21 Januari 2025

Kisruh Nama Flyover Laksamana Ladi, Ini Kata Ketua l LAM Kepri

Kisruh Nama Flyover Laksamana Ladi, Ini Kata Ketua l LAM Kepri

Rabu, 01 Januari 2025
Penulis : WK

TANJUNGPINANG l Koranrakyat.co.id – Sejak diresmikan Flyover yang diberi nama Laksamana Ladi oleh Walikota Batam/Kepala BP Batam tanggal 31 Desember 2024, diberbagai media sosial banyak orang terperangah dengan nama flyover tersebut, pasalnya baru malam itulah warga Kepri mendengar nama Laksamana Ladi.

Siapa Laksamana Ladi, dari mana asalnya, apa peran nya di Batam? Ada yang mengatakan Pahlawan Nasional yang berasal dari Sulawesi Selatan, ada pula mengatakan beliau adalah Laksamana dari Kerajaan Riau Lingga, kemudian berkembang ada yang menghubungkan dengan Pulau Ladi, Sungai Ladi, Suku Ladi dan lain sebagainya.

Untuk menelusuri prihal itu lebih lanjut, awak media ini mencoba mengkonfirmasi salah satu ketua LAM Provinsi Kepulauan riau (Kepri) Datok Atmadinata, beliau merespon bahwa nama Laksamana Ladi tidak pernah ada dalam sumber sumber sejarah Melayu, khususnya di Kerajaan Riau Lingga. “Jika begitu tokoh yang dikaitkan dengan nama Laksamana Ladi di Kerajaan Riau Lingga adalah tokoh fiksi, khayalan dalam angan angan,” katanya, sambil tertawa kecil.

Atmadinata juga menegaskan, alangkah manisnya sebelum nama tokoh itu digunakan untuk nama flyover tersebut pihak pemerintah (Wako/ Kepala BP Batam) meminta sumbang saran kepada para tetua daerah ini, Sejarawan, Lembaga Adat, sehingga tidak menjadi ramai dipolemikkan.

“Alangkah di sayangkan jalan layang yang sangat bagus begini, prestisius dalam hitungan jam setelah diresmikan, menjadi compes karena nama yang tidak jelas sumber sejarah nya. Jika sekalipun nama Laksamana Ladi itu benar ada, namun kurang pas juga untuk nama sebuah jalan layang, karena nama tokoh yang bergelar Laksamana lebih pas untuk nama Kapal Perang, atau pangkalan AL misalnya.

Terakhir Datok Atmadinata mengusulkan kalau juga masih mau menggunakan nama tokoh, mungkin diambil dari nama mantan Walikota Batam, Raja Usman Draman, Datok Nyat Ķadir misalnya atau nama tokoh terkenal dari jaman Otorita Batam seperti Ibnu Sutowo dan Habibie,” pungkasnya.