10 September 2024

Pemandangan Langka Kiai Tol’at Wafa dan Kiai Mudrik Qori Tampil Satu Panggung

DUA Mudir (Pimpinan) Pondok Pesantren (Ponpes) besar dan terkenal, KH Tol’at Wafa Ahmad, Lc (Ponpes Raudhatul Ulum (RU) Sakatiga) dan Drs KH Mudrik Qori, MA (Ponpes Al-Ittifaqiah (PPI) Indralaya) , tampil bareng sebagai narasumber pada Diskusi Panel bertajuk Peranan Ulama dan Umara dalam Menciptakan Pilkada Damai dan Berkualitas. Diskusi tersebut atas kerja bareng Pengurus Forum Ukhuwah Ulama Umara (FU3) Kabupaten Ogan Ilir (OI) dan Bagian Kesra Pemkab OI, di Gedung Pendopoan Rumdin Bupati OI di KPT Tanjung Senai, Indralaya, Selasa 3 September 2024.

Kendati kedua Ulama kondang ini sama-sama berdomisili di Ogan Ilir, tapi keduanya selama ini belum pernah terlihat tampil satu panggung dalam acara formal. Karena ini “pemandangan langka”, maka kehadiran Kiai Wafa begitu panggilan akrab KH Tol’at Wafa Ahmad, Lc dan Kiai Mudrik sapaan Drs KH Mudrik Qori, MA, sangat dinantikan banyak orang.

Selama ini memang tidak mudah mengumpulkan keduanya dalam panggung formal, karena keduanya banyak kesibukan terkait berbagai posisi di masyarakat. Kendati jarang terlihat satu panggung, antara Kiai Wafa dan Ki Mudrik tidak ada masalah pribadi. Ketika keduanya bertemu, mereka terlihat sangat akrab, bersalaman dan berpelukan, juga dengan cerita-cerita humoris. Tapi imaje di publik seolah keduanya ada persaingan terselubung. Maka dengan kehadiran keduanya dalam acara formal seperti pada diskusi panel bicara Pilkada Damai ini, maka imaje tersebut terjawab, bahwa antara keduanya, juga antara Ponpes RU dan PPI, tidak ada masalah. Kalau pun ada persaingan sifatnya sehat, manusiawi, dan wajar untuk membesarkan kedua pondok yang memang sudah besar dan terkenal ini.

Terhadap pelaksanaan Pilkada di Ogan Ilir maupun di Sumsel, keduanya juga memiliki pandangan yang sama, yakni baik Ulama maupun Umara memiliki peranan penting bagi terciptanya pilkada yang damai dan berkualitas. Para ulama berperan untuk memberikan kesejukan di tengah-tengah masyarakat. Mendorong rasa memiliki dan rasa tanggung jawab kepada masyarakat dan steakholder, guna terciptanya pilkada yang damai dan berkualitas. Apalagi bagi Kabupaten Ogan Ilir yang dikenal daerah Santri, maka semangat ini harus di kedepankan, ujar mereka.

Selain KH Tol ‘at Wafa dan KH Mudrik Qori, juga ada dua narasumber lainnya, Sekda H Muhsin Abdullah, ST, MM, MT dan Kapolres OI yang diwakili Kasat Intelkam, AKP Hendry Antonius.

Sekda Muhsin Abdullah mengatakan, untuk terciptanya Pilkada yang damai dan berkualitas, kuncinya masing-masing institusi yang terkait berperan sesuai dengan tugas, fungsi dan wewenangnya secara bertanggung jawab dan sesuai aturan.

Sementara Kasat Intel Polres OI, Hendry Antonius, mengajak kepada para ulama untuk bersama-sama menciptakan rasa aman dan damai di tengah-tengah masyarakat. Baik itu melalui ceramah agama, khotbah jumat, maupun aktifitas lainnya.

Dari diskusi panel tersebut, berdasarkan berbagai pernyataan dan harapan audiens yang hadir, hal yang juga perlu menjadi perhatian adalah bagaimana partisipasi pemilih tetap tinggi kendati Pilkada OI ini hanya calon tunggal.

Diskusi tersebut dibuka oleh Wabup OI, H Ardani, SH, MH dan sempat mengikuti diskusi, serta dihadiri sekitar 100 peserta yakni perwakilan Forkopimda, pengurus FU3, ormas Islam, kepala OPD, Ketua MUI Kecamatan, para Camat, Pengurus Abpednas, Forum Kades, juga hadir Ketua Bawaslu OI, Dewi Al Hikmawati, dan Komisioner KPUD, Rusdi Daduk sebagai peserta. (ica)