Bupati Natuna Wan Siswandi Evaluasi Penanganan Covid-19 Natuna
KR Natuna- Mengawali hari pertama kerja sebagai Bupati dan Wakil Bupati Natuna. pasangan Wan Siswandi dan Rodial Huda langsung memimpin rapat evaluasi percepatan penanganan Covid-19 di Natuna.
‘Saya Minta Laporan penggunaan dana covid-19 Kabupaten Natuna, jangan ada yang ditutup-tutupi, peruntukannya harus jelas supaya jangan disalah gunakan, saya minta laporannya secepatnya, dan tolong kepada Tim Satgas untuk memasukkan Kajari Ranai sebagai Wakil ketua dalam SK Tim Satgas Kabupaten agar beliau bisa mengawasi penggunaan dana percepatan penanganan Covid-19 ini , sehingga kita bisa akuntable dan transparan,” Jelas Wan Suwandi yang memimpin awal rapat,
Untuk Tahun 2021 Warga asli Natuna yang terpapar virus Covid-19 hingga hari Rabo, 26/05 telah mencatat angka lebih dari 300 orang, angka ini sudah melampui jumlah WNI dari Wuhan yang di awal tahun 2020 lalu dievakuasi dan dikarantina di Natuna, saat awal pandemi Corona merebak di dunia.
Data satgas percepatan penanganan Covid-19 Natuna mencatat terjadi peningkatan dalam seminggu terakhir,berdasarkan hasil tracing kontak erat kasus terpapar harian menunjukan angka lebih dari 30 orang perhari
Dalam 2 hari buturut-turut 2 pasien suspek meninggal dunia masing-masig Ny SA (57 th) pada hari minggu (23/05) dan Tn WD (56thn) pada hari Selasa (25/05) malam keduanya adalah Suspek Covid-19 yang bergejala atau menderita penyakit penyerta (bawaan-red) dan tinggal dalam satu kawasan kelurahan Ranai kecamatan Bunguran timur dalam 2 bulan terakhir.
” Ya tadi malam Selasa (25/05) satu Suspek Covid-19atas nama tuan WD 56 tahun yang dirawat diruang isolasi RSUD Natuna meninggal dunia, dan telah dimakamkan dengan protokol kesehatan prosesi pemakaman berlangsung hingga tengah malam,” jelas Jubir Satgas penanganan Cocid-19 Natuna Hikmat Aliansyah menjawab Konfirmasi media ini, Rabo(26/05) pagi.
Hikmat selanjutnya menjelaskan bahwa Data hingga hari Senin (24/05) menunjukan sebanyak 295 Suspek Positif Covd-19, 4 orang meninggal dunia, 160 orang menjalani karantina isolasi terpadu, beberapa karantina mandiri dan7 orang menjalani perawatan di Ruang isolasi RSUD Natuna, dinyatakan selesai menjalani karantina sebanyak 132,
Sementara jumlah spesimen 1868 diperiksa (termasuk tambahan 73 sedang proses) terdiri dari 374 spesimen anak-anak, 808 laki-laki dewasa dan 786 perempuan.
” Ada penambahan jumlah Suspek positif sebanyak 34 orang pada Senin ( 24/05) dan tambahan 30 Suspek pada Selasa (25/05) dan hari ini juga maih dilakukan penelusuran kontak erat dari suspek terakhir ” tambah Hikmat
Ketersediaan logistik dan bed tempat ruang Karantina di Natuna menipis
Lonjakan jumlah Suspek Covid-19 yang sangat tinggi di Natuna menyebabkan ketersediaan logistik dan tempat tidur perawatan menjadi kurang.
” Stok alat Rapittest Antigen di Dinas kesehatan Natuna habis, terakhir kita kirimkan ke kecamatan Serasan lebih dari 100 unit pasca munculnya 8 Susek Positif Covid-19 Senin lalu, padahal kita telah mendapat bantuan dari BNPB 5000 unit dan pinjaman dari Departemen Agama 1500 unit, kini kita harus punya persediaan paling tidak 10,000 unit untuk antisipasi 2 bulan kedepan, selain Rapit tTst Antigen, Natuna juga butuh alat penanganan pasien bergejala di RSUD Natuna, kita hanya punya 3 ventilator padahal idelanya harus ada minimal 10 unit, kapasitas ruang perawatan isolasi di RSUD juga hanya ada 10 unit sementara laju penambahan Suspek makin bertambah, Stok reagen untuk Awab-PCR dan Dokter Ahli Penyakit dalam juga tak kalah pentingnya, ” J elas Hikmat menjawab konfirmasi media ini.
Sementara terkait ketersediaan ruang inap bagi suspek tanpa gejala (OTG) Sekertaris Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Natuna Syawal SE menjelaskanbahwa kondisinya juga hampir full.
” Untuk kapasitas Asrama Haji Natuna kita sudah optimalkan hingga bisa menampung 160 orang, sementara saat ini sudah terisi lebih dari 112 orang, dan masih ada potensi penambahan kasus baru hasil tracing kontak erat Suspek terakhir, satgas kabupaten juga sudah menyiapkan langlah antisipasi dengan menyewa 2 penginapan berkapasitas 60 orang, rencananya bagi Suspek yang sudah menjalani karantina dan sudah dinyatakan megatif hasil swab ke 2 kali akan kita pindahkan ke penginapan sehingga Suspek baru hasil Tracing bisa kita tempatkan di Asrama Haji, kondisi ini sifatnya juga sementara asalkan jumlah penambahan Suspek baru tidak meledak, untuk itu ketaatan masyarakat terhadap protokol keshatan menajdi penting agar laju penmabahan Covid-19 bisa dikendalikan,” jelas Syawal SE
Ironi memang setelah 400 hari berlalu sejak kedatangan 250 WNI asal Wuhan ke Natuna, Natuna kini sepertinya harus berjuang sendiri melindungi warga aslinya yang justru kini terpapar Covid-19 dengan logistik dan dukungan alat yang minim.
Apapun Situasinya dan apapun prioritas negara, sepertinya sudah saatnya negara hadir (pemerintah pusat-red) secepatnya membantu pemerintah Natuna dalam mengadapi pandemi Covid-19, Natuna bukan hanya butuh teori dan regulasi tetapi sudah saatnya tindakan Emergency ynag cepat tepat, terarah karena bencana non pandemi ini sudah nyata di Natuna.
Selamat bertugas kepala BNPB yang baru Letnan Jenderal (Letjen) TNI Ganip Warsito, Natuna butuh uluran tangan dan perhatian bapak, salam Tangguh dari Natuna (red)