Apa Perlu Ada Radar Canggih BMKG Di Natuna ?

KR Natuna, Seberaoa penting penempatan radar cangih BMKG di Natuna ? Apa Urgensinya? pertanyaan ini membuat diskusi menghangat disejumlah kanal medsos yang dikuti warga Natuna, hal ini berkaitan dengan kabar Keikutsertaan Bupati Natuna ke Jerman sebagai bagian proses Pengadaan radar Canggih Milik BMKG.

Seperti di ketahui Bupati Natuna berangkat bersama tim BMKG ke Jerman sejak tanggal 2 hingga 8 November 2025 berdasarkan surat yang dikeluarkan Mendagri No 099/5095.e/SJ tanggal 9 Oktober 2025
Dalam surat yang ditujukan kepada Sekretaris Kementerian Sekretaria dijelaskan bahwa tim BMKG yang didalamya ada Bupati Natuna Cen Sui Lan
dalam rangka kegiatan Factory Acceptence Test (FAT) sebagai tim pengawas dan pemantauan kegiatan pembangunan radar cuaca buatan Jerman yang akan ditempatkan di Natuna dan Tanjungpinang
Adapun yang menjadi urgensi kegiatan ini untuk memaksimalkan kemanfaatan pembangunan radar cuaca di Kepulauan Natuna, yaitu meningkatkan akurasi informasi cuaca di wilayah perbatasan, ini bukan hanya menyangkut keselamatan nelayan dan masyarakat, tetapi juga berkaitan dengan pertahanan dan keamananwilayah batas negara, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya antisipasi bencana hidrometeorologi.
” Radar cuaca terbaru untuk Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ranai akan segera dikirim dari Jerman dan dijadwalkan tiba di Natuna paling lambat pada bulan Desember tahun ini.” jelas Cen Sui Lan menjawab konfirmasi KR usai menghadiri Paripurna di DPRD Natuna, Senin (10/11) siang.

Menurutnya Kunjungan kerja tersebut merupakan bagian dari langkah konkret Pemerintah Kabupaten Natuna dalam memperkuat sistem peringatan dini dan mitigasi bencana, terutama di wilayah strategis yang dikelilingi lautan luas serta berhadapan langsung dengan Laut Natuna Utara.
Bupati Cen Sui Lan, meyakinkan bahwa pembangunan dan pengoperasian radar cuaca di BMKG Ranai nantinya akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat, khususnya dalam memprediksi kondisi cuaca ekstrem, badai, serta gelombang tinggi yang kerap terjadi di wilayah Natuna dan sekitarnya.
“Dengan adanya radar ini, data cuaca dapat diperoleh secara lebih cepat dan akurat. Hal ini penting bagi keselamatan pelayaran, nelayan, serta aktivitas penerbangan yang melintas di atas Natuna,” jelasnya.
“MUdah- mudahan ini juga bisa menjadi awal langkah maju diplomasi teknis Kabupaten Natuna di tingkat internasional. Kunjungan tersebut membuka peluang kerja sama baru dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi lingkungan, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.” Tambah Cen Sui Lan
Radar cuaca ini direncanakan akan ditempatkan di area BMKG Ranai dan menjadi salah satu alat deteksi cuaca tercanggih di wilayah Kepulauan Riau. Dengan kemampuan memantau kondisi atmosfer secara real time, radar ini akan mendukung kebijakan mitigasi bencana dan memperkuat sistem peringatan dini di kawasan pesisir dan laut Natuna.
“Kami ingin memastikan Natuna memiliki sistem pemantauan cuaca yang modern dan andal. Ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menjadikan Natuna sebagai wilayah perbatasan yang tangguh dan berdaya saing,” tegas Bupati Cen Sui Lan.
Apa Keuntungan Radar BMKG ini Bagi Natuna ?
Penempatan radar cuaca ini, di Natuna membuat masyarakat semakin terlindungi dari risiko bencana alam, serta aktivitas ekonomi, perikanan, dan transportasi laut dapat berjalan lebih aman dan produktif, mengurangi resiko aktifitas Di Laut bisa di minimalisir.
“BMKG akan memasang, 1 unit radar C-band di Natuna untuk pemantauan cuaca ekstrem. 4 unit radar S-band untuk memperluas cakupan deteksi hujan dan awan di wilayah lain. 20 radar high-frequency (HF) guna memantau gelombang laut dan arus di perairan Indonesia. Proyek ini terintegrasi ini seluruhnya akan menggunakan anggaran Rp1,88 triliun dari program Strengthening Climate and Weather Service Capacity-Phase II (SIMM2) pada 2025. ” jelas Kepala BMKG Dwikorita Karnawati Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR RI ( dikutip dari LKBN Antara). Menurut Dwikora, Natuna termasuk wilayah yang masih kekurangan fasilitas radar cuaca.
Lebih jauh Dwikorita menegaskan bahwa penambahan radar ini sangat krusial untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi seperti Banjir Gelombang tinggi, Angin kencang
“Kecepatan dan ketepatan informasi peringatan dini bisa lebih ditingkatkan dengan teknologi ini,” ujarnya,
Selain radar, BMKG juga akan tingkatkan kapasitas superkomputer untuk pengolahan data cuaca, perluas jaringan Automatic Weather Observing System (AWOS) di bandara wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
Proyek ini melibatkan kolaborasi dengan pemerintah daerah dan mitra internasional dalam hal teknologi dan peningkatan kapasitas SDM. Dwikorita optimis seluruh rencana dapat terealisasi sesuai anggaran yang telah disetujui Kementerian Keuangan. *
(red)
