Membezuk Pak Atma

Oleh: Marah Sakti Siregar.
Wartawan Senior Indonesia
Jelang Magrib Senin ini (17 Desember 2024), saya dan isteri membesuk senior kita Pak Atma Kusumah, 86 tahun.
Alhamdulillah, berkat atensi teman-teman seperti Bung Timbo Siahaan, Wamen Nezar Patria dan Uni Lubis, siang tadi, Pak Atma, sudah di pindahkan ke ICU di lantai 3 Gedung Kencana RSCM. Dipindahkan dari kamar di mana dia dirawar sebelumnya selama 9 hari. Di kamar 201 Gedung A RSCM.
” Terima kasih dari keluarga kami buat semua teman-teman ayah. Siang tadi, tiba-tiba pimpinan RSCM datang dan mengatakan ayah akan dipindahkan ke ICU,” kata Kresna , putera sulung dari tiga putera Pak Atma. Ketiganya bersama keluarga lain nampak berjaga di ruang tunggu pasien. Tidak jauh dari ruang ICU.
Pak Atma sendiri, mantan ketua Dewan Pers pertama era reformasi (2000-2003), tampak terbaring di pojok kanan ruang ICU dengan pelbagai peralatan medis di mulut dan dan hidungnya. Hanya bisa dilihat dari jendela di luar ruang ICU.
Kresna menceritakan akhir November lalu, ayahnya yang penderita diabetes, mengeluh merasa lemah dan sulit bangkit dari tempat tidur. Dengan menggunakan fasilitas BJPS, Begawan Pers dan penerima penghargaan internasional Hadiah Ramon Magsaysay tahun 2000 itu, dibawa ke RSCM. Ia dinyatakan kena gangguan (gagal) ginjal stadium 5.
Diobati beberapa hari, sempat agak membaik. Dan akan dibawa pulang.
Tapi, esoknya, ketika mau dibawa pulang kakinya membengkak. Maka, kembali harus dirawat.
Dan setelah itulah kondisi Pendekar Kemerdeiaan Pers itu terus drop. Padahal, diagnosa dokter memastikan: wartawan kawakan yang hobi mengajar itu perlu menjalani cuci darah (hemodialisis).
Tapi, keluarga terpaksa harus menunggu karena tensi dan kondisi Pak Atma, antara lain karena faktor usia tidak memungkinkan diambil tindakan.
Walhasil, Kresna mengatakan keluarga yang sebelumnya enggan memberitahukan sakit sang ayah kepada pihak lain terpaksa membatalkan kesepakatan itu.
Kresna pun bergerak. Menginformasikan ihwal sakit Pak Atma. Di antaranya, ke Mbak Indri di LPDS, kantor di mana Pak Atma paling lama berkiprah.
Baru setelah itu kabar sakitnya tokoh pers itu menyebar dan ditindaklanjuti oleh beberapa teman ke pihak terkait. Misalnya Menkes dan Dirut RSCM.
Keluarga Pak Atma sempat terkejut dan sangat mengapresiasi atensi tersebut.
Mereka memohon doa. Agar ayah mereka bisa pulih kembali. Semangat Pak Atma.