Kegiatan Ektrakulikuler di SMPN 9 Palembang Tetap Berjalan, Tanpa Iuran Komite
PALEMBANG | Koranrakyat.co.id – Penghapusan iuran Komite Sekolah, untuk kegiatan ekstrakurikuler, di SMPN 9 Palembang, ternyata tidak berakibat terhentinya kegiatan tersebut. Justru sebaliknya, kegiatan tetap berjalan sesuai program, berkat dukungan wali murid yang membantu secara pribadi, bahkan acap kali mencarikan sponsor.
Kepala Sekolah SMP 9, Luly Afrita, kepada Populinews.com, mengakui sempat khawatir kegiatan ektrakurikuler tak lagi bisa dilakukan, sejak ada larangan dari pemerintah pusat bahwa Komite sekolah tidak boleh lagi memungut uang wali murid untuk kegiatan ekstrakurikuler, apalagi sampai membebani wali murid.
”Waktu itu memang sempat kita khawatir juga, tapi setelah kita lakukan pertemuan dengan seluruh wali murid, soal penghentian ini sejumlah wali murid sempat ada yang tidak setuju. Sebaliknya ternyata banyak juga yang mendukung agar tetap diadakan di sekolah ini,” ungkap Luly, Senin (6/1/2025)
Terbuti, kata Lury, ketika baru-baru ini diadakah kegiatan ekstrakurikuler, meski tanpa uang komite kegiatan itu berjalan berkat bantuan dari wali murid. Mereka tidka saja menyumbangkan uang pribada, tapi juga mencari donatur untuk support kegiatan terutama kegiatan event – event besar. “Alhamdullilah support wali murid di sekolah ini masih kuat” tambahnya.
Luly berterimakasih pada wali murid yang telah memberikan bantuan baik moral maupun material sehingga kegiatan ektrakulikuler di sekolah berjalan, Luly berharap hal ini terus belanjut demi kemajuan sekolah
SMPN 9 merupakan Sekolah Menengah Pertama favorit di kota Palembang, setiap penerimaan peserta didik baru pendaftar di sekolah ini membludak tak heran jika di kelas terisi 40 an murid.
Diakui Luly sekolah dengan jumlah murid besar butuh dana yang kuat untuk menunjang kegiatan sekolah, tanpa dana kegiatan tidak berjalan. Sejak ditiadakan iuran komite, sekolah sukar berkembang apalagi tidak ada kepedulian dari wali murid sementara Dana Bantuan Sekolah (BOS) dari pemerintah sudah ada peruntukanya.
Ditambahkan Luly, masalah di sekolah saat ini selain tak ada dana penunjang kegiatan ektrakulikuler, sekolaj juga kekurangan guru sejak pemerintah tidak memperbolehkan menerima guru honor seperti di SMP 9 banyak guru yang pensiun, guru honor yang diangkat PPPK pindah mengajar, jado guru yang ada dipadatkaryakan mengajar 30 jam dalam satu minggu (atk/sit)