Eddy Santana Putra-Riezky Aprilia : Insya Allah Tidak Ada Lagi Pungli Masuk Sekolah.
Palembang,KoranRakyat.co.id – Banyaknya keluhan para orangtua dan calon siswa untuk menikmati sarana pendidikan yang merogoh kocek yang besar mendapat perhatian pasangan calon gubernur Sumsel Eddy Santana Putra dan Riezky Aprilia (E-RA).
Seperti dilansir Sripoku.com, Eddy berjanji bila terpilih nanti, dia dan wakil gubernur akan tuntaskan masalah di sekolah sekolah negeri dalamasdfa waktu dua tahun, kalau tidak selesai atau tidak beres dalam dua tahun siap mundur dari jabatannya.
“Pungli yang sangat memberatkan karena orang tua harus membayar puluhan juta agar dapat kursi , kalau tidak ada uang tidak bisa sekolah di sana. Insya Allah tidak ada lagi pungli” katanya.
Dia juga akan mengevaluasi zonasi sekolah jangan sampai jadi praktik transaksional dan semakin memudahkan pungli.
Menghadapi pertarungan Pilkada mendatang bakal calon Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Edy Santana dengan pasangannya bakal calon wakil gubernur Sumsel, Riezky Aprilia (E-RA), menargetkan menang satu putaran di Pilgub Sumsel.
Pasangan (E-RA), ini menargetkan bisa meraih 45 persen suara pada Pilgub Sumsel. “Serius nyalon bukan untuk memecah suara dan yakin menang, ngapain memecah suara karena targetnya menang satu putaran,” ujar Eddy Santana ditemui di rumah pemenangannya, Sabtu (14/9/2024).
Eddy yakin dengan program Sumsel Cerah yang diusung bersama Rizky bisa membuat masyarakat Sumsel memilihnya menjadi Gubernur.
Edy menjelaskan Sumsel Cerah itu yakni akronim dari Cerdas dan Sejahtera sehingga bertujuan mencerdaskan bangsa melalui peningkatan kualitas pendidikan dan mensejahterakan masyarakat melalui peningkatan infrastruktur.
Untuk mewujudkan itu maka sektor pendidikan harus bagus, mulai dari fasilitas gedung, gurunya hebat, kurikulum bagus, dan lainnya.
Sehingga akan menghasilkan murid yang juga hebat dan mencetak generasi muda yang unggul.
Sektor pendidikan menjadi salah satu yang jadi perhatiannya, karena mahal, dan transaksional (pungli) di SMA dan SMK.
Kemudian dari sisi, infrastruktur, Edy yang memiliki background sebagai orang sipil, pengalaman bekerja di PUPR, dan menjadi Walikota Palembang percaya dapat memajukan infrastruktur di Sumsel.
“Sumsel ini akan benar-benar hebat dan maju kalau kami yang pegang (pimpin, red) saya orang infrastruktur, Rizky itu orang pertanian bisa konsentrasi untuk ketahanan pangan, jadi lengkap perpaduan yang klop,” katanya
Sosok Eddy Santana Putra
Dalam pertarunga Pilkada majunya Eddy Santana-Riezky Aprilia di Pilkada Sumsel cukup mengejutkan karena justru bukan dicalonkan oleh Partai Gerindra –selama ini Eddy berkiprah di Senayan justru mendapat surat B1 KWK atau surat rekomendasi dari PDI-Perjuangan.
Sosok Eddy Santana merupakan mantan walikota Palembang yang menjabat selama dua periode dari tahun 2003 hingga 2013.
Pria kelahiran Pangkal Pinang pada tanggal 20 Januari 1957 ini adalah Walikota Palembang termuda dalam sejarah kota itu.
Saat itu Eddy terpilih jadi walikota melalui pemilihan DPRD Palembang di tahun 2003, kemudian terpilih lagi tahun 2008 melalui mekanisme pemilihan langsung.
Eddy dalam berorganisasi pernah menjadi ketua FKPPI (Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI) karena ia adalah anak dari seorang TNI dengan pangkat Kolonel Infanteri, yaitu (Alm) H. Animan Achyat.
Animan Achyat –orangtua Eddy merupakan seorang prajurit yang memimpin pasukan Batalyon 30 Resimen 17 dalam perang lima hari lima malam di Kota Palembang yang terjadi pada tanggal 1 Januari hingga 5 Januari 1947. Eddy Santana juga dikabarkan dekat dengan organisasi masyarakat dan organisasi kepemudaan yang ada di Kota Palembang dan komunitas perantau yang ada Palembang.
Selama menjabat walikota Kota Palembang Eddy yang dikenal cukup banyak terobosan mengalami banyak sekali kemajuan dan perubahan pada banyak sektor dari mulai pariwisata, transportasi, kesehatan, pendidikan sampai ke pengelolaan air minum.
Mengubah dan menertibkan kawasan kumuh di sekitar Jembatan Ampera yang penuh dengan pedagang buah sehingga menjadi kawasan yang bersih serta nyaman untuk dijadikan tujuan wisata bagi wisatawan dan masyarakat lokal yang ingin menghabiskan waktu menikmati Sungai Musi.
Riwayat Karier Eddy Santana:
1986-1988: Kasubsi PU Kabupaten Musi Rawas
1989-1992: Staf Sub Dinas pada Dinas Pengairan PU Sumatra Selatan
1992-1993: Pimpro O dan P Jaringan Irigasi Kotamadya Palembang Dinas PU Sumatera Selatan
1993-1994: Pimpro Pengembangan Rawa(Reklamasi) Kotamadya Palembang Dinas PU Pengairan Sumatera Selatan.
1994-1998: Pimpro Peningkatan/ Pengembangan Situs Kerajaan Sriwijaya Sub Dinas PU Pengairan Sumatera Selatan
1997-1998: Kasubdin Bina Manfaat dan Pengairan Perdesaan Dinas PU Pengairan Provinsi Sumatera Selatan
1999-2000: Kepala Dinas Kimpraswil Kota Palembang
2000-2002: Kepala Dinas PU Sumatera Selatan
2002-2003: Kepala Dinas Tata Kota Palembang
2003-2013: Walikota Palembang
Riwayat pendidikan Eddy Santana ditempuh di SD YSP Pusri, Palembang (1964-1969), SMP YKKP Pusri, Palembang (1970-1972), SMA Xaverius I, Palembang (1973-1975).
Kemudian melanjutkan kuliah Sarjana di Universitas Sriwijaya dengan jurusan Teknik Sipil (1976-1984), lalu, lanjut ke Pasca Sarjana Teknis Pengairan Jurusan Pengembangan Daerah Rawa dan Pantai di Bandung (1990-1991), dan Pasca Sarjana Jurusan Manajemen Sumber Daya Air di Universitas Sriwijaya Palembang (2001-2004).
Sosok Riezky Aprilia
Mengenal sosok Riezky Aprilia yang sudah menetapkan hati mendampingi Eddy Santana Putra sebagai calon gubernur Sumsel merupakan kader PDIP yang diamanahi sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi IV, periode 2019–2024 mewakili daerah pemilihan Sumatra Selatan I, yang meliputi Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin, Kota Palembang, Kota Lubuklinggau, dan Kabupaten Musi Rawas Utara.
Perempuan kelahiran 18 April 1982 ini tergolong politikus muda.
Berikut riwayat pendidikan, organisasi,dan karir Riezky Aprilia yang akan mendampingi kader Partai Gerindra Eddy Santana Putra sebagai bakal calon gubernur Sumsel.
Karir
Financial Konsultan Astra CMG Life Bandung (2002–2003)
Staf Ardan Radio Main Works Bandung (2003–2004)
Owner Villa Ravi Housing Bandung (2004–sekarang)
Commissioner PT Telaga Indonas Gas (2007–sekarang)
Owner Fabi Housing Bandung (2007–sekarang)
Owner Kamo Housing Jakarta (2009–sekarang)
Owner Green Hill Muay Thai Sport Camp, Jakarta Selatan (2014–sekarang)
Anggota DPR-RI (2019–sekarang).
Riwayat Organisasi
Anggota Satuan Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila Jawa Barat (2007–2010)
Wakil Ketua DPD KNPI Jawa Barat (2007–2010)
Wakil Ketua BMI Sumatera Selatan (2017–2022)
Riwayat Pendidikan
SD Kartika 2 Palembang (1987–1993)
SMP Xaverius Maria Palembang (1993–1996)
SMA Negeri 2 Palembang (1996–1999)
S-1 Sekolah Tinggi Hukum Bandung (2004–2008)
S-2 Universitas Padjadjaran (2009–2011) (*/Sar)