hasil pemantauan tersebut, jelas kenaikan harga BBM masih belum berdampak secara signifikan terhadap harga bahan kebutuhan pokok.
“Sudah kita lakukan pemantauan, harga tidak berpengaruh karena kenaikan BBM. Secara umum semua masih normal,” ujar Siswandi.
Siswandi menjelaskan, Pemerintah Pusat memberi kewenangan kepada Pemerintab Daerah untuk memangkas Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar 2 persen untuk Bantuan Langsung Tunai.
“Jadi sekitar Rp 2 milyar. Apabila dampak kenaikan harga BBM ini meluas, kita bisa membantu masyarakat dengan bantuan transportasi, BLT atau subsidi lainnya,” jelasnya.
Pemerintah akan lebih selektif menyalurkan BLT untuk masyarakat yang terkena dampak kenaikan harga BBM, sehingga tidak ada penerima ganda.
“Yang paling utama dan penting saat ini adalah kebutuhan mendasar, ketersediaan bahan pokok masih terjangkau harganya untuk saat ini,” sambungnya.
Secara umum harga kebutuhan pokok di Natuna masih normal, hanya saja beberapa komoditi mengalami kenaikan seperti, cabe merah naik dari Rp 95 ribu menjadi Rp 120 ribu, cabe rawit naik dari Rp 100 ribu menjadi Rp 140 ribu, harga daging naik dari Rp 140 ribu menjadi Rp 150 ribu. red)