9 Februari 2025

Pengunjung Terharu Saksikan Ending Cinta Sang Putri

JAKARTA | KoranRakyat co.id – PAGELARAN Seni Budaya Kabupaten Ogan Ilir (OI) di Anjungan Sumsel Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, berlangsung sukses. Para seniman pendukung tampil dengan prima, termasuk penampilan Sekda OI, H Muhsin Abdullah yang membawakan lagu “Ogan Ilir Cindo.”

Bahkan saat penampilan drama yang mengisahkan legenda Putri Pinang Masak (PPM), banyak para pengunjung/penonton yang terharu. Di akhir lakon dikisahkan, Sang Putri (diperankan Alpidah Desmiarti) yang bertemu dan kemudian jatuh cinta dengan pemuda yang bernama Sang Sungging (Krisna Apriansyah) jatuh sakit dan akhirnya menghembuskan napas terakhirnya di pelukan sang Sungging. Kematian Sang Putri bukan hanya ditangisi oleh Sang Sungging sebagai calon suaminya, tapi juga oleh para pengawalnya.

Makam Putri Pinang Masak dan para pengawalnya berada di Desa Senuro Kecamatan Tanjung Batu OI. Cukup banyak juga pengunjung yang berziarah ke makam tersebut. Sang Putri ini digambarkan memiliki wajah yang cantik jelita, ia melarikan diri dari Kota Palembang, menyusuri Sungai Ogan dan Sungai Kelekar dan akhirnya terdampar di Desa Senuro. Sang Putri melarikan diri karena tidak mau dijadikan selir oleh Raja di Palembang.
Kisah tersebut dibikin narasi menjadi naskah drama oleh Drs Khairul Kaswan, Ketua Dewan Kesenian Ogan Ilir (OI), sekaligus menjadi sutradaranya.

Selain drama, sejumlah tarian dan lagu-lagu daerah OI juga memukau penonton/pengunjung. Diawali penampilan lagu Batang Hari Sembilan oleh MA Gafur Hasan dari Muarakuang. Dengan memetik gitar tunggal, Gafur tampil ciamik yang membuat pengunjung larut akan masa lalu di kampung halaman.

Lalu ditampilkan tarian “Mapak Raje” oleh Uyun Awilayah dkk. Tarian ini sebagai ucapan selamat datang dan penghormatan kepada para pejabat yang hadir di acara tersebut. Diantara pejabat yang hadir yakni Bupati Panca Wijaya Akbar dan istri Ny Mikhaila Tikha Alamsyah, Kadin Budpar Sumsel, Dr H Aufa Syahrizal yang mewakili Gubernur H Herman Deru, Wakil Ketua TP PKK Sumsel, Hj Fauziah Mawardi, juga ada Ibu Hj RA Dewi Arimbi, serta Kepala Anjungan Sumsel TMII.

Kemudian berturut-turut tampil para penyanyi “made in” OI, seperti Anggun yang berasal dari Tanjung Raja membawakan lagu bernada syahdu “Ngitung Sukat”, kemudian tampil Uden Pule dengan lagu “Beras Pegagan”. Awaludin alias Udin adalah jebolan pencarian bakat Rising Star Dangdut Indosiar. Udin saat itu meraih posisi ke 7.

Selanjutnya tampil Muzamil yang berasal dari Desa Ulak Kembahang, Pemulutan Barat dengan lagu “Pindang Pegagan”.

Sementara untuk tarian ditampilkan juga Tari Ngandon oleh Muhammad Imam dkk, serta Tari Keris oleh Septi dan kawan-kawan, yang bikin tegang penonton karena ada atraksi menggunakan keris, senjata pusaka tempo dulu.

Tidak ketinggalan juga ditampilkan seni Islami Sarofal Anam yang dimainkan Gruf Terbangan Anak Desa Ulak Bedil (Andesub) Kecamatan Indralaya. Juga Tari Pencak Betanggam oleh Pak Amnan dan kawan-kawan juga dari Desa Ulak Bedil.

Sebagai selingan juga didaulat tampil Bupati Panca Wijaya Akbar dan Ibu Hj RA Dewi Arimbi (ibu mertua Panca) yang membawakan lagu Kemesraan. Kemudian juga Kadin Budpar Sumsel, Aufa Syahrizal dengan lagu Jatuh Bangun, Anggota DPRD OI Rahmadi Djakfar dkk membawakan lagu Rembulan Bersinar Lagi. Dan sebagai pamungkas lagu Ke Bina Ria yang dinyanyikan duet Wabup H Ardani dan Hj Faizah Ardani.

Atas penampilan tim kesenian OI yang dimotori Khairul Kaswan, serta didukung Kadin Dikbud Sayadi ini, satu kata dari Aufa Syahrizal yakni OI Luar Biasa. (ica)