12 November 2025

Menteri Kehutanan Raja Juli Malah Perkeruh Suasana, Ketahuan Main Domino Bareng Eks Pembalak Liar

KoranRakyat.co.id —-Menteri Kehutanan Raja Juli dinilai memperkeruh suasana setelah redanya  aksi protes dari berbagai kalangan yang dikenal dengan tuntutan 17-8. Pasalnya anggota Kabinet Merah Putih pimpinan Prabowo Subianto ketahuan sedang main domino justru dengan eks tersangka pembalak liar.

Dilansir Inilah.com yang menggambarkan bahwa belum lama pecah aksi protes yang berubah menjadi anarkis, gara-gara publik kecewa dengan kenaikan tunjangan DPR di tengah situasi serba sulit. Seperti tak ada kapoknya para pejabat negeri ini, kini giliran Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni yang bikin heboh. Kedapatan duduk bareng dan main domino bersama eks tersangka kasus pembalakan liar Aziz Wellang.

Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan, mengaku kecewa atas viralnya foto tersebut. Dia bilang,
tindakan tersebut tidak sepatutnya dilakukan, terlebih dalam kondisi dan situasi yang tengah kurang kondusif belakangan ini.

“Sebagai pejabat publik dan pemimpin di bidang kehutanan, sikap Menteri harus mencerminkan integritas dan komitmen terhadap penegakan hukum, khususnya dalam isu pembalakan liar yang sangat merugikan negara dan masyarakat. Foto bersama sosok yang tengah diperiksa perkara tersebut jelas mencederai kepercayaan publik,” kata Daniel dalam keterangannya, diterima di Jakarta, Minggu (7/9/2025).

Ia juga mengingatkan agar pejabat publik menjaga sikap dan perilaku demi menjaga nama baik institusi dan kepercayaan masyarakat.

net

“Kepercayaan publik adalah hal yang sangat penting, dan kita harus berupaya keras agar tidak tergerus oleh tindakan yang berpotensi menimbulkan kontroversi,” ujarnya menambahkan.

Secara terpisah, Menhut Raja Juli menyebut pertemuan tersebut terjadi secara tidak disengaja dalam kunjungannya ke Posko Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) pada Senin (1/9/2025) malam. Ia mengaku, datang ke lokasi untuk memenuhi undangan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Abdul Kadir Karding.

“⁠Saya janjian bertemu Mas Menteri Karding. Mas Menteri Karding meminta saya “nyamperin” beliau di posko Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) dimana beliau pada saat ini menjadi Sekjennya,” ujar Raja Juli dalam pernyataan tertulis yang disiarkan melalui akun instgram pribadinya @rajajuliantoni, Sabtu (6/9/2025).

Menurutnya, ia dan Abdul Kadir berdiskusi secara tertutup di ruang belakang selama lebih dari dua jam tanpa membahas persoalan apa pun terkait kasus pembalakan liar. Menjelang tengah malam, Raja Juli berpamitan untuk pulang.

“Di ruang tamu ramai sekali orang. Beberapa orang lainnya sedang beramain domino. Mas Menteri Karding dan saya diajak ikut main. Setelah 2 kali “putaran,” saya pamit pulang kepada Mas Menteri Karding dan banyak orang yang ada di ruang tamu tersebut,” kata dia.

Raja Juli juga mengklaim tidak mengenal dua pemain lain yang ikut bermain domino pada malam itu. Ia baru mengetahui salah satunya adalah Azis Wellang setelah foto-foto pertemuan tersebut beredar di publik.

Pada November 2024 Direktorat Jenderal Penegakan Hukum (Gakkum) Kementerian Kehutanan (Kemenhut), yang kala itu masih bernama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), menetapkan tiga tersangka kasus pembalakan liar. Yakni, penebangan kayu di luar izin konsesi di kawasan hutan Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah (Kalteng).

Kontraktor penebangan diduga telah melakukan penebangan di luar areal izin konsesi PT ABL yang memiliki izin melakukan pengelolaan areal konsesi seluas 11.580 hektare. Dari aksi penebangan ilegal itu, menghasilkan kayu sebanyak 1.819 meter kubik. Atas perbuatan tersebut, negara dirugikan Rp2,72 miliar.

Selanjutnya, Muhammad Azis Wellang (MAW) yang merupakan Dirut PT ABL dan DK (56), serta HT selaku Direktur PT GBP, sekaligus kontraktor penebangan Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan-Hutan Tanaman Industri (PBPH-HTI) PT ABL, ditetapkan sebagai tersangka.

Tak terima dengan status tersangka, Aziz mengajukan gugatan praperadilan pada 9 Desember 2024 Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat dan menang. Otomatis status tersangkanya batal demi hukum.

Gerus Kepercayaan Publik Terhadap  Presiden

Peneliti Lembaga Studi Anti Korupsi (LSAK), Ahmad A. Hariri menilai foto pertemuan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding dengan eks tersangka pembalak liar Aziz Wellang bisa memantik keresahan publik. Dalam foto itu, ketiganya bersama satu orang lainnya bermain domino.

Dia mengatakan, dalih Menhut Raja Juli mengaku tidak tahu Aziz Wellang pernah menjadi tersangka pembalakan liar, justru menunjukkan bahwa Raja Juli tak mempelajari tugas dan fungsi sebagai Menteri Kehutanan.

“Bagaimana pun, sebelum praperadilan, status tersangka yang disematkan kepada Aziz Wellang itu dari Dirjend Gakkum KLHK sebelum menjadi Kementerian Kehutanan seperti saat ini. Seharusnya data dan persoalan kehutanan sebelumnya wajib ia ketahui, apalagi secara spesifik menyangkut pembalakan hutan,” kata Hariri saat dihubungi Inilah.com, Sabtu (7/9/2025).

Hariri menyebut, masyarakat resah dengan kinerja menteri yang kerap membuat masalah. Ia menegaskan seharusnya saat ini yang ditunjukkan para menteri itu bukti dan prestasi, bukan berdalih dalam klarifikasi. “Kalaupun modelan begini semakin banyak, habislah pula kepercayaan publik pada presiden,” ujarnya. (*)