Herman Deru: Bupati PALI Harus Gas Poll Turunkan Kemiskinan
PALI | Koranrakyat.co.id – Didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Sumsel Hj Febrita Lustia, Gubernur Sumsel H. Herman Deru hadir memperingati hari jadi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) yang ke-6 tahun 2019 dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten PALI di Gedung Arsendora PT. Pertamina E Pendopo, Senin (22/4) siang.
Saat menyampaikan sambutannya, peraih Bintang Jasa Pratama dari Presiden SBY Tahun 2009 tersebut mengungkapkan apresiasinya atas penurunan angka kemiskinan yang berhasil dilakukan Kabupaten PALI.
” Saya akui PALI sudah menjadi kabupaten yang bergerak cepat maju mencapai apa yang diinginkan bersama masyarakatnya. Cuma pesan saya biar angka kemiskinan di PALI menjadi satu digit Bupatinya harus “Gas Pol”, pesan Herman Deru usai acara.
Sebagai Bupati yang pernah mengelola Daerah Otonomi Baru (DOB) atau kabupaten pemekaran ia tahu betul tantangan yang dihadapi pemerintah Kabupaten PALI tidak mudah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menekan angka kemiskinan hingga 1 digit. Oleh karena itu dia menargetkan dari sekitar 13 persen lebih angka kemiskinan PALI akan turun 2-3 persen sampai akhir masa jabatan Bupati yang sekarang.
“Kunci menurunkan angka kemiskinan itu satu ajak keterlibatan masyarakat. Silahkan pemerintah mau konsep seperti apa yang pasti muaranya harus kesejahteraan masyarakat. Tolak ukur majunya sebuah kota itu bukan dari gapura menjulang, kantor Bupati yang mewah tapi infrastruktur bagus dan angka kemiskinannya kecil. Itu barometernya,” jelas Herman Deru.
Saran itu ujarnya bukan tanpa alasan karena ia mengaku sudah membuktikannya sendiri saat dua periode menahkodai Kabupaten OKU Timur. Keterlibatan masyarakat, kepercayaan masyarakat pada DPRD dan pemerintahan penting untuk menciptakan kenyamanan masyarakat.
” Lihat di spanduk itu (dalam ruang rapat paripurna) ada seperi medali di baju saya. Itu adalah Bintang Jasa Pratama dari Presiden untuk saya sebagai kepala daerah yang dapat menurunkan angka kemiskinan secara signifikan. Ini Blbukan ngamboki tapi motivasi. Kalau kita bersinergi, sinkron semua bisa karena Bupati tidak bisa kerja sendiri butuh juga semua ornamen lainnya,” jelasnya.
Karena tantangannya yang sangat besar itulah, Herman Deru mengimbau agar semua elemen bahu-membahu membangun Kabupaten PALI yang baru berusia 6 tahun. Terutama BUMD dan BUMN yang ada di sekitar dihimbaunya untuk ikut berkontribusi membangun PALI sejajar dengan provinsi lainnya yang sudah lebih dulu maju.
” Untuk tahap awal saya akan bantu pembangunan Kantor Bupati dan Gedung DPRD masing-masing Rp5 miliar. Dan untuk aktivitas masyarakat terutama anak muda kita akan bangun gedung olahraga. Ada 10 kabupaten kota yang akan kita bantu, salah satunya di PALI,” jelas dia.
Terkait hari jadi PALI, ia juga mengatakan mestinya menjadi intropeksi bagi semua pihak. Termasuk membedah soal angka kemiskinan yang masih di atas rata-rata nasional. Karena jika infrastruktur sudah baik begitupun tata kelola uang dan pendidikan mestinya angka kemiskinan biaa ditekan hingga 1 digit.
“Selamat Ulang Tahun saya ucapkan kepada Kabupaten PALI. Semoga slogan yang ada “Serasi Nia” juga menunjukkan bahwa semua ornamen disini benar-benar harmonis termasuk eksekutif dan legislatifnya. Sehingga target satu digit angka kemiskinan Sumsel cepat terealisasi,” ujarnya.
Pada kesempatan itu Herman Deru juga tak lupa untuk mengingatkan pentingnya budaya dalam membangun kekuatab bangsa. Untuk itu ia meminta semua pihak di kabupaten baru tersebut tidak malu dan sungkan mempertahankan warisan leluhur. Baik itu budaya, kesenian, kuliner, pakaian hingga bahasa daerah.
” Saya yakin ini adalah kekuatan bangsa kita. Jadi jangan malu mempertahankannya. Jangan mudah bangga dengan budaya orang lain. Demi mempertahankan ini saya tanda tangani surat edaran bahwa di sekolah-sekolah seminggu sekali wajib menggunakan bahasa daerah, ” jelasnya.
Sementara itu Bupati PALI Heri Amalindo, menjelaskan sebagai daerah yang masih muda pihaknya mengaku masih sangat memerlukan uluran tangan dan bantuan dari provinsi Sumsel maupun pemerintah pusat.
Saat ini dikatakannya APBD PALI terus tumbuh signifikan. Sejak tahun 2014 sebesar Rp467 miliar hingga tahun 2019 meningkat menjadi Rp1,6 triliun lebih. Dimana secara makro terjadi juga beberapa peningkatan seperti pertumbuhan ekonomi, kemudian penurunan angka penganggutan sebesar 0,46 persen pada 2018, kemudian peningkatan IPM dan yang tak kalah penting penurunan angka kemiskinan turun dari 14.53 persen 2017 menjadi 13. 85 turun pada 2018.
” Sejumlah indikator memang naik tapi masih jadi fokus kami menurunkan angka kemiskinan karena masih di atas nasional. Kami ingin turunkan angka kemiskinan sekaligus mendukung program Sumsel,” jelasnya.
Ada beberapa upaya yang akan dilakukan pihaknya yakni fokus melalui pemberdayaan masyarakat industri kreatif dan pengembangan pertanian.
Pada kesempatan itu Heri Amalindo juga mengaku sangat berterimakasih pada Gubernur Sumsel yang menurutnya sangat perhatian pada daerah yang dipimpinnya tersebut.
” Satu bulan dilantik saya ditelpon Gubernur. Kami nih takut kalo Gubernur lah nelpon. Ruponyo Pak Gubernur ngabari nak ngenjuk bantuan ado CSR Rp 10 miliar. Lemak nian Gubernur cak ini, idak minta bae kami diperhatike. Inilah Gubernur lemak nian berasan,” tutupnya.
Tak hanya memotong tumpeng, di akhir acara rapat paripurna istimewa tersebut Gubernur Sumsel beserta Ketua TP PKK Sumsel Hj Febrita Lustia Herman Deru didaulat berfoto bersama Bupati PALI Heri Amalindo, Ketua DPRD berikut anggota serta sejumlah unsur Forkompinda di Kab PALI. (hms)