Hampir 282 Juta Orang Alami Kelaparan Akut pada 2023, 2024…????
Jakarta,KoranRakyat.co.id – Setidaknya ada 282 juta orang menderita kelaparan akut pada tahun 2023.
Informasi tersebut dari sebuah laporan yang dirilis pada hari Rabu (24/04).
Sebagaimana dilasir detiknews.com, laporan ini dibuat bersama oleh beberapa badan PBB, Uni Eropa, sejumlah badan pemerintahan, dan LSM.
Menurut laporan tersebut, kerawanan pangan di seluruh dunia dipicu oleh konflik, peristiwa cuaca ekstrem, dan ketidakstabilan ekonomi.
Kenaikan selama lima tahun berturut-turut
Laporan global mengenai krisis pangan dari Food Security Information Network (FSIN) itu menyebut bahwa prospek untuk tahun 2023 “suram”, dengan jumlah orang yang menghadapi kerawanan pangan bertambah 24 juta jiwa dibandingkan dengan tahun 2022.
Tahun 2023 menjadi tahun kelima terjadinya peningkatan jumlah orang yang menderita kerawanan pangan akut secara berturut-turut.
“Di dunia yang serba berkecukupan, anak-anak mati kelaparan,” kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam kata pengantar laporan tersebut.
“Perang, kekacauan iklim, dan meningkatnya kebutuhan hidup – ditambah dengan upaya penanggulangan krisis yang masih belum memadai – berarti hampir 300 juta orang menghadapi krisis pangan akut pada tahun 2023,” jelasnya seraya menambahkan bahwa “pendanaan tidak sejalan dengan kebutuhan.”
Di mana kerawanan pangan paling banyak terjadi?
Krisis pangan paling banyak terjadi di Afganistan, Republik Demokratik Kongo, Ethiopia, Nigeria, Suriah, dan Yaman.
Secara khusus di Sudan, kerawanan pangan memburuk tahun lalu akibat konflik antara tentara dan paramiliter RSF, dan di Jalur Gaza memburuk akibat serangan Israel di wilayah Palestina.
Sementara di Haiti, kondisi memburuk karena berkurangnya produksi pertanian, ditambah kondisi ketidakstabilan politik dengan adanya geng bersenjata yang mengambil alih sebagian ibu kota negara, Port-au-Prince.
Laporan ini juga memperingatkan bahwa fenomena cuaca El Nino dapat menyebabkan kekeringan yang parah di Afrika bagian barat dan selatan.
Beberapa negara di Afrika bagian selatan telah mengumumkan keadaan darurat nasional karena kekeringan, termasuk Zimbabwe pada awal bulan ini dan Malawi pada bulan Maret.
Sekitar 700.000 orang, termasuk 600.000 orang di Gaza, berada di ambang kelaparan tahun lalu.(*Sar)
