Fitria : “Berbagi Pada Sesama itu, Indah”
Tanjungpinang – koranrakyat.co.id : Berbagi pada sesama, setitik niat yang terbesit di dalam benak seorang ibu muda. Niat tersebut terkandung bulan lantaran akan meminta timbal balik, karena niat berbagi pada sesama itu sudah tertanam semenjak dahulu.
Adalah Fitria Ary Sugiyanti, ibu muda yang tinggal di kitaran perumahan Bukit Raya, Kelurahan Pinang Kencana ini berprinsip. Selain dapat berbagi, juga dapat meringankan beban yang mereka rasakan.
Pandi, seorang petugas kebersihan yang mengangkut sampah di Perumahan Bukit Raya RT 04 RW 011 itu sangat senang dan bersyukur atas bantuan yang diberikan oleh Fitria Ary Sugianti.
Pasalnya, bantuan berupa becak bermotor untuk memungut sampah itu dinilai sangat membantu dalam melakukan kerjanya sebagai petugas pemungut sampah warga dilingkungan tersebut.
Ucapan terimakasih saya berikan pada ibu Fitria, dimana beliau telah memberikan satu unit becak bermotor. Tentu saja, bantuan yang diberikan ini dapat meringankan kerja saya sehari-hari. Ujarnya.
Sementara itu, Fitria Ary Sugiyanti, kepada awak media ini mengatakan. Kalau dirinya prihatin atas kondisi peralatan dan kendaraan petugas pengangkut sampah dilingkungannya itu.
Menurutnya, bapak petugas pemungut sampah itu adalah termasuk salah satu tugas yang patut di perhatikan. Karena tanpa mereka, tentu sampah-sampah ini akan berantakan yang akhirnya mengeluarkan bau yang tak sedap.
Saya melihat, sampah-sampah yang ada di lingkungan RT. 04 ini sangat banyak. Sudah pasti, jika tidak di perhatikan atau di kerjakan dengan serius, tentunya akan menjadi masalah yang sangat serius.
Dengan kondisi peralatan seadanya, lanjut Fitria. Pak Pandi, selaku petugas yang mengangkut sampah itu melakukan rutinitasnya sedikit kewalahan.
Minimnya peralatan yang dimiliki oleh pak Pandi itu yang membuat saya prihatin, yang akhirnya. Dengan niat yang tulus, saya berinisiatif memberikan satu unit motor yang dijadikan becak bermotor untuk digunakan sebagai pengangkut sampah. Ujarnya.
Sebelumnya, untuk mengangkut sampah. Pak Pandi menggunakan motor pribadinya, dengan menggantungkan keranjang di belakang sepeda motornya itu.
Mirisnya, keranjang yang digunakan pak Pandi untuk mengangkut sampah itu di perolehnya dengan cara mengkredit keranjang tersebut. Yang cicilannya dilakukan dengan memotong pendapatan pak Pandi dari upah yang diterima tiap bulannya.
Sementara jika ditilik dari upah yang diterima pak Pandi itu sangat minim, namun hal itu tidak membuat pak Pandi jadi lemah dan malas untuk melakukan pekerjaan itu. Beliau tetap semangat menggeluti pekerjaannya itu.
Serangkaian kegiatan yang saya dan teman-teman lakukan selama ini bertujuan dan berprinsip, bahwa berbagi pada sesama itu indah. Tutupnya.
(gad)